Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

5 Tas Sustainable dari Lini Indonesia untuk Hidup yang Berkelanjutan

Bazaar merangkum tas berkelanjutan dari lini Indonesia

5 Tas Sustainable dari Lini Indonesia untuk Hidup yang Berkelanjutan
Layout: Naura Kamilla

Industri mode di Tanah Air terus berkembang, dan seiring meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan, banyak lini lokal yang mulai mengedepankan nilai keberlanjutan. Tidak hanya dalam pakaian, konsep sustainable kini juga merambah ke aksesori seperti tas. Berikut lima brand lokal Indonesia yang menawarkan tas dengan pendekatan berkelanjutan, menggabungkan estetika, fungsionalitas, dan tanggung jawab sosial.

Courtesy of Sejauh Mata Memandang

Sejauh Mata Memandang adalah salah satu pelopor fashion berkelanjutan di Indonesia. Brand ini terkenal dengan penggunaan kain-kain sisa produksi (deadstock) dan perca yang diolah kembali menjadi produk baru. Dalam proses pembuatannya, Sejauh Mata Memandang bekerja sama dengan pengrajin batik di Jawa dan Bali, menjaga kelestarian teknik tekstil tradisional Indonesia. Tas-tas mereka, seperti tote bag dan tas jinjing, tak hanya mengusung nilai estetika yang khas dengan motif-motif batik modern, tetapi juga menyampaikan pesan sosial dan lingkungan. Melalui desainnya, lini ini mengajak konsumen untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan budaya lokal.

Courtesy of Biasa

Biasa didirikan oleh Susanna Perini di Bali dan telah lama dikenal sebagai merek yang menggabungkan seni dan fashion. Biasa memproduksi tas dengan pendekatan slow fashion, yakni merancang barang-barang yang tahan lama secara estetika maupun material. Mereka menggunakan bahan-bahan alami seperti katun organik dan linen yang diproses tanpa bahan kimia berbahaya. Selain itu, Biasa juga aktif memberdayakan komunitas lokal di Bali melalui pelatihan keterampilan dan kerja sama produksi. Tas-tas dari Biasa cenderung memiliki desain minimalis dan stylish cocok untuk mereka yang menyukai gaya sederhana namun berkelas.

Courtesy of Tulisan

Tulisan merupakan brand yang lebih playful dan artistik. Didirikan oleh Melissa Sunjaya, Tulisan dikenal dengan ilustrasi khas yang menghiasi setiap produknya, termasuk tas. Semua tas Tulisan dibuat secara handmade, menggunakan kanvas katun dan pewarna berbasis air yang ramah lingkungan. Produksi dilakukan secara terbatas dan dikerjakan oleh pengrajin lokal yang mendapatkan upah layak dan kondisi kerja yang etis. Dengan desain penuh warna dan karakter, tas-tas brand Tulisan membawa pesan bahwa keberlanjutan juga bisa tampil menyenangkan dan ekspresif.

Courtesy of Sukkha Citta

Sukkhacitta, brand yang mengusung filosofi "fashion that empowers", menjadikan keadilan sosial sebagai inti dari setiap produknya. Mereka bekerja langsung dengan perempuan di desa-desa Indonesia, memberikan pelatihan, dan memastikan para perajin mendapatkan penghasilan adil. Tas-tas dari Sukkhacitta dibuat dengan bahan alami seperti pewarna indigo, kapas organik, dan teknik pewarnaan tradisional seperti eco-print. Setiap tas yang mereka jual disertai label yang menunjukkan siapa yang membuatnya dan dari mana bahan-bahannya berasal, menciptakan ikatan emosional antara pembuat dan pemakai.

Courtesy of Toko Didiyo

Terakhir, Toko Didiyo adalah brand yang relatif baru namun konsisten dalam pendekatan keberlanjutannya. Brand ini dikenal dengan produk-produk daur ulang dari material tak terpakai seperti bahan bekas, limbah tekstil, hingga kulit sintetis sisa pabrik. Tas-tas mereka memiliki desain colorful dan cantik, cocok bagi mereka yang menyukai gaya yang lebih feminim dan playful. Toko Didiyo juga menerapkan produksi terbatas untuk menghindari overstock dan limbah berlebih. Selain itu, mereka aktif mengedukasi konsumen melalui media sosial tentang pentingnya konsumsi sadar dan keberlanjutan dalam fashion.

Kelima brand lokal ini menunjukkan bahwa mode berkelanjutan bukan hanya tren, tapi juga bagaiman kita bisa membentuk masa depan yang lebih berkelanjutan. Jadi, yang manakah yang cocok dengan style Anda?