Ume, pertama kali diluncurkan di bulan Agustus tahun 2019. Kemunculan brand pewangi ruangan ini seketika menjadi perbincangan di media sosial. Akibat aromanya yang mewah dan desain packaging dengan estetika tinggi dengan harga yang terbilang terjangkau.
Lilin aromaterapi menjadi produk pertama Ume yang seketika langsung menarik banyak penggemar setia. Terbuat dari soy wax yang didapatkan dari hasil proses minyak kacang kedelai serta campuran wewangian aromaterapi berkualitas tinggi, walau Ume hanya menghadirkan 3 varian aroma setiap variannya berhasil mewakili segala cita rasa. Tak hanya lilin aromaterapi, Ume turut melansir fragrance oil serta reed difusser yang dirilis beberapa waktu silam.
Keberhasilan Ume yang mudah dibedakan dengan produk lilin aromaterapi lainnya dengan variasi aroma dan branding yang ikonis, semakin mengelevasi popularitas produk ini sekaligus dengan adanya beberapa stockists yang menunjang pertumbuhan penggemar produk-produk lansirannya. Penasaran dengan sosok dibalik brand Ume, Bazaar pun berbincang dengan Ilma Rineta perihal sepak terjangnya mendirikan brand pewangi ruangan yang terbilang niche ini.
Kesibukan apa yang Anda lakukan sekarang dan profesi apa yang Anda jalani selain mengurus Ume Asia?
Saat ini saya sibuk mendampingi anak-anak school from home dan menjalankan bisnis ini dari rumah. Selain mengurus Ume Asia, saya berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Bagaimana proses Anda pertama kali saat menelusuri setiap detail yang diperlukan untuk Ume Asia?
Saya sangat bersyukur karena didukung oleh suami dan anak-anak serta tim yang kompak. Mereka banyak membantu dalam mewujudkan visi misi saya di Ume.
Apa yang membuat Anda tergerak untuk mendirikan Ume? Mengapa tertarik untuk mendalami lilin ruangan?
Ume berawal dari kecintaan saya terhadap home fragrance. Dulu, saya banyak menghabiskan biaya untuk pewangi ruangan karena bagi saya home fragrance penting sekali. Rumah sebagai tempat yang tidak tergantikan, sebab itu rumah yang wangi memiliki peranan penting untuk menambah kenyamanan. Di Ume, saya menciptakan tiga varian aroma dengan karakteristik masing-masing sehingga dapat disesuaikan dengan sudut rumah atau suasana yang sedang ingin dicapai.
Kapan Ume Asia berdiri dan bagaimana tanggapan orang-orang pada awal kemunculan brand ini? Apakah sesuai harapan Anda?
Pada Agustus tahun 2019, pertama kali kami memperkenalkan Ume. Alhamdulillah, everything is on track meski masih banyak impian yang ingin kami capai untuk Ume. Di awal kemunculan brand pewangi ruangan ini, kami juga menerima respon yang sangat baik walau brand kami terbilang niche. Saya juga bersyukur dikelilingi oleh tim yang solid dan bisa membantu dalam mewujudkan visi brand ini.
Membahas bisnis di tengah pandemi ini, hampir segala jenis bisnis merasakan dampaknya baik di penjualan atau di segi minat dari para konsumen. Apa yang dirasakan Ume Asia saat pandemi terjadi dan manuver apa yang Anda upayakan untuk menghadapi situasi saat ini?
Impact yang dirasakan Ume adalah penurunan penjualan walaupun tidak terlalu signifikan, saya dan tim tetap mengupayakan beberapa strategi khusus untuk mengelevasi penjualan kami di masa pandemi ini.
Saat ini bisa Ume termasuk merk lilin lokal yang diketahui banyak orang, apakah rencana Anda selanjutnya untuk Ume Asia?
Salah satu harapan kami pastinya ingin memiliki toko offline dan semoga Ume dapat go international.
Apa arti media sosial bagi bisnis Anda?
It’s everything. Saat ini media sosial memiliki peranan penting sebagai medium Ume berkomunikasi dengan pelanggan kami.
Mari berbicara tentang sosok Anda sebagai mompreneur, seorang ibu dengan empat anak sekaligus seorang pendiri brand yang membutuhkan banyak atensi. Bagaimana Anda melakukan semua itu secara bersamaan?
Buat saya time management adalah poin penting, dengan manajemen waktu yang baik maka semua akan berjalan dengan baik sesuai tujuan dan harapan. Harus bisa membagi waktu antara pekerjaan dan meluangkan waktu bersama anak-anak.
Apa 3 poin penting yang perlu dimiliki setiap pengusaha wanita di luar sana, terutama untuk para ibu yang juga menjalankan peran sebagai pengusaha?
Time-management, risk-taking and solid support system.
Selain sebagai mompreneur, Anda juga dikenal memiliki ciri khas gaya yang distingtif. Boleh jelaskan gaya personal Anda seperti apa?
Saya menyukai sesuatu yang memiliki aliran desain klasik, quirky, dan tak lekang waktu. Oleh sebab itu, saya kerap mengombinasikan perpaduan ketiga aspek tersebut untuk gaya keseharian sekaligus tatanan busana formal saya.
Portofolio ini:
Fotografer: Agus Santoso Yang
Editor Mode: Astrid Bestari
Rias Wajah: Linda Kusumadewi
Tata Rambut: Maria Magdalena
Busana: Lace by Artkea, Tangan
Perhiasan: Croix
Furnitur: Materium, MOOOI, Moroso - Vastuhome
Lokasi: Vastuhome
- Tag:
- Ilma Rineta
- Ume Asia
