Bahkan Duchess of Cambridge pun tidak kebal pada giuran mencoba profesi disc jockey.
Selama tur bersama dengan suaminya, Pangeran William ke East Lothian, Skotlandia, pasangan itu mengunjungi Heavy Sound, sebuah organisasi yang bermitra dengan Unit Pengurangan Kekerasan Skotlandia untuk menjaga agar kaum muda yang rentan terhadap kekerasan tetap terlibat dalam pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler (seperti salah satunya adalah produksi musik) dan menyediakan ruang yang aman untuk melakukannya. Setelah mengubah bus layanan menjadi pusat komunitas bergerak, Heavy Sound menawarkan dukungan, nasihat, dan musik ke lingkungan di dalam dan sekitar Edinburgh.
Selama kunjungan mereka, Kate mencoba melakukan kegiatan DJ. Dan meskipun ia ditawari bimbingan dari instruktur Heavy Sound, namun dapat dikatakan bahwa "DJ Top" mungkin tidak akan ditambahkan ke resume sang anggota keluarga kerajaan dalam waktu dekat.
Keep up the incredible work @vruscotland in leading the way in finding compassionate, holistic, human-led solutions.
— The Duke and Duchess of Cambridge (@KensingtonRoyal) May 24, 2021
Oh and please do delete that music... pic.twitter.com/wnuOgvDpTI
Dalam klip tersebut, Kate terlihat bermain-main di panel kontrol, mengikuti trek bass yang mungkin atau mungkin tidak terdengar terdengar seperti suara angsa yang melengking. Sang duchess dengan cepat mulai tertawa ketika ia menyadari bahwa produksi musik bukanlah salah satu bakat alaminya, dan bahkan ia terlihat menutupi telinganya saat lagu terus diputar. Juga tidak terkesan dengan keterampilan produksi istrinya, William menyindir, "Tolong matikan itu. Ini menyakiti telingaku!"
Kate kemudian memohon saat mereka keluar dari stan DJ agar rekamannya segera dihapus. "Maaf telah meninggalkan lagu yang mengerikan," ia tertawa. "Hapus, hapus, hapus!"
Selain upaya disc jockey Kate yang gagal, keluarga Cambridges juga berbicara dengan kaum muda yang didukung oleh layanan tersebut, mendengar tentang pengalaman mereka dan bagaimana pusat tersebut telah membantu individu mengeksplorasi keahlian baru dalam kehidupan mereka seperti produksi musik.
(Penulis:Bianca Betancourt; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US)