Diketahui bahwa Duchess of Sussex telah memenangkan tahap akhir dari klaim hak ciptanya terhadap Mail on Sunday mengenai surat pribadi yang ditulis untuk ayahnya, Thomas Markle.
Mantan anggota kerajaan itu telah merangkai surat melalui handphone-nya sebelum membagikannya kepada Pangeran Harry dan ajudan senior Istana Kensington, Jason Knauf. Ia kemudian menulisnya dengan tangan dan mengirimkannya ke ayahnya di Los Angeles, lapor BBC.
Publikasi tersebut menyatakan bahwa, tampaknya, Meghan bukan satu-satunya pemilik hak cipta atas surat tersebut, mengingat bahwa Jason Knauf berperan sebagai rekan penulis surat itu. Dengan begitu, hak ciptanya adalah milik kerajaan, bukan Meghan. Jason Knauf "dengan tegas" membantah tuduhan tersebut. Ia berkata bahwa dirinya hanya menyumbangkan ide, bukan kata-kata yang sebenarnya. Dalam sidang jarak jauh yang dilangsungkan pada kemarin, 5 Mei, hakim memutuskan untuk ‘mendukung’ posisi Meghan.
Sebelumnya, Meghan menggugat Associated Newspapers Ltd (ANL), perusahaan yang membawahi Daily Mail, MailOnline, dan Mail on Sunday, pada Agustus 2018, setelah menyebarkan bagian dari surat pribadi antara dirinya dan ayahnya secara umum. Ia mengklaim bahwa lima artikel, yang diterbitkan dalam bentuk cetak dan online pada Februari 2019 silam, menyalahgunakan informasi pribadinya, melanggar hak cipta, dan melanggar Undang-Undang Perlindungan Data.
Pada bulan Februari, ia memenangkan pertarungan Pengadilan Tinggi melawan tabloid tersebut. Justice Warby membuat dua keputusan tentang kasus pelanggaran hak cipta, menemukan bahwa berita-berita tersebut itu memang telah melanggar hak cipta sang bangsawan. Meghan, katanya, memiliki "harapan yang masuk akal bahwa isi surat itu akan tetap bersifat pribadi" dan bahwa tindakan surat kabar itu "melanggar hukum".
(Penulis: Bazaar UK; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih Bahasa: Fatimah Mardiyah; Foto: Courtesy of Bazaar UK)