Studio Harper's Bazaar Indonesia hari itu penuh dengan canda tawa. Sudah dari pagi-pagi sekali, boyband Indonesia yang tengah diidolakan remaja kini, Un1ty, bergantian di-grooming oleh penata rias (tentu dengan menerapkan protokol kesehatan ya). Sang leader, Farhan, dengan santai duduk di sudut ruangan sambil mendengarkan musik. Seolah ia mengalah untuk "dikerjakan" terakhir, mengingat rambutnya yang selalu "ekstra".
Shandy juga sama, fokus dengan smartphone sambil sesekali bercanda dengan anggota yang lain. Berbeda dengan Fiki, yang terlihat diam, tapi sebenarnya gugup. Ya, menurut bisikan, Fiki kerap tegang jika harus berurusan sendiri di depan kamera. Semua personel Un1ty ini begitu hangat dan ceria, mereka selalu menyapa siapa saja yang masuk ke ruangan.
Fajri dan Zweitson paling rajin membuat video via smartphone-nya, demi konten. Sedangkan Gilang tertangkap beberapa kali senang bersenandung.
Kalau Fenly dan Ricky tampak selalu memastikan tatanan rambutnya kepada sang stylist, Vero Arviana, apakah sudah sesuai dengan konsepnya.
8 personel band yang dibentuk 1ID Music ini akhirnya Bazaar satukan di depan kamera. Sehari penuh kami melakukan banyak aktivitas diawali pemotretan, kemudian memberikan tantangan atau #BChallenge lewat beberapa permainan, sampai akhirnya menuju sesi curhat.
Rupanya, sudah hampir dua tahun lamanya yakni sejak debutnya pada 9 Desember 2019 lalu, Un1ty tidak dapat berkumpul bersama keluarga. Mereka harus berdiam di base camp untuk melalui segala pelatihan dan promo. Ditambah pandemi Covid-19, yang akhirnya benar-benar membatasi pertemuan mereka bersama keluarga.
Melalui single terbaru mereka yang bertajuk Restu Waktu, mereka seakan menumpahkan perasaan rindu. Perasaan yang (mungkin) hanya bisa dituangkan sementara secara virtual, seperti salah satu liriknya:
Dan bila memang tak bisa
Tanpa layar genggam tanganmu
Bersabarlah
Sampai temu dapat restu dari waktu
Khusus di Bazaar, 8 anggota Un1ty ini menuliskan Love Letter atau "surat cinta" yang ditujukan kepada orang-orang tersayang mereka, maupun untuk diri sendiri sebagai bentuk penyemangat diri. Ini adalah isi surat yang mereka tulis secara personal, tanpa Bazaar ubah sedikit pun:
Love Letter from Shandy
Hi Papa, karena aku sering banget ngobrol sama mama, jadi surat kali ini buat papa ya. Papa apa kabar? Semoga sehat selalu ya, porsi makannya masih banyak kayak dulu gak? Selalu sayang sama adik-adikku kan? Dan aku yakin papa masih jadi ayah yang punya banyak waktu buat keluarga.
Gak kerasa ya waktu berlalu cepet banget, sejak pertama aku naik travel menuju ibu kota, sampai saat ini sudah 3 tahun kita belum ketemu lagi, aku inget banget ongkosnya papa sama mama yang kasih beserta bekal beberapa ratus ribu untuk uang pegangan, ditambah modal nekat, aku berangkat. Pamit sama mama dipeluk sambil dia bilang semua doa dan harapannya buatku. Sama papa pamitnya cuma salaman sambil bilang hati-hati dengan nada canggung. Walaupun gengsi, but I know that u love me so much.
Mau cerita, sekarang nasibku sudah berubah sedikit Pa, selangkah demi selangkah, pelan pelan satu persatu cita-cita ku mulai tercapai, ibu kota memang tempat yang tepat untuk merealisasikannya satu persatu, walaupun pola pikir kita beda, walaupun cara kita beda, tapi akhirnya aku sampai di titik ini.
Mau bilang makasih sebanyak-banyaknya, karna sudah jadi ayah yang supportive dengan apa yang ingin aku lakukan dari dulu, tanpa papa aku gak akan ngerti apa-apa. Ya walaupun aku tahu kadang papa jengkel, dan juga kadang-kadang aku yang jengkel, ya namanya juga cowo biasalah hhahah.
Sekarang aku rindu pulang, dan pengen banget ngobrol panjang lebar sama papa, karena sejak aku remaja-sekarang belum pernah kan kita ngobrol yang panjang. Pengen bilang langsung kalo aku sayang juga sama Papa, sama kayak sayangku ke mama, gak ada bedanya. Pengen ngobrolin banyak hal yang dulu kita belum pernah lakuin, karena kesempatan buat pergi jauh-jauh ngejar cita-cita itu banyakkkkk banget, tapi gak sebanyak kesempatan buat pulangnya, ya karna kerjaan, jadwal, pandemi, dan segala macemnya.
Dah pa, segitu saja, sampe ketemu ya kalo aku pulang nanti, jagain mama dan adik adik.
Love Letter from Zweitson
Dear my family, Aku kangen deh sama kalian, pengen ketemu, kapan ya? Kangen bisa kumpul, terus makan malem bareng. Kangen banget makan masakan bapak ibu. Jadi keinget masa-masa dulu sebelum gabung Un1ty. Dulu suka bantu bantu bapak ibu di cafe malem-malem, terus sama kakak juga kita bareng-bareng buat bantu bapak ibu. Dulu kakak yang bikin jus bikinin minuman, aku yang nganter-nganterin makan. Terus dulu biar aku mau bantuin, suka dikasih upah gitu kayak kerja sambilan hehe, lucu ya kangen banget.
Kangen juga maen game bareng kakak, dulu aku suka berantem kalo digangguin aku lagi rekaman. Kan aku biasanya manggil mas Hoeko. Aku sedih sebenernya ninggal rumah karena dulu kamar di atas udah jadi, tapi aku belom bisa menikmati studio dan workstation kita. Hadeh sedih ya sekarang di rumah gak ada aku jadi sepi ya di rumah?
Untung mas hoko masih ada mbak Nad yang nemenin semoga baik-baik terus ya.
Makasih banyak yaa udah mendukung aku terus, udah kuatin aku kalo lagi jatuh, terus semangatin aku waktu sibuk, walaupun ndak bisa ketemu, kalian tetap ada di sisiku walaupun jauh. Inget dulu waktu aku sempet mau nyerah audisi, pengen mundur. Tapi kalian tetep support terus biar aku bisa jadi sampai aku yang sekarang. Makasih ya pak, bu, kak.
Semoga keadaan lekas membaik ya pak, bu, kak. Doain aku di sini bisa meraih mimpiku. Bisa bikin kalian bangga. Aku sayang sama kalian, jaga kesehatan, kalau salah satu dari kalian sakit aku khawatir juga di sini, jadi jaga kesehatan ya pak, bu, kak.
Love Letter from Fenly
Halo mama! Hari ini aku mau cerita tentang kebaikan yang mama kasih buat aku selama ini, dan aku juga mau semangatin mama supaya tetap kuat dalam keadaan apapun 😀 Ya sebenarnya kalo mau disebutin kebaikan mama sih banyak, cuma aku ambil beberapa aja ya ma hehe. Mama itu adalah seseorang yang selalu menjadi penyemangat, pelindung, guru dirumah, dan mama juga seseorang yang ngajarin aku supaya aku harus tetap kuat untuk jalani hidup ini dengan doa dan berusaha. Dan mama ngajarin aku untuk harus jadi laki-laki yang bertanggung jawab, harus bisa tepati janji, dan jadi laki-laki yang harus menghargai semua orang siapapun dia.
Mama juga selalu mendukung apapun mimpi aku, ketika aku gagal mama tetap ada disamping aku dan selalu buat aku ngga boleh nyerah dan harus tetap berusaha sampai bisa dalam hal apapun itu.
Di momen ini aku mau bilang terima kasih mama selalu mau sabar dalam mendidik aku dengan kasih dan cinta yang tulus, selalu berdoa buat aku setiap detik, tapi mama juga harus tau, kalau aku itu selalu berdoa untuk mama, akan selalu berusaha untuk membuat mama ketawa dan akan tetap berusaha mewujudkan impian mama. Dan aku juga mau mama harus tetap semangat, tetap setia di dalam Tuhan, lakukan apa yang benar, selama kita masih bernapas di dunia. Pasti kita punya masalah, tapi aku mau mama harus tetap percaya bahwa Tuhan selalu menyertai orang-orang yang berharap bersandar sama Dia. Dan mama harus ingat juga, selama kita masih ada didunia, Tuhan pasti punya maksud dan tujuan atas kehidupan kita, dan Tuhan pasti mau menjadikan seluruh aspek kehidupan kita menjadi jawaban. Menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita bahkan sampai ke seluruh dunia.
Satu lagi, aku juga tahu, mama masih punya kekurangan, tapi aku akan tetap sangat sayang sama mama. God bless you mama.
Love Letter from Ricky
Assalamualikum mama dan papa, apa kabar di sana ? Semoga selalu sehat selalu yaaaa dan dalam lindungan Alloh SWT, waahhh ini udah tahun ke-4 Ricky belum ketemu kalian rasanya pengen banget pulang kampung sesegera mungkin, tapi belum dapat #Restuwaktu.
Terima kasih selalu do’ain Ricky sampai detik ini, selalu support dengan apa yang ingin Ricky lakukan... tanpa doa dan restu dari kalian Ricky ga akan mungkin sampai ke titik ini, setelah pandemi ini berlalu semoga kangen ini bisa terobati untuk segera bertemu yaaaa...
Hal yang sangat aku rindukan ketika di kampung adalah setiap abis maghrib pasti mama selalu mewajibkan kita sebagai anak-anak untuk baca Alquran minimal 1 halaman baru boleh melanjutkan aktivitas yang lain, dan mama itu sering murojaah hafalan Quran nya yang lebih banyak dari aku. Pokoknya hal-hal seperti itu yang buat aku kangen pengen pulang kampung dan segera bertemu sama mama dan papa....
Sebenarnya masih banyak hal yang buat aku kangen sama kampung selain udaranya yang sejuk, dingin, dan asri, aku juga kangen dengan makanan khas kampung aku, yaitu ayam samba hitam, itiak lado ijau, dendeng batokok, pucuak ubi rabuih, kupuak mieee itu gak boleh ketinggalan sih kalau main ke Bukittinggi... Dan satu lagi yang buat aku bangga menjadi orang Bukittinggi karena ibu kota pertama di Indonesia itu adalah Bukittinggi Jam Gadang.
Semoga semua virus yang sedang menimpa kita bersama ini bisa segera berlalu yaaaa, dan kita bisa bertemu dan ngumpul bareng orang-orang yang kita sayangi tanpa perlu memakai masker lagi.
Love Letter from Fiki
Hai Fiki di masa depan lo apa kabar? Kalau sekarang lo udah bisa santai santai menikmati hidup, artinya lo udah dapetin hasil dari apa yang gue lakuin sekarang.
Sekarang ini gue sama Un1ty udah punya 6 lagu lagi promo single restu waktu. Kira-kira di sana lo masih sama mereka ga ya?
Kalau masih semoga gue sama anak-anak makin kompak ya di sana.
Masih inget gak sih lo, lulus SD lo bela-belain pindah ke Jakarta cuma punya nekat ngomongnya mau jadi artis. Ditemenin sama mama papa yang selalu ngedukung lo. Apa kabar mama papa disana? apa masih bisa nontonin gue tampil?
Mama papa pernah bilang, lo harus terus berusaha sebaik mungkin, banyak berdoa, dan mereka yakin lo pasti jadi musisi hebat. Apa sekarang semua ini udah jadi kenyataan? Atau mungkin usaha gue sekarang belum bisa membawa lo ke impian terbesar kita?
Ya gue gak tau sih, tapi semoga aja lo udah ga terlalu bersusah payah lagi ya di sana. Gue sangat berharap diri lo di sana sudah banyak berubah. Mungkin sekarang lo sudah bisa lebih dewasa dalam membuat keputusan. Sudah tidak terlalu bergantung kepada orang lain, dan mungkin bisa punya label rekaman sendiri.
Kapanpun lo merasa bingung, capek, kecewa. Inget, lo masih punya banyak hal yang harus dilakuin. Lo harus bikin mama papa bangga ngeliat lo. Lo pasti bisa kembali berdiri.
Terakhir, gue nitip salam ya buat semua orang orang yang udah ngedukung kita di sana. Karena mereka lo udah bisa jadi Fiki yang sekarang. Sehat sehat ya Fiki, walau kita tidak bertemu tapi gue pasti selalu berdoa buat lo.
Love Letter from Fajri
Surat untuk kakak. Hai Aiban Aait, apa kabar? Gimana kerjaan kalian sekarang? Lancar kan? Ternyata dunia kerja capek ya haha..
Pertama Aji pengen nyampein pesan buat Aiban, anak pertama, kakak paling besar, yang punya banyak bakat dan sangat dewasa. Banyak banget pelajaran yang bisa Aji ambil dari pengalaman pengalaman aa, dari kecil aa berimpian besar banget untuk menjadi seorang artis, Aji sangat memperhatikan proses dan usaha aa untuk ke tujuan itu.
Meskipun kita dulu masih terhambat di ekonomi, aa selalu berjuang keras buat mimpi aa, belajar nyanyi sendiri, nge-dance sendiri, mencoba banyak hal sendiri, semuanya otodidak. Dan pelajaran-pelajaran yang aa ambil itu, di-sharing ke adik-adik nya, ke Aait, Aji, dan Ara. Yang bikin Aji di titik sekarang ini, semua karna usaha aa yang membuka jalan buat adik-adik nya.
Hal lain yang Aji pelajarin dari aa itu, kesabaran yang sangat luar biasa, di saat kita susah, aa gak pernah mengeluh sekalipun, bahkan ketika Aji ngeluh, aa selalu ngingetin Aji buat selalu sabar, dan percaya aja suatu saat nanti roda kehidupan akan berputar. Aa gak pernah malu ketika di SMA harus jualan ke temen atau guru, demi ngebantu umi jualan. Dan akhirnya adik-adiknya pun mulai PD buat jualan. Aa selalu menjadi contoh dan panutan yang baik untuk adik-adiknya.
Untuk Aait, aa ngajarin Aji buat selalu perjuangin mimpi dan buat planning yang jelas untuk masa depan Aji, aa ngajarin Aji untuk berbisnis, gak nyusahin orang tua, dan tentunya harus selalu menghormati mereka. Aji salut banget ketika aa bisa kasih hadiah umroh buat umi di hari ulang tahunnya. Aa juga gak pantang menyerah, selalu perjuangin apa yang pengen aa perjuangin. Dari situ, Aji belajar mau sesulit apapun ujiannya tetep harus dilewatin, dan aa juga pernah bilang, kita harus memantaskan diri untuk apapun yang mau kita capai, semakin besar usaha, semakin besar peluang kesuksesan.
Aji cuma mau bilang terima kasih banyak buat kalian berdua yang udah selalu support apa yang Aji lakuin, dan membantu Aji berproses untuk menjadi lebih baik lagi. Aji harap kita semua bisa sukses dibidangnya masing masing, selalu menjaga hubungan baik satu sama lain dan bisa bahagiain orang tua kita di masa senja nya.
Love Letter from Farhan
Aku Farhan Helmy Hasan Ali Jawas. Aku mau berterima kasih ke diri sendiri karena sudah berjuang tegar sampai saat ini.
Aku mempunyai pengalaman hidup yang sangat luar biasa dan punya banyak cita-cita, terima kasih sudah menjadi Farhan yang sudah melewati banyak hal dalam hidup, terima kasih Farhan, kamu sudah menjadi pendukung dan teman terbaik buat aku, terima kasih kamu sudah sangat sabar dan tenang untuk melewati semua ujian hidup. Dan aku tahu, tidak mudah untuk kamu Farhan, untuk selalu tersenyum menghadapi hari-hari. Terima kasih Farhan, kamu sudah menjadi orang yang terbaik dari yang terbaik. Terima kasih karna tidak pernah menyerah untuk mencoba sesuatu hal yang baru, dan selalu semangat. Aku bersyukur banget karena kamu Farhan terlahir sebagai anak pertama, dari seorang ibu yang selalu punya kasih sayang lebih untuk membahagiakan aku. Aku tahu hidup itu memang tidak mudah, tapi kamu Farhan, selalu tegar menjalaninya. Aku sangat bersyukur dan bangga menjadi Farhan yang sekarang, di mana ego adalah salah satu hal tersulit untuk aku taklukan and you made it farhan. Terima kasih aku Farhan yang selalu berusaha berpikir positif. Karena aku yakin ketika aku berfikir positif akan membuat kehidupan yang aku jalani akan terasa mudah tanpa merasa terbebani, aku bangga sama kamu yang sekarang Farhan, liat deh kamu itu sudah membanggakan orang orang yang kamu sayang, kamu itu sudah berhasil menjadi cerminan banyak orang sekarang. Ingat semakin kita menaiki tangga kehidupan yang lebih tinggi lagi, maka pasti kita akan bertemu dengan problema yang lebih sulit lagi, akan bertemu dengan pilihan yang lebih banyak lagi dan tentunya tidak ada yang mudah.
Terima kasih untuk tidak pernah menyerah dengan keadaan, terima kasih sudah mau bangkit walaupun rasanya sulit, tapi kamu akan lihat bahwa kamu kuat bisa melewatinya. Just don't give up, everything its gonna be fine!
Terima kasih Farhan karena kamu kuat dan tidak menyerah, di saat cobaan dari tahun ke tahun yang terus datang silih berganti. I love to be me, I love you Farhan.
Love Letter from Gilang
Halo ibu.. ayah.. apa kabarnya? Aku kangen banget dengerin ibu dan ayah manggil namaku langsung, gak lewat telepon seperti sekarang.
Aku masih berjuang sampai detik ini, berjuang untuk masa depanku dan juga untuk ibu dan ayah pastinya.Dulu waktu masih dibangku sekolah dasar ayah dan ibu ingat gak? Bangga dengan apa yang aku lakukan waktu itu. Aku sempat jadi salah satu atlet beladiri karate dan juara di beberapa pertandingan, masih ingat gak hehe.Terus karena aku dapat pergaulan baru di SMA, aku akhirnya ninggalin bela diri karate dan memilih untuk jadi seniman (Nge-RAP & Nge-Dance).
Oh iya ibu dan ayah ragu apa yg aku pilih dan aku kerjakan benar gak? Karena itu dunia entertainment di mana banyak banget kehawatiran, karena dunia entertainment itu pekerjaan di mata ibu dan ayah saat itu belum jelas masa depannya.Akhirnya aku mati-matian ngebuktiin ke ibu dan ayah supaya bisa benar-benar dapat support dengan apa yang aku lakukan saat itu walaupun, aku tau ibu dan ayah kecewa saat aku tinggalkan bela diri karate dan memilih keduniaku yg sekarang, maafin Dika yaa sebelumnya..
Pernah tuh.. aku disindir di hadapan keluarga besar diceritain, cerita di mana bahasa dan nada suara ayah aku dengar sangat kecewa sama aku tapi, aku gak putus asa yah.. karena aku tahu, dimana kalau kita benar-benar tekun dengan apa yang kita lakukan, pastinya kita bakal sukses.
Dan alhamdulillah seiring berjalannya waktu tuhan itu kasih aku kesempatan buat bisa buktiin ke ibu dan ayah lewat UN1TY. Dari situ aku percaya bahwasanya memang benar, usaha gak akan pernah mengkhianati yg namanya proses dan biarkan waktu yang buktikan atau menjawab semuanya.
Sayang ibu dan ayah <3
Surat di atas mengakhiri pertemuan sehari penuh kami yang penuh makna. Buat Anda yang ingin melihat bagaimana keseruan dan kekompakan Un1ty saat melakukan beragam tantangan, tonton videonya di bawah ini:
(Akreditasi wardrobe pada teaser: Shandy mengenakan blazer Givenchy , Fiki mengenakan jaket Fendi, Fajri mengenakan jaket Givenchy, Ricky mengenakan jaket Studio Moral, Gilang mengenakan jaket Givenchy dan tas Fendi, Zweitson mengenakan crop blazer milik stylist, Fenly mengenakan jaket Kenzo, dan Farhan mengenakan jaket Givenchy)
Portfolio ini:
Photographer: Hadi Cahyono
Stylist: Veronica Arviana & Michelle Othman
Editor: Erica Arifianda
Interview: Sabrina Sulaiman
Makeup: Citra Dini
Hair: Elita Niken
Retoucher: Raghamanyu Herlambang
Wardrobe: Coach, Fendi, Givenchy, Kenzo, Studio Moral, Valentino
- Tag:
- Un1ty