Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Angga Dwimas Sasongko, Dian Sastro, dan Reza Rahadian Berbagi Pengalaman Seru selama Pembuatan Film Pendek Konfabulasi

Tampaknya, hanya kata ‘epik’ yang dapat mewakili dan menggambarkan film pendek terbaru ini!

Angga Dwimas Sasongko, Dian Sastro, dan Reza Rahadian Berbagi Pengalaman Seru selama Pembuatan Film Pendek Konfabulasi
Foto: Courtesy of Samsung Indonesia

Para sosok kreatif di industri perfilman Indonesia kembali menghasilkan karya yang memukau. Mereka adalah sutradara Angga Dwimas Sasongko, aktor Reza Rahadian, aktris Dian Sastrowardoyo, dan pihak-pihak lainnya. Berkolaborasi dengan Samsung, mereka menyuguhkan sebuah tayangan film pendek berjudul Konfabulasi. Selain bakat yang dimiliki para sosok yang terlibat, daya tarik utama dari film pendek hadir dari proses shooting yang hanya menggunakan smartphone, yaitu Samsung Galaxy S21 Ultra 5G. 
 
Film pendek yang bergenre action heist itu bercerita mengenai seorang agen bernama Bilal (Reza Rahadian) dan Marla (Dian Sastrowardoyo) yang terhubung melalui sebuah perangkat untuk menjalani proses konfabulasi. Berdasarkan pernyataan Angga Dwimas Sasongko, “Konfabulasi merupakan proses di mana pikiran bawah sadar menciptakan atau membentuk memori mengenai sebuah kejadian dan bahwa detail-detail yang hilang dalam memori menjadi celah yang bisa diisi oleh ‘memori palsu’, yang berasal dari arahan atau pernyataan yang masuk akal.”
 

Foto: Courtesy of Samsung Indonesia
Foto: Courtesy of Samsung Indonesia

 
Pada press conference yang diadakan pada Selasa kemarin, Dian Sastro memperkenalkan karakter yang ia perankan. Marla digambarkannya sebagai seorang mentor yang sedang mempersiakan agen bernama Bilal. Agen tersebut sedang melalui tahap final agar dapat mengemban tugas pertamanya. Pada lain sisi, sosok Bilal dijelaskan oleh Reza Rahadian sebagai seorang agen yang sedang berusaha melepaskan memori kuatnya mengenai sang ibu, yang menjadi masalah utamanya ketika melalui tahap final tes sebagai agen. 
 
Foto: Courtesy of Samsung Indonesia
Foto: Courtesy of Samsung Indonesia

 
Unsur konfabulasi dihadirkan ketika Marla berusaha mengganti repressed memory Bilal dengan false memory. Usaha tersebut membuat Marla masuk ke alam bawah sadar dan memori Bilal serta menggantinya dengan kesadaran baru. Pencurian memori yang dilakukan Marla menghasilkan kesadaran baru Bilal sesuai dengan yang telah dibayangkan.
 

 
“Waktu itu, kami berpikir kalau ide cerita ini akan menarik dan dapat mengandalkan visual yang epik, sesuai tujuan dari film pendek ini,” ungkap Angga. "Jadi, sejak kami mulai bikin sinopsis, kami juga merencanakan layaknya sebuah film panjang yang biasa kami lakukan,” tambahnya. 
 
Ia pun mengaku bahwa film pendek ini cukup challenging untuk diproduksi karena banyaknya adegan yang tak mudah untuk dikerjakan. Salah satu fokus utamanya adalah agar para penonton dapat merasakan sisi ‘realis’ dari tayangan tersebut. “Walaupun ini sebenarnya ada di kepala mereka berdua, Marla dan Bilal, tetapi penotnon bisa merasakan kalau ini tuh feel nontonnya realis,” jelas pria yang sebelumnya menyutradarai film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini itu. 
 
Foto: Courtesy of Samsung Indonesia
Foto: Courtesy of Samsung Indonesia

 
Tak hanya sang sutradara, tetapi kedua aktor utama yang menyertai film pendek tersebut juga merasakan pengalaman challenging selama proses shooting. Bagi Dian, hal tersebut dikarenakan dirinya jarang menerima film bergenre action. Oleh karena itu, walaupun terasa menantang, ia mengaku tertarik dengan konsep yang dihadirkan. 
 
“Jadi, sebenarnya dari pertama kali aku diceritakan tentang proyek ini, aku sudah langsung semangat banget. Karena menantang banget, padahal ini shooting film pendek dan ini tuh shooting-nya tiga hari, tetapi kita menjalaninya benar-benar seperti shooting film panjang biasa,” terang wanita kelahiran tahun 1982 itu. 
 
Foto: Courtesy of Samsung Indonesia
Foto: Courtesy of Samsung Indonesia

 
Serupa dengan Dian, Reza mengaku belum banyak berkecimpung dalam genre tersebut, terlebih ketika ia mengaku bahwa itu kali pertama dirinya memegang sebuah senjata tajam. “Jadi, ini adalah sebuah cerita yang saya bisa bilang sangat menarik, tidak biasa, dan pertama kali juga memerankan genre film seperti ini,” ujar Reza. “Cukup challenging karena kemarin ada beberapa adegan action yang (konsepnya) terasa baru bagi saya,” lanjutnya. 
 
Foto: Courtesy of Samsung Indonesia
Foto: Courtesy of Samsung Indonesia

 
Tampaknya, kolaborasi keduanya bersama Angga terasa sangat spesial. Nyatanya, ini adalah kali pertama Dian bekerja sama dengan sutradara tersebut. Kesempatan tersebut pun menjadi kolaborasi kedua Reza bersama sang sutradara setelah lebih dari 12 tahun. 
 
Sebagai satu-satunya ‘kamera’ yang digunakan selama proses shooting, Samsung Galaxy S21 Ultra 5G telah membuktikan kehebatannya. Smartphone tersebut menjadi petunjuk bahwa Anda mampu menghasilkan tayangan yang memukau dengan mengoptimalkan ragam fitur kamera yang tersedia di dalamnya, seperti Director’s View, video recording 4K, dan Super Steady. Selain ditenagai baterai 5.000 mAh, kinerjanya maksimal, walau berada di lokasi yang minim pencahayaan.  
 
Foto: Courtesy of Samsung Indonesia
Foto: Courtesy of Samsung Indonesia

 
Miranda Warokka, selaku IT & Mobile Marketing Director dari Samsung Electronics Indonesia, mengungkapkan bahwa film pendek tersebut dimaksudkan untuk memberikan semangat kepada para generasi muda, movie creator, dan penikmat film agar dapat terus berkarya. Menurutnya, hal tersebut dapat dilakukan dengan memperlihatkan kecanggihan dari Samsung Galaxy S21 Ultra 5G yang mampu menghasilkan sbeuah film pendek mengagumkan dan 'beyond expectation'
                                                                                                            
“Semoga film Konfabulasi in dapat mengajak para sineas muda, penikmat film, dan juga para movie creator untuk berani memulai karya dari sekarang. Jangan ragu untuk memaksimalkan device Galaxy yang kalian punya,” ajak Miranda. 
 
(Penulis: Fatimah Mardiyah; Foto: Courtesy of Samsung Indonesia)