Ini adalah berakhirnya era Topshop, retail besar Eropa yang sangat populer itu. Kemarin label ini baru saja mengumumkan bahwa mereka akan menutup seluruh butik Topshop dan Topman yang berlokasi di Amerika Serikat, menambah 200 butik di Inggris yang merupakan perusahaan pendahulunya, Arcadia Group, yang telah tutup pada tiga tahun terakhir.
Menurut BBC, Topshop menutup butik-butiknya yang berlokasi di Amerika Serikat merupakan gerakan yang dipicu Acardia Group dengan harapan itu akan menolong mereka dari putus hubungan, dan menghindari mengurus administrasi, yang artinya perusahaan harus sementara mengalihkan kepada individual lainnya yang menginvestigasi situasi apakah perusahaan tersebut dapat diselamatkan, atau tidak.
Goyangnya perusahaan itu tentu akan membuat beberapa pekerjaan dalam bahaya, BBC dan Business Insider melaporkan. Ian Grabiner selaku kepala eksekutif Arcadia Group mengatakan bahwa keputusan itu memang berat namun sangat diperlukan.
Berita-berita itu muncul hanya beberapa bulan setelah Beyoncé, yang secara eksklusif menjual lini atlheisure Ivy Park miliknya di butik itu, memutuskan hubungan dengan Topshop menanggapi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pemimpin Topshop, Sir Phillip Green.
Semenjak pengumuman perpisahannya itu, Beyoncé lantas melanjutkan kerja sama dengan Adidas.
"Ini merupakan kerja sama seumur hidup bagi saya," ujar Beyoncé pada berita rilis. "Adidas telah memiliki banyak kesuksesan besar dalam mendorong batasan kreatif. Kami membagikan filosofi yang mengaitkan kreativitas, pertumbuhan, dan tanggung jawab sosial di garis depan bisnis."
Namun tetap ada berita baik. Topshop dan Topman tetap akan berjualan melalui situs resmi dan retail partner mereka.
(Penulis: Nerisha Penrose; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Penulis: Erica Arifianda; Foto: Courtesy of Bazaar UK)
- Tag:
- Topshop