Berbagai kain tradisional Indonesia diolah sedemikian rupa menjadi kreasi modern yang memikat di Jakarta Fashion & Food Festival 2013.
Tema Kain Negeri telah menjadi program para desainer yang tergabung dalam Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) sejak tahun 1987. Tahun ini, tema tersebut diumumkan secara publik sekaligus sebagai branding dari asosiasi desainer yang menampilkan collective show di Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) 2013. Bertempat di Grand Ballroom Harris Hotel, Kelapa Gading, Jakarta, beberapa nama di antara 10 desainer IPMI yang tampil, seperti Carmanita, Tuty Cholid, Tri Handoko, Denny Wirawan, Didi Budiarjo, dan Yongki Budisutisna menampilkan koleksi busana siap pakai dengan berbagai kain khas Indonesia.
Para desainer memberikan penafsiran berbeda untuk koleksi busana mereka. Carmanita meramu kain dari Jambi, Riau, dan Garut dan mengombinasikannya ke dalam busana berpotongan longgar namun terlihat sophisticated. Konsep gaya jalanan dihadirkan oleh Tri Handoko. Dia menampilkan motif sarung yang dipadankan dengan celana jeans sehingga memberikan kesan cool dan kekinian. Berbeda dengan Denny Wirawan, perancang ini menampilkan busana yang lebih dressed up dengan menggunakan songket Palembang. Warna kain dibuat lebih kalem dalam warna krem lalu digabungkan dengan jaket bergaya kimono. Sementara itu, Didi Budiarjo menggunakan kain lunggi ( bahasa lain untuk songket) asal Sambas dengan motif bunga tunjung (bunga teratai) berwarna perak yang dihadirkan pada sheath dress yang di-styling dengan topi, kalung, serta legging berdetail glamor.
(Teks: Muhammad Aziz ; Foto: Saeffie Adjie)