Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Inilah Dampak Konsumsi Kafein Berlebih pada Kesuburan Wanita

Konsumsi kafein dikatakan berlebih ketika asupan per hari Anda di atas 200 mg.

Anda, para wanita yang sedang mempersiapkan kehamilan, tentu akan melakukan segala cara untuk menjaga kesuburan dan menghindari ragam macam hal yang dapat ‘mengganggunya’. Salah satu hal yang paling umum diperhatikan adalah perihal apa yang perlu dan tidak boleh dikonsumsi. 
 
Dalam topik pembicaraan tersebut, kafein kerap disebut, khususnya terkait kategori makanan atau minuman yang perlu dihindari. Tidak hanya kopi dan teh, tetapi kafein juga dapat ditemukan di minuman bersoda, cokelat, minuman benergi, dan lain-lain. 
 
Nyatanya, berbagai penelitian tidak menemukan adanya asosiasi yang kuat di antaranya, yang menunjukkan bahwa konsumsi kafein dapat mengurangi kesuburan wanita. Walaupun begitu, penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam dosis tinggi memang dapat memiliki andil dan berdampak padanya. 
 
Mengutip penelitian milik AOGS, berikut adalah tiga kemungkinan risiko yang muncul jika Anda mengonsumsi kafein dalam jumlah yang sangat tinggi.

Kehamilan yang tertunda

Konsumsi kafein berlebih dapat meningkatkan risiko tertundanya konsepsi atau kehamilan. Kondisi tersebut akan menyebabkan seorang wanita membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat hamil. Hal tersebut dapat terjadi karena kesuburannya telah terdampak akibat dosis konsumsi kafein yang tinggi. 

Tubal disease

Tubal disease atau penyakit tuba adalah kelainan di mana fallopian tube tersumbat atau rusak. Kondisi tersebut dapat membatasi jumlah sel telur dan embrio berikutnya yang menuju ke rahim, sehingga menyebabkan masalah kesuburan. 

Endometriosis

Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim mulai tumbuh di tempat lain, seperti ovarium dan fallopian tube. Endometriosis dapat menyebabkan pembentukan scar tissue dan adhesi, yang mana keduanya dapat mengganggu kemampuan sel telur yang telah dibuahi untuk mencapai rahim. Kondisi tersebut menyebabkan adanya peningkatan risiko kehamilan ektopik atau pembuahan sel telur di luar rahim terhadap wanita yang mengidap endometriosis.

Tidak hanya memengaruhi kesuburan, tetapi konsumi kafein secara berlebihan juga dapat memberikan dampak buruk bagi wanita yang sedang mengandung, salah satunya adalah peningkatan risiko akan keguguran. Selain itu, terdapat juga risiko di mana nantinya bayi yang lahir memiliki berat badan yang di bawah rata-rata. Risiko berat lain yang dapat disebabkan olehnya adalah spontaneous abortion atau kerap disingkat menjadi SAB. Kelainan tersebut ditandai dengan kematian embrio atau janin yang tidak diinduksi atau keluarnya hasil konsepsi sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu.

Walaupun begitu, hasil dari ragam penelitian yang dilakukan masih beragam. Selain itu, dalam melihat hasil penelitian, kehati-hatian perlu dilakukan. Pasalnya, jika memang terdapat responden yang kesuburannya terdampak karena konsumsi kafein, belum tentu bahan tersebut yang menyebabkannya. Bisa saja karena konsumsi makanan-minuman lain atau gaya hidup yang tidak baik. Oleh karena itu, hasil tersebut tidak dapat langsung diterima secara mentah.

Hal itu pun diperkuat dengan pernyataan seorang dokter kandungan, Jeffrey Roberts yang dikutip dari Today’s Parent. Ia merujuk kepada sebuah penelitian yang menemukan bahwa wanita yang minum lebih dari lima cangkir kopi tiap harinya membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil. Namun, menurutnya, terdapat kemungkinan bahwa kebiasaan lainlah yang sebenarnya menyebabkan keterlambatan pembuahan.

Oleh karena itu, agar tetap aman, pastikan konsumsi kafein Anda tiap harinya tidak berlebihan. Disarankan kepada para wanita, baik yang sedang hamil maupun yang mencoba untuk hamil, untuk membatasi asupan kafein harian hingga 200 mg per hari atau sekitar dua cangkir kopi. Selain itu, akan lebih baik jika minuman yang Anda konsumsi bertipe decaf (tanpa kafein) atau yang kandungan kafeinnya hanya setengah. 
 
(Penulis: Fatimah Mardiyah; Foto: [email protected])