Kehidupan Audrey Hepburn akan mendapatkan perhatian dari televisi ternama untuk pertama kalinya. Berdasarkan media online ternama, sebuah serial drama mengenai "tahun-tahun pembentukan" ikon Hollywood yang satu itu sedang dalam pengerjaan dan ditulis oleh penulis serta produser The Good Wife, Jacqueline Hoyt.
Hingga saat ini, belum ada pengumuman terkait casting untuk peran Audrey, namun pencarian untuk pemeran dari wanita terkemuka itu pasti akan menjadi hal yang sangat besar. Perusahaan produksi Wildside dan Fremantle, yang berada di bawah The Young Pope dan My Brilliant Friend, turut berkontribusi dalam pembuatannya. Detail plot pun masih dirahasiakan.
Untuk penulisan naskahnya, Jacqueline Hoyt didampingi oleh Luca Dotti, putra Audrey Hepburn, psikiater Andrea Dotti, yang menikah dengan Audrey Hepburn dari 1969 hingga 1982, dan Luigi Spinola, seorang jurnalis dan penulis. Rencana pembuatan serial yang satu ini pertama kali dikabarkan pada tahun 2018 silam. Andrea Dotti dan Luigi Spinola sebelumnya berkolaborasi dalam buku terlaris tahun 2015 yang berjudul Audrey at Home: Memories of My Mother's Kitchen, yang merupakan bagian dari buku masak dan juga buku foto.
Sebagai salah satu bintang Hollywood terbesar dan paling dicintai, sosok Audrey Hepburn tidak asing dengan tribute anumerta (penghargaan setelah seseorang meninggal), baik di halaman buku atau layar. Pada awal tahun ini, sebuah film dokumenter baru, yang juga bernama Audrey, dirilis oleh sutradara Helena Coan. Dokumenter tersebut menampilkan penampilan dari putra Audrey lainnya, Sean Hepburn Ferrer, dan cucunya, Emma Ferrer.
"Ia benar-benar memiliki hasrat yang dalam untuk cinta, dan itulah yang ia kejar," kata Emma Ferrer kepada Bazaar.
Ia juga memberi tahu kami mengenai neneknya, "Saya tahu bahwa Audrey mengalami banyak hal selama Perang Dunia II dan bahwa ada rasa sakit yang luar biasa dalam keluarganya serta dalam perang, dan semua perjuangan dengan ayahnya dan yang lainnya. Tetapi, untuk benar-benar memahami bagaimana semua aspek itu bersatu dan membentuk identitas seseorang, itu seperti lensa baru untuk melihatnya."
(Penulis: Erica Gonzales; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih Bahasa: Fatimah Mardiyah; Foto: Courtesy of Bazaar US)
