Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Mengenal Kandidat The Apprentice: ONE Championship Edition asal Indonesia, Paulina Purnomowati

Apakah Anda mengikuti sepak terjang wanita ini dalam The Apprentice yang didaulat terberat dalam sejarah?

Mengenal Kandidat The Apprentice: ONE Championship Edition asal Indonesia, Paulina Purnomowati

The Apprentice: ONE Championship Edition mengundang 16 kandidat yang dipilih dari seluruh dunia untuk bersaing dalam kompetisi berisiko tinggi yang melibatkan bisnis dan tantangan fisik. Pemenang akan menerima tawaran pekerjaan senilai US$250.000 (sekitar Rp.3,6 miliar) untuk bekerja langsung di bawah Chairman dan CEO ONE, Chatri Sityodtong, selama satu tahun sebagai anak didiknya di Singapura. Para kandidat internasional berasal dari 11 negara di seluruh dunia yang mewakili Asia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Selandia Baru.

Cuplikan suasana dalam The Apprentice: One Championship
Cuplikan suasana dalam The Apprentice: One Championship

Serial ini dianggap sebagai yang terberat dalam sejarah The Apprentice, terutama karena pengenalan tugas dan tantangan fisik, yang merupakan pertama kali dalam serial reality show tersebut. Dengan keterlibatan penuh ONE Championship, para penggemar akan menyaksikan banyak aksi seni bela diri. 

 

Peserta asal Indonesia, Paulina Purnomowati telah melalui beberapa momen naik turun dalam kompetisi ini, dari memenangkan tantangan bisnis di episode 3 hingga mengalami momen menegangkan di episode selanjutnya. 

Paulina Purnomowati
Paulina Purnomowati

Simak apa kata Paulina mengenai pengalamannya dan apa saja hal yang menyemangatinya untuk melalui tantangan dalam The Apprentice: ONE Championship.

 

Bagaimana cara Anda untuk tetap tenang selama masa kompetisi ini? Apakah mindset merupakan bagian penting dari ketenangan itu?

Saya berusaha selalu melatih diri untuk tenang dalam semua situasi, tidak hanya dalam The Apprentice, tapi dalam semua keadaan hidup. Termasuk dalam pekerjaan. Saya percaya jika kita tenang, otak akan lebih bisa berpikir dengan lebih jernih dan keputusan akan bisa diambil dengan lebih bijaksana. Hal itu saya terapkan juga dalam menghadapi tantangan-tantangan di The Apprentice. Meditasi membantu saya untuk bisa tenang dalam segala sesuatu.

Tantangan fisik untuk para kandidat.
Tantangan fisik untuk para kandidat.

Dalam beberapa rilis yang saya baca, Anda tampak seperti orang yang sangat menyukai tantangan. Bagi Anda pribadi apakah tantangan membuat Anda merasa lebih “hidup”?

Yes, mungkin tepatnya saya sangat adventurous. Saya suka mengeksplorasi hal-hal yang menurut saya menantang. Adventure membuat saya lebih bisa melihat hidup dengan "helicopter view" -- betapa besar nya dunia, hidup, dan betapa luar biasanya kita manusia diciptakan oleh-Nya. Semakin saya terjun dalam tantangan atau adventure, semakin saya memahami juga diri saya sendiri.

Paulina saat presentasi bersama.
Paulina saat presentasi bersama.

Adakah turning point terpenting dalam hidup Anda? Jika iya, dapatkah Anda ceritakan kepada kami? Apa pelajaran paling penting yang Anda petik dari situasi itu?

Sebenarnya banyak turning point dalam hidup saya yang memberikan saya banyak pelajaran hidup. Tapi mungkin turning point yang paling signifikan adalah ketika ibu saya meninggal dunia setelah 1,5 tahun sebelumnya ayah saya meninggal dunia. Sejak kecil satu hal yang saya paling takuti, atau jika ditanya 1 hal yang paling menakutkan saya selalu menjawab: jika ibu saya pergi. Ibu adalah sosok yang selalu memberikan ketenangan untuk kami. Sosok yang sangat tegar, kuat, dan selalu melayani orang lain, dan menunjukkan unconditional love untuk ayah saya. Ketika beliau tiba-tiba terserang strok, saya berhenti melakukan semua kegiatan saya dan menemaninya setiap hari di rumah sakit selama 3 bulan sampai akhirnya dia meninggal dunia. Proses 3 bulan menghadapi tantangan takut saya, juga finansial, dan semua hal yang tiba-tiba muncul ke permukaan, membuat saya bertanya bagaimana saya bisa melanjutkan hidup saya setelah ini. Di situ saya banyak sekali belajar, menghadapi hidup. Dan saya belajar sekali bahwa tidak pernah salah menomorsatukan orang tua dibandingkan pekerjaan. Setelah beliau pergi, pelan-pelan karier saya pun kembali lagi dan semakin naik, hingga sekarang. Saya percaya, rasa takut saya diuji oleh Tuhan ketika ibu saya meninggal. Rasa percaya pada-Nya diuji sekali. Sekarang saya menghadapi hidup lebih tenang dan lebih jejak.

 

Sebagai seseorang yang telah memegang banyak jabatan penting di perusahaan, menurut Anda pribadi, apakah latar belakang pendidikan memengaruhi performa Anda di dunia kerja? Atau apakah hal tersebut hanya bagian dari sekian hal penting lainnya?

Latar belakang pendidikan ibaratnya adalah "iklan". Untuk bisa menarik perhatian sebuah perusahaan atau orang untuk mau memperkerjakan Anda, biasanya mereka pertama akan lihat CV -- yaitu riwayat pendidikan atau pengalaman Anda. Tapi, setelah itu, diri kita sendiri yang lebih berperan. Jika kita banyak melakukan hal-hal yang baik di perusahaan, ataupun jika kita berbisnis sendiri dan kita banyak melakukan hal-hal baik dan kemudian performa juga baik, semua orang melihat -- walau kita tidak sadar. Dari situ semua orang pun tahu kualitas kita, dan biasanya ini yang kemudian menjadi lebih penting dalam jenjang karier. Kredensial kita di mata banyak orang (tim kita, pimpinan kita, business partner kita, teman kita, dsb). Pendidikan penting untuk mengajarkan kita teori, tapi terjun langsung akan mengajarkan kita skills yang sesungguhnya.

Paulina Purnomowati dalam salah satu scene kompetisi.
Paulina Purnomowati dalam salah satu scene kompetisi.

Menurut Anda, apa momen terbaik dalam kompetisi ini yang tak boleh dilewatkan penonton di rumah?

Bagaimana setiap kandidat menghadapi tantangan -- baik physical task, maupun business challenges. Dalam kompetisi ini, setiap kandidat dipilih dengan latar belakang yang berbeda-beda, umur berbeda, karakter berbeda, latar belakang budaya yang berbeda juga. Banyak sekali yang bisa dipelajari dengan melihat bagaimana satu-sama lainnya berinteraksi untuk bekerja sama dalam tim sekaligus berkompetisi secara individu. Di dalam Board Room ketika Chatri akan memilih kandidat untuk dieliminiasi, juga banyak sekali pelajaran dalam berbisnis atau memimpin yang bisa dipelajari dari kritik dan saran Chatri untuk kandidat. Saya sendiri pun luar biasa sangat banyak belajar dari proses ini.

 

Foto: Courtesy of The Apprentice: ONE Championship