Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Barack Obama Mengatakan Putrinya Menganggap Usaha Rapnya “Menyakitkan”

“Saat saya mencoba rap, anak perempuan saya memutar mata, menutup telinga mereka.”

Barack Obama Mengatakan Putrinya Menganggap Usaha Rapnya “Menyakitkan”
Courtesy of BAZAAR US

Putri Barack Obama tidak takut untuk berkata jujur padanya.

Selama wawancara untuk podcast bertajuk Renegades: Born in The USA with Bruce Springsteen, Obama menjawab pertanyaan dari para pendengarnya di media sosial, termasuk media berbasis di Amerika, Complex, seputar kecintaan sang mantan presiden terhadap musik rap dan jika dia memiliki lirik favorit yang bisa ia lantunkan di luar kepala. Jelas, pertanyaan itu ditujukan untuk menghibur dunia dengan cuplikan rap Obama, tetapi ternyata keinginan itu tidak menjadi kenyataan – dan tampaknya, putri Obama, Malia yang berusia 22 tahun, dan saudarinya, Sasha yang berumur 19 tahun, tidak mengatakan itu adalah hal yang baik.

“Pertama-tama, Anda tidak ingin mendengar saya melakukan rap,” canda Obama dalam klip wawancara yang dibagikan lewat akun media sosial Complex di Instagram. “Ketika saya mencoba rap, anak perempuan saya memutar mata, menutup telinga mereka. Mereka pikir itu menyakitkan. Mereka bahkan mengira tarian saya lebih baik daripada rap saya.”

Tetap saja, Obama memang terbuka tentang lagu yang sangat berarti baginya: “My 1st Song”, oleh Jay-Z, yang katanya sering dia dengarkan ketika sedang mencalonkan diri sebagai presiden.

“Lagu ini bercerita tentang perjuangan hanya sebatas mencoba,” Obama menjelaskan mengapa lagu itu beresonansi dengannya selama masa kampanye. “Dan terkadang Anda harus menggunakan keberanian palsu, kesibukan, dan mengurangi rasa tidak nyaman Anda. Dan, ketika saya mencalonkan diri sebagai presiden, jelas, Anda tahu pada saat itu, saya tidak tahu apakah saya akan berhasil. Jadi entah bagaimana itu menginspirasi saya.”

Meski Obama tidak melakukan rap untuk satu lagu di dalam cuplikan di atas, dia berbagi kalimat yang melekat padanya.

“There was a line in there, ‘Treat my first is my last and my last as my first, and my thirst is the same as when I came,” ucapnya. “Dan, saya sebenarnya terus mendengarkan lagu itu selama masa kepresidenan karena itu adalah pengingat bahwa meskipun Anda berhasil, Anda tahu, memiliki sedikit rasa lapar, masih harus bekera keras, masih memiliki untuk membuktikan sesuatu, itulah yang terus mendorongmu maju. Tapi, aku tetap tidak akan nge-rap.”

(Penulis: Kayleigh Roberts; Artikel ini disadur dari Bazaar US, Alih Bahasa: Sabrina Sulaiman; Foto: Courtesy of Bazaar US)