Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Setiap Makna di Balik Bros Milik Ratu Elizabeth II

10 perhiasan ini memiliki sejarah dan signifikansi personal.

Setiap Makna di Balik Bros Milik Ratu Elizabeth II

Kumpulan perhiasan Ratu Elizabeth II yang penuh dengan berlian berukuran besar, rubi, mutiara, dan sebagainya ini adalah salah satu koleksi paling impresif di dunia. Akan tetapi tingkat nilai estetik dan harganya yang besar sering kali tersaingi dengan nilai sentimental dan siginifikansi historisnya, terutama pada bros-bros miliknya yang kerap ia terima sebagai hadiah atau untuk digunakan di acara-acara khusus. Inilah makna di balik 10 bros Ratu Elizabeth II yang paling memesona. 


1. Bros Scarab


Yang Mulia Ratu menerima bros Scarab di tahun 1996 sebagai hadiah pribadi dari suaminya, Pangeran Philip. Karenanya, bros yang terdiri dari emas, rubi, dan berlian ini begitu berarti ketika ia mengenakannya dalam foto resmi ulang tahun pernikahan platinum bersama Pangeran Philip.


2. Bros Prince Albert


Bros Prince Albert merupakan warisan dari masa pemerintahan Ratu Victoria. Perhiasan yang terdiri dari safir dan berlian ini diterima oleh Victoria dari calon suaminya saat itu yakni Pangeran Albert sebelum hari pernikahannya. Ia kemudian memutuskan untuk memasangnya di gaun pernikahannya.

Terkait dengan signifikansi sejarahnya, Ella Kay dari Court Jeweller mencatat bahwa bros ini telah ditetapkan oleh Ratu Victoria sebagai warisan kerjaan dalam wasiatnya. Artinya, setiap pemimpin kerajaan yang memerintah selanjutnya akan diwarisi perhiasan ini. Keempat Ratu Inggris dan Queen Consort sejak saat itu telah memakainya. Ratu Elizabeth sendiri sudah sering menggunakannya dan setiap kali ia terlihat dengan bros tersebut maka semua pengamat kerajaan akan diingatkan pada kesinambungan warisan yang turun menurun ini.


3. Bros Centenary Rose


Ratu Elizabeth II memerintahkan pembuatan bros ini untuk diberikan kepada ibunya sebagai hadiah ulang tahun yang ke-100 tahun. Bros ini dibingkai dengan 100 berlian dan oleh karenanya dinamai “centenary” yang berarti 100 tahun. Collins and Sons membuat perhiasan yang menampilkan gambar bunga Grandiflora Rose (bunga yang ditanam dan dibiakkan untuk penobatan Ratu di tahun 1953) yang dilukis oleh Ratu Elizabeth II di sebuah kristal batu.

Yang Mulia Ratu mengenakan bros ini saat siaran Natal di tahun 2002 tepatnya sembilan bulan pasca sang ibu meninggal dunia. Ia juga memberikan pesan peringatan khusus bagi Queen Mother sebagaimana disampaikan oleh Ella Kay.


4. Bros Flower Basket


Orang tua Ratu Elizabeth II menghadiahinya bros Flower Basket di tahun 1948 di hari kelahiran putra pertama sekaligus penerus tahtanya yaitu Pangeran Charles. Ia kemudian memakainya di potret resmi pertamanya dengan sang buah hati. Beberapa dekade berikutnya, ia mengenakannya kembali di hari pembaptisan Pangeran George tahun 2013, cucu pertamanya. Ia juga memilihnya sebagai perhiasaan saat pidato Natalnya di tahun yang sama. Hal ini mengindikasikan kesinambungan pada para penerus takhta.


5. Bros New Zealand Silver Fern


Bros New Zealand Silver Fern diberikan kepada Ratu Elizabeth II dari istri walikota Auckland di tahun 1950. Perhiasan ini merupakan hadiah natal dari “para wanita Auckland” dan didesain dengan bentuk daun tumbuhan paku yang merupakan salah satu emblem Selandia Baru.

Sampai sekarang, Ratu Elizabeth II dan terkadang para anggota kerajaan senior mengenakannya saat mengunjungi Selandia Baru atau menghadiri acara-acara yang berkaitam dengan negara tersebut.


6. Bros Duchy of Lancaster


Sang Ratu sebenarnya memiliki gelar lain yang cukup membingungkan yaitu Duke of Lancaster. Kerajaan Inggris memiliki gelar ini sejak tahun 1399. Siapapun yang menduduki tahta tertinggi akan dikenal selalu sebagai Duke of Lancaster tanpa memerhatikan gendernya. Maka dari itu, Ratu Elizabeth II pun tidak disebut sebagai Duchess. Pada masa ini, Duchy berperan sebagai sumber pendapatan bagi keluarga kerajaan.

Bros ini meniru bentuk lambang Duchy dan Ratu diketahui mengenakannya ketika mengunjungi Lancaster.


7. Bros Maple Leaf


Seperti halnya bros New Zealand Silver Fern yang digunakan oleh Ratu Elizabeth II di acara-acara yang berkaitan dengan negara kiwi tersebut, bros Maple Leaf ia pakai sebagai penghormatan bagi Kanada.

Menurut Ella Kay, perhiasan yang tersusun dari berlian dan platinum ini dibuat untuk Queen Mother sebagai hadiah dari Raja George VI sebelum kunjungan kenegaraan mereka ke Kanada. Sejak saat itu Sang Ratu, Duchess of Cambridge, dan Duchess of Cornwall sudah beberapa kali terlihat meneganakannya di acara-acara orang Kanada.


8. Bros Braemar Feather


Braemar Royal Highland Society memberi perhiasan berbentuk bulu ini kepada Ratu Elizabeth II di tahun 2002 untuk merayakan Golden Jubilee-nya. Bulu tersebut meniru bentuk bulu rajawali yang merupakan salah satu burung asli Skotlandia, demikian disampaikan oleh Ella Kay.

Sejak menerima bros ini, Ratu Elizabeth II sering memakainya ke acara Braemar Gathering, sebuah kompetisi permainan highland.


9. Bros Coral Rose


Order of Liberation memberikannya sebagai hadiah bagi sang Ratu di tahun 1990 untuk menandai peringatan pidato terkenal Appeal of 18 June dari Charles de Gaulle ke-50 yang disampaikan pada tahun 1940 (hari yang sama di mana Winston Churchill menyampaikan pidato “Finest Hour”).

Ratu Elizabeth II jarang menggunakan bros Coral Rose ini kecuali untuk acara-acara Prancis. Yang patut diingat, ia memilihnya sebagai penghias busananya saat kunjungannya ke Paris tahun 2004 yang menandai tahun ke-100 Entete Cordiale, sebuah perjanjian yang meningkatkan hubungan luar negeri antara Prancis dan Britania Raya.


10. Bros Chelsea Iris


Chelsea Flower Show yang digelar setiap tahun oleh Royal Holticultural Society (RHS) dikenal sebagai salah satu acara favorit Ratu Elizabeth II. RHS membe4ikannya kepada Ratu Elizabeth II selaku penyokong mereka untuk memperingati perayaan Diamond Jubilee. Bentuknya diambil dari Iris Unguicularis, sebuah bunga yang dikaitkan dengan acara tersebut.

Ratu Elizabeth II kerap menggunakan bros Chelsea Irish saat menghadiri acaranya.




(Penulis: Chloe Foussianes; Artikel ini disadur dari: Bazaar UK; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto courtesy of: Bazaar UK)