Mulutmu harimaumu. Sebuah ungkapan familier yang terkadang lewat begitu saja seperti angin lalu. Akan tetapi, jika dicerna lebih dalam, sebuah kalimat pertanyataan selalu memiliki makna.
Menurut penelitan, rata-rata manusia mengucapkan sekitar tujuh ribu kata di dalam kurun waktu sehari! Terbilang angka yang cukup tinggi. Kata-kata memang dapat terucap dengan mudah begitu saja. Akibatnya, terkadang kita jadi tidak menyadari dampak selanjutnya dari perkataan yang diucapkan.
Tidak ada satu pun jenis pekerjaan yang tidak memiliki tantangan, terkadang tuntutan serta stres bekerja, membuat kita dengan mudahnya mengeluh tanpa berpikir panjang. Beberapa kalimat kasual yang biasa kita ucapkan saat berada di lingkungan kerja, tanpa sengaja membentuk kita menjadi pribadi yang tidak profesional!
Lebih parahnya lagi, Anda menjadi sosok yang terlihat payah di mata atasan maupun anggota tim Anda. Untuk itu, lebih berhati-hatilah dalam berucap. Misalnya saja, sejumlah kalimat negatif yang pasti sering didengar di lingkungan kerja berikut ini.
Ini bukan pekerjaan saya
Hal ini membuktikan mental Anda sebagai seorang pekerja. Tidak jarang dalam dunia karier, kita dituntut untuk melakukan lebih daripada apa yang seharusnya menjadi tugas kita. Hal ini lantas tidak dapat dijadikan alasan untuk terus mengeluh! Tidak ada satu pun perkerjaan yang tidak membutuhkan usaha. Sebaliknya, bersikaplah profesional dan lakukan tugas yang diberikan dengan sebaik mungkin.
Atasan dan seluruh anggota tim akan mengapresiasi Anda sebagai seorang yang profesional dan dapat diandalkan. Siapa tahu justru kelak tugas tambahan tersebut dapat membawa langkah karier Anda ke jenjang yang lebih tinggi?
Saya hanya melakukan apa yang disuruh
Jika Anda penah mengucapkan kalimat di atas. Sebaiknya, jangan mengulangi kesalahan yang sama. Umumnya, kalimat tersebut terlontar akibat hasil pekerjaan tidak sesuai ekspektasi. Sikap defensif dan mulai mencari kesalahan orang lain pun seketika itu juga muncul.
Hal ini justru membuat nilai diri Anda di mata atasan akan turun drastis! Jika dari awal, Anda sudah bisa menerka akan proses dan hasil kerja yang kurang baik, seharusnya tunjukkan insiatif Anda. Berani beropini dengan alasan kuat dan jelas akan membuat Anda menjadi seorang pekerja kompeten.
Sudah saya katakan dari awal
Ketika ‘nasi telah menjadi bubur.’ Misalkan saja, proyek yang gagal didapatkan karena sebuah kesalahan kecil. Anda bukannya melontarkan kata membangun. Tetapi malah menyalahkan para rekan kerja karena tidak mendengarkan Anda dari awal.
Untuk membuktikan profesionalitas, tidak perlu dengan perkataan seperti tersebut. Walaupun memang benar, jika pendapat Anda didengarkan lebih awal, hasil pekerjaan akan jauh lebih baik. Anda tidak perlu menyombongkan diri dengan validasi diri yang tidak perlu.
Itu jelas ide saya!
Anda bukanlah satu-satunya orang dalam ruangan yang memiliki ide tersebut. Tidak jarang dalam dunia pekerjaan, terkadang orang lain mengungkapkan pemikiran yang sama. Dalam contoh kasus terburuk, ide Anda disadur oleh sesama rekan kerja.
Tidak perlu emosi terlebih dulu atau berseru di tengah rapat bahwa ide Anda dicuri. Berbagai macam hal tidak mengenakkan kerap terjadi di dunia pekerjaan. Namun, pada akhirnya profesionalitas yang berbicara. Pekerjaan Anda pastinya masih membutuhkan ide brilian lainnya yang datang dari Anda kelak.
Ini tidak akan pernah berhasil
Pesimis menjadi musuh terbesar dalam dunia pekerjaan. Bagaimanapun juga usaha selalu membuahkan hasil, walau terkadang meleset dari target. Setidaknya, kita mendapatkan pelajaran berharga untuk masa selanjutnya.
Dengan melontarkan perkataan seperti pernyataan kegagalan yang sudah pasti, akan memberikan dampak buruk bagi sekitar Anda. Selain mematahkan semangat, Anda akan dilabelkan sebagai seorang pribadi yang pesimis dan mudah menyerah.
Kamu tidak akan pernah mengerti
Pendapat Anda tidak selalu benar. Kalaupun benar, tidak selalu harus diterima. Begitulah kenyataan sesungguhnya yang ada dalam dunia kerja. Untuk itu, cobalah untuk bersikap dewasa dan berbesar hati. Karena tidak ada yang personal.
Anda tidak perlu terlalu terbawa dengan perasaan, hingga mengeluarkan kalimat sensitif yang akan membuat menyesal di kemudian hari.
Maaf, saya terlambat lagi
Klise! Macetnya jalanan dan kurangnya jam tidur tidak dapat terus menjadi alasan yang sama akan keterlambatan Anda. Terutama ketika kehadiran Anda sedang dibutuhkan di sebuah rapat penting. Hal ini akan membuat Anda dicap menjadi seseorang yang ‘jam karet.’
Jika waktu saja tidak bisa ditepati, bagaimana mempercayakan Anda dengan tugas penting lainnya?
(Foto: Courtesy of Instagram @girlboss)