Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Penasaran Tentang Perencanaan Rekonstruksi Notre-Dame?

Keruntuhan sebuah bangunan bersejarah yang menjadi awal keutuhan sebuah rasa kebersamaan.

Penasaran Tentang Perencanaan Rekonstruksi Notre-Dame?

Kabar duka belum lama datang dari kota Paris. Salah satu ikon arsitektur kota tersebut, sekaligus katedral paling ternama di seluruh dunia baru saja dilanda bencana. Duka tidak hanya menerpa para warga dunia belahan Eropa tersebut. Juga tidak hanya menyusupi hati para pemeluk agama Katolik. 

Namun, seluruh dunia diliputi kekelaman setelah mendengar kabar berkobarnya api di Katredal Notre-Dame. Seolah petir yang menyambar di siang bolong. Tidak ada sama sekali yang menduga bencana ini menimpa bangunan bersejarah yang dibangun pada tahun 1163 tersebut.



Kebakaran hebat yang melanda Gereja Roman Katholik terbesar di dunia tersebut langsung menyita perhatian dunia. Pemerintah setempat juga menyatakan bahwa sebagian dari ‘diri’ mereka ikut hangus terbakar bersamaan dengan runtuhnya Katedral Notre-Dame yang dilahap api.

Menyedihkan. Tetapi, selalu ada sisi positif dari setiap kejadian. Termasuk bencana kebakaran ini. Dunia jadi tahu bahwa ada begitu banyak pihak yang peduli. Berbagai kalangan menunjukkan aksi tanggap mereka.






Rentetan dukungan dan bantuan tanpa henti pun langsung diulurkan merespon kejadian duka ini. Bentuknya beragam. Ada yang sekadar mengucap simpati melalui akun media sosial mereka. Ada yang langsung menelepon kerabat dan sanak saudara yang berdomisili di Paris.

Mengerucutkan sikap peduli tersebut. Beberapa sikap cukup menyita perhatian dunia. Tidak lain datang dari kalangan fashion brand ternama hingga para bangsawan dan selebriti Hollywood. Dari yang sekadar mengunggah pesan di akun Instagram, hingga nama-nama besar yang memberikan dana.

Angka sumbangan tidak tanggung-tanggung diberikan atas wujud simpati mereka terhadap bencana kebakaran yang melanda Katedral Notre-Dame.

Salah satu yang menyita perhatian datang dari sosok pebisnis kaya, Bernard Arnault, yang tidak lain merupakan pemilik dari label fashion dan aksesori ternama LVMH. 226 miliar Euro!

Panjangnya angka yang hingga akan menghabiskan kuota apabila dituliskan dalam pesan singkat di handphone ini disumbangkan oleh Arnault.




Sontak seluruh media ternama kelas dunia langsung ramai memberitakan aksi cepat tanggap milyuner kelas kakap ini. Membuka laman website LVMH saat ini, Anda juga akan menemukan foto hitam putih arsitektur Notre-Dame terpampang jelas di halaman depan.

Bentuk simpati dari seorang Bernard Arnault juga diikuti oleh para pebisnis sukses kelas dunia lainnya. Tidak kalah ramai dibicarakan, Francois-Henri Pinault, yang tidak lain merupakan suami dari aktris cantik Salma Hayek. Ia turut menyumbangkan angka sumbangan untuk rekonstruksi yang tidak kalah mencengangkan.



Salah satu pemegang saham terbesar untuk label fashion Gucci ini menyumbangkan 100 miliar Euro atas nama perusahaannya. Artemis , perusahaan milik Pinault ini juga merupakan pihak di balik berdirinya badan lelang seni kelas dunia yaitu Christie’s.

Barusan bentuk kepedulian berupa nominal uang. Tidak kalah berperan penting, para ahli seni dari Museum Vatikan langsung bersatu untuk turut andil merancang ulang rekonstruksi bangunan Katedral Notre-Dame.

Katedral bersejarah ini pun akan segera direkonstruksi ulang dalam waktu dekat. Dan tampaknya dunia boleh lega. Karena uluran tangan barusan hanya sebagian kecil dari respon bantuan yang diberikan terhadap pihak Katedral Notre-Dame.




Dari kejadian ini, dunia kembali belajar. Kembali dipersatukan. Apa yang sekilas terlihat oleh mata telah hancur menjadi puing debu. Pada kenyataannya, puing-puing tersebut justru menjadi modul awal sebuah keutuhan rasa persatuan.

Sebuah rasa kebersamaan yang bermakna jauh lebih dalam dari sekadar sebuah ikon arsitektur.



(Foto: Courtesy of @salmahayek, @notredame, @sleepoversleep_official, @javiias, @catholic.posts, @stcharbelsyouth, @lvmh, @francoishenripinaultfan)