Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Mengenal Istilah Capsule Wardrobe di Dunia Fashion

Metode hidup minimalis yang sempat dipopulerkan oleh Donna Karan ini dapat segera dipraktikkan.

Mengenal Istilah Capsule Wardrobe di Dunia Fashion

Capsule Wardrobe. Bagi para penganut gaya hidup minimalis, istilah yang satu ini pasti sudah tidak asing. Pertama kali dicetuskan di tahun 1970 oleh Susie Faux, metode gaya hidup ini terbukti membuat hidup menjadi jauh lebih praktis.

Uniknya, ide ini justru datang dari seorang pencinta fashion. Dulunya, Susie Faux merupakan pemilik dari butik fashion bernama Wardrobe di West End London. Metode yang ditemukan Susie ini mengajarkan kita untuk menjadi lebih pemilih dalam soal koleksi fashion.



Sekilas terdengar sederhana. Tetapi pada kenyataannya metode Capsule Wardrobe menjadi tantangan besar bagi para pencinta fashion.

Bagaimana tidak? Anda harus menahan keinginan begitu melihat koleksi fashion terbaru diluncurkan di butik favorit. Baik itu atasan, bawahan, dress, sepatu hingga tas.




Dipopulerkan kembali di era tahun '80-an oleh desainer fashion ternama asal Amerika, Donna Karan, Capsule Wardrobe mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang selektif. Capsule Wardrobe bicara mengenai isi lemari yang hanya berkisar 35 hingga 37 koleksi pakaian dan aksesori dasar.



Pilihan tersebut terdiri dari kurasi produk fashion yang dapat dipakai dalam berbagai musim. Semua yang bersifat dasar dan fungsional. Serta, biasanya berwarna netral. Tidak perlu waktu lama untuk metode ini menjadi tenar di kalangan para pencinta fashion.




Beberapa yang sudah mempraktikannya mengaku bahwa hidup mereka menjadi jauh lebih praktis setelah mencoba metode yang satu ini. Sekaligus, psikologi menjadi jauh lebih lebih tenang setelah mengaplikasikan metode Capsule Wardrobe.




Sudah pasti. Karena menjadi permasalahan umum bagi sebagian besar dari kita akan tumpukan pakaian yang hampir meledak di lemari. Belum lagi kebingungan yang kerap terjadi ketika hendak memilih pakaian yang akan dikenakan.



Padahal pada kenyataannya, dalam keseharian, kita hanya akan mengenai pakaian yang sedang disukai saat itu. Repetisi.



Dengan jumlah koleksi pakaian, tas, hingga sepatu yang dikurasi secara pintar, pilihan pun otomatis akan jauh tersaring. Selanjutnya, tergantung seberapa pintar kita untuk melakukan padu padan dengan koleksi pakaian terbatas yang kita miliki.



Sebagai tambahan sekaligus penutup, berikut 5 tips singkat dari Bazaar untuk para pecinta fashion yang ingin mencoba metode minimalisir ini.

1. Pilih koleksi pakaian, tas, dan sepatu dalam balutan warna netral. Selingi dengan beberapa aksen warna cerah yang dapat dikombinasikan kapan saja.


2. Kenali bentuk tubuh Anda untuk dapat tahu potongan pakaian yang memang sesuai dikenakan di tubuh. Tidak semua yang berstatus diskon, harus dibeli bukan?


3. Kategorikan pemilihan pakaian dan aksesori di dalam lemari Anda berdasarkan fungsi sehari-hari. Misalkan pakaian kasual, pakaian kerja, hingga gaun pesta yang elegan.


4. Mulailah menjadi seorang smart shopper. Pastikan koleksi yang hendak dibeli dapat dipadupadan, setidaknya dengan tiga cara berbeda. Pintar!



5. Catat karena ini terpenting. Pilih beberapa, namun dengan kualitas terbaik. Tidak ada gunanya menumpuk isi lemari dengan koleksi fashion sambil lalu. Hari ini tren, besok sudah dipakai oleh hampir semua wanita di mall. Mimpi buruk.


Semoga metode Capsule Wardrobe dapat membuat hidup Anda menjadi jauh lebih praktis. Dan yang terpenting, semoga berhasil!



Foto & Video Courtesy of @juthamat_by_jem, @donnakaran, @petraalexandra, @filis_pina, @capsulewardrobemen