Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

30 Serial Netflix Original Terbaik yang Wajib Ditonton

Dari Wednesday hingga The Crown dan semesta Bridgerton, Netflix menawarkan beragam tontonan berkualitas dari platform streaming terbesar di dunia.

30 Serial Netflix Original Terbaik yang Wajib Ditonton
Foto: Courtesy of BAZAAR US

Netflix telah berkembang pesat sejak didirikan pada tahun 1997, yang awalnya hanya menyediakan layanan penyewaan DVD lewat pos. Kini, Netflix menjadi platform streaming terbesar di dunia dengan berbagai serial orisinal yang memenangkan penghargaan, menginspirasi penonton, dan mendominasi perbincangan di media sosial.

BACA JUGA: 7 Serial Terbaru Indonesia Layak Tunggu Hingga Desember 2025

Setiap bulan, Netflix menghadirkan berbagai tayangan baru yang bisa memenuhi beragam suasana hati. Beberapa serial seperti Baby Reindeer dan The Crown langsung menjadi klasik, sementara Beef dan Squid Game mendobrak batasan dalam bercerita. Baik Anda baru pertama kali menontonnya atau ingin kembali bernostalgia, inilah daftar serial Netflix terbaik yang mendefinisikan platform ini dan, dalam banyak hal, era televisi modern.

1. The Crown

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Sebagai pemenang lebih dari 130 penghargaan dan hampir 500 nominasi, The Crown adalah drama yang mengisahkan perjalanan hidup Ratu Elizabeth II. Serial ini terdiri dari enam musim yang mencakup hampir enam dekade pemerintahannya, dimulai dari pernikahannya dengan Philip Mountbatten pada tahun 1947 hingga pernikahan Pangeran Charles dan Camilla Parker Bowles.

2. Bridgerton

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Serial berlatar era Regency ini diadaptasi dari novel laris Julia Quinn. Bridgerton mengisahkan kehidupan delapan bersaudara Bridgerton dalam perjalanan mereka mencari cinta dan jati diri. Meskipun tidak sepenuhnya akurat secara historis, serial ini tetap menjadi favorit berkat alur ceritanya yang menarik dan penuh romansa. Saat ini telah memasuki musim ketiga dengan musim keempat dalam proses produksi.

3. Queen Charlotte

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Sebagai prequel dari Bridgerton, Queen Charlotte menawarkan cerita yang lebih kompleks dan mendalam. Romansa antara Ratu Charlotte dan Raja George digambarkan dengan begitu emosional dan lebih menarik dibandingkan kisah cinta dalam Bridgerton.

4. Ozark

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Jason Bateman tampil luar biasa dalam serial kriminal ini sebagai seorang perencana keuangan yang terjerat pencucian uang untuk kartel narkoba. Dengan empat musim yang penuh ketegangan, Ozark berhasil membuat penonton memahami dan bahkan bersimpati dengan keputusan-keputusan tragis para karakternya.

5. Avatar: The Last Airbender

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Serial live-action dari animasi ikonis ini mendapat pujian berkat casting, desain kostum, dan efek visualnya. Serial ini juga menjadi langkah maju dalam representasi budaya Asia dan masyarakat adat di layar kaca. Netflix telah mengonfirmasi produksi musim kedua dan ketiga.

6. Never Have I Ever

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Drama komedi coming-of-age ini menceritakan perjalanan Devi dalam menghadapi identitas budaya, percintaan, dan kehilangan. Humor khas Mindy Kaling yang cepat dan tajam membuat serial ini menjadi tontonan yang segar dan menghibur.

7. Beef

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Lebih dari sekadar kisah insiden kemarahan di jalan, Beef menggali lebih dalam kehidupan dua karakter utama yang dihantui kegagalan dan tekanan sosial. Serial ini mendapat banyak pujian karena naskahnya yang tajam dan eksplorasi emosi manusia yang kompleks.

8. Nobody Wants This

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Dibintangi Adam Brody dan Kristen Bell, serial ini mengisahkan seorang podcaster yang jatuh cinta dengan seorang rabi yang baru saja bercerai. Dengan akting yang penuh ekspresi dan cerita yang menyenangkan, serial ini menjadi salah satu tayangan paling digemari tahun 2024.

9. Baby Reindeer

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Serial yang diadaptasi dari pengalaman nyata Richard Gadd ini berhasil menarik perhatian dengan kisah tentang penguntitan dan pelecehan seksual yang mencekam. Baby Reindeer menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.

10. Mindhunter

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Disutradarai oleh David Fincher, serial ini mengangkat kisah agen FBI yang mewawancarai para pembunuh berantai untuk memahami pola pikir mereka. Dengan sinematografi yang cermat dan cerita yang mendalam, Mindhunter menjadi salah satu serial kriminal terbaik Netflix meskipun hanya berlangsung dua musim.

11. When They See Us

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Drama yang memilukan ini diangkat dari kisah nyata lima remaja Harlem yang dituduh secara salah atas penyerangan dan pemerkosaan seorang pelari perempuan kulit putih di Central Park pada tahun 1989. Serial ini menyoroti ketidakadilan sistemik dan bias rasial dalam sistem hukum, dengan penampilan memukau dari para aktor muda yang memerankan "wolf pack." Tidak mengherankan, serial ini mendapatkan banyak nominasi dan memenangkan berbagai penghargaan setelah dirilis pada 2019.

12. Dear White People

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Awalnya merupakan sebuah film, Dear White People kemudian diadaptasi oleh Netflix menjadi serial yang berlangsung selama empat musim. Serial ini sangat berpengaruh karena membahas isu seperti rasisme, hak istimewa, colorism, dan aktivisme dengan cara yang tajam, provokatif, dan sering kali membuat penonton merasa tidak nyaman, memaksa mereka untuk terlibat dalam percakapan nyata.

13. Narcos

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Sebagai salah satu serial awal dalam jajaran Netflix Originals, Narcos menjadi titik awal bagi Pedro Pascal untuk dikenal luas. Dalam tiga musimnya, serial kriminal ini menggambarkan kebangkitan kartel narkoba Kolombia dan perjalanan Pablo Escobar di tahun 80-an dari sudut pandang agen DEA.

14. Heartstopper

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Heartstopper berhasil menangkap esensi hangat dan penuh kasih dari novel grafis karya Alice Oseman. Joe Locke (Charlie) dan Kit Connor (Nick) memiliki chemistry luar biasa, membuat kisah cinta mereka terasa alami dan sangat dapat dipahami. Berbeda dengan banyak representasi pengalaman LGBTQ+ yang sarat trauma, Heartstopper menonjolkan kebahagiaan, persahabatan yang mendukung, dan proses penemuan jati diri.

15. Unbelievable

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Berdasarkan artikel pemenang Pulitzer Prize tahun 2015 An Unbelievable Story of Rape, serial ini mengisahkan seorang wanita bernama Marie (diperankan oleh Kaitlyn Dever) yang melaporkan bahwa dirinya telah diperkosa, tetapi kemudian mencabut kesaksiannya. Dua detektif perempuan kemudian menyelidiki serangkaian kejahatan serupa. Toni Collette, Dever, dan Merritt Wever memberikan penampilan yang luar biasa.

16. The Haunting of Bly Manor

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Sebagai seseorang yang takut dengan genre horor, memasukkan The Haunting of Bly Manor dalam daftar ini adalah pencapaian tersendiri. Serial karya Mike Flanagan ini bukan sekadar menakutkan, tetapi lebih bersifat mengganggu secara psikologis dengan beberapa elemen jumpscare. Ceritanya mengikuti seorang pengasuh yang tiba di sebuah rumah terpencil di Inggris untuk merawat dua anak yatim piatu, hanya untuk mulai menyadari adanya penampakan misterius di sekitarnya.

17. Dead to Me

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Dead to Me adalah drama yang menggambarkan kesedihan dan persahabatan perempuan dengan cara yang realistis, terkadang lucu, dan penuh intrik. Christina Applegate dan Linda Cardellini memberikan penampilan yang luar biasa sebagai Jen dan Judy. Jen kehilangan suaminya dalam kasus tabrak lari yang tidak terpecahkan dan berteman dengan Judy dalam kelompok dukungan, yang ternyata menyimpan rahasia besar. Begitu pula dengan suami Jen.

18. Griselda

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Sofía Vergara tampil dalam peran luar biasa sebagai Griselda Blanco, "Godmother of Cocaine." Miniseri enam episode ini dikemas dengan alur yang kuat dan mendapat banyak pujian dari kritikus maupun penonton. Selain itu, estetika fashion tahun 70-an dan 80-an dalam serial ini sangat menawan.

19. Lupin

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Serial misteri-thriller berbahasa Prancis ini terinspirasi dari karakter fiksi Arsène Lupin, seorang pencuri ulung dan pria terhormat yang diciptakan oleh Maurice Leblanc pada tahun 1905. Dikisahkan bahwa Lupin adalah putra seorang imigran Senegal di Prancis yang mencari keadilan atas keluarganya setelah ayahnya dijebak dan dipenjara oleh keluarga kaya. Dibagi dalam tiga bagian, serial ini menjadi yang pertama dari Prancis yang masuk dalam daftar 10 besar Netflix AS dan memiliki rating 98% di Rotten Tomatoes.

20. Transatlantic

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Berdasarkan novel The Flight Portfolio karya Julie Orringer, Transatlantic menghidupkan kembali upaya nyata yang dilakukan oleh Varian Fry dan Mary Jayne Gold dalam menyelamatkan seniman, intelektual, dan kaum oposisi selama pendudukan Nazi di Prancis pada Perang Dunia II. Serial ini menggabungkan sejarah, ketegangan, dan kisah cinta dengan visual yang memukau.

21. Squid Game

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Squid Game adalah serial revolusioner dalam banyak aspek. Thriller distopia asal Korea Selatan ini secara terang-terangan mengkritik kapitalisme, meskipun ironisnya kesuksesannya justru mendorong investasi besar dalam produksi konten Asia. Serial ini mengisahkan sekelompok orang yang terjerat utang dan mendaftar dalam sebuah permainan demi hadiah uang tunai besar, tanpa mengetahui bahwa kegagalan berarti kematian.

22. Unorthodox

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Berdasarkan kisah nyata Deborah Feldman, Unorthodox menceritakan tentang seorang wanita Yahudi Hasid yang melarikan diri dari pernikahan yang diatur di Brooklyn untuk memulai hidup baru di Berlin, di mana ia meninggalkan semua keyakinan yang pernah dipegangnya. Serial ini luar biasa karena sebagian besar menggunakan bahasa Yiddish dan mengeksplorasi kompleksitas identitas, peran gender, dan pencarian jati diri.

23. The Queen’s Gambit

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Meskipun fiksi, The Queen’s Gambit menyelipkan beberapa referensi terhadap tokoh nyata dalam dunia catur. Serial pemenang penghargaan ini mengisahkan perjalanan Beth Harmon, seorang anak ajaib dalam dunia catur pada tahun 1950-an. Lebih dari sekadar perjuangan dalam bidang yang didominasi laki-laki, Beth juga harus menghadapi kecanduan, trauma, dan keraguan terhadap dirinya sendiri.

24. Sex Education

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Sex Education menyajikan lika-liku kehidupan remaja dengan humor dan kepekaan yang luar biasa. Asa Butterfield memerankan Otis, seorang remaja canggung yang, berkat ibunya yang seorang terapis seks, membuka layanan konsultasi bagi teman-temannya untuk membantu mereka menghadapi masalah seksual dan hubungan.

25. Wednesday

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Ada alasan mengapa semua orang ingin berdandan seperti Wednesday saat Halloween setelah serial ini keluar. Jenna Ortega benar-benar memukau dengan aktingnya, dari ekspresi datar, komedi fisik, hingga memberikan karakter ini lebih banyak dimensi daripada sekadar anak goth sinis. Banyak yang mengira ini hanya akan menjadi serial remaja aneh, tetapi elemen misteri pembunuhan memberikan cerita yang lebih berbobot.

26. Stranger Things

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Sempat ragu memasukkan Stranger Things, tetapi banyak yang sangat menikmati musim pertamanya. Sejak episode pertama, serial ini begitu menarik, menyeramkan, tetapi tidak berlebihan, dengan karakter yang unik dan persahabatan yang menjadi inti dari cerita. Nostalgia era 80-an juga dieksekusi dengan sangat baik, menarik bagi generasi yang mengalaminya maupun mereka yang menyukai estetika retro.

27. Dark

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Dark membawa genre perjalanan waktu ke level yang lebih kompleks, emosional, dan memukau secara visual. Serial berbahasa Jerman ini mengisahkan hilangnya anak-anak di sebuah kota kecil dan pencarian jawaban yang membawa mereka pada rahasia kelam tentang nasib, kehendak bebas, dan konsekuensi dari setiap tindakan.

28. Maid

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Margaret Qualley memberikan penampilan luar biasa dalam Maid sebagai seorang ibu yang berusaha melarikan diri dari kekerasan dalam rumah tangga bersama anaknya. Alih-alih berfokus pada kekerasan fisik, serial ini menyoroti bentuk kekerasan emosional dan psikologis yang sering kali luput dari perhatian, membuat penonton memahami betapa sulitnya bagi korban untuk pergi.

29. Midnight Mass

Foto: Courtesy of BAZAAR US

Serial Midnight Mass karya Mike Flanagan adalah miniseri gotik supernatural yang berlatar di sebuah komunitas pulau yang taat dan terisolasi. Ketegangan meningkat ketika seorang pria muda kembali dari penjara setelah menjalani hukuman akibat insiden kecelakaan fatal. Kehadiran seorang pendeta misterius yang karismatik membawa serangkaian kejadian mengerikan, menciptakan suasana yang benar-benar mencekam.

30. The OA

Foto: Courtesy of BAZAAR US

The OA adalah serial yang dihentikan bukan karena kurang bagus, tetapi karena anggaran yang membengkak. Meski belum selesai, serial ini tetap layak ditonton, terutama bagi mereka yang menyukai misteri, realisme magis, dan perkembangan karakter yang mendalam. Brit Marling, pencipta serial ini, juga berperan sebagai seorang wanita muda yang kembali setelah menghilang selama tujuh tahun dan yang lebih mengejutkan, ia kini tidak lagi buta.

BACA JUGA:

Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Nobody Wants This Musim 2

Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Bridgerton Season 4

(Penulis: Sophie Hanson; Artikel ini disadur dari: BAZAAR US; Alih bahasa: Anya Azalia; Foto: Courtesy of Bazaar US)