Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Kate Middleton Akan Merilis Buku Baru yang Berisi 100 Potret Karya Masyarakat Inggris

Buku tersebut akan menampilkan 100 potret yang diambil oleh orang-orang dari seluruh Inggris selama lockdown pertama.

Kate Middleton Akan Merilis Buku Baru yang Berisi 100 Potret Karya Masyarakat Inggris

Kate Middleton telah lama dikenal sebagai seorang fotografer yang tajam. Saat ini, Duchess of Cambridge membawa hasratnya pada seni ke dalam halaman-halaman buku baru, di mana keuntungan yang didapatkan dari penjualan tersebut akan digunakan untuk keperluan amal. 
 
Selain National Portrait Gallery, Kate telah mengumumkan bahwa dirinya akan mempublikasikan sebuah buku ‘coffee table’, di mana foto-foto di dalamnya berasal dari foto-foto pameran Hold Still yang sukses digelar tahun lalu. Pameran tersebut menampilkan 100 potret yang diambil oleh seluruh masyarakat di Inggris. Melalui potret yang diambil, mereka menyoroti berbagai pengalaman berbeda selama situasi lockdown pertama di negara tersebut, yang tepatnya terjadi setahun lalu. 
 
Hold Still: A Portrait of Our Nation in 2020 akan menyertakan pengantar yang ditulis oleh sang duchess. Ia merupakan penanggung jawab dari galeri tersebut dan berperan sebagai panel spesialis yang memilih gambar akhir untuk dipampang pada pameran digital, di mana ia menerima lebih dari 31.000 kiriman. 
 
“Ketika kita melihat kembali pandemi Covid-19 dalam beberapa dekade mendatang, kita akan memikirkan tantangan yang kita semua hadapi, seperti kehilangan orang tercinta, isolasi panjang dari keluarga dan teman kita, serta beban yang ditimpakan pada para pekerja utama,” tulisnya dalam buku yang akan dirilis pada tanggal 7 Mei mendatang ini. "Tetapi, kami juga akan mengingat hal-hal positif yang tercipta darinya: Tindakan kebaikan yang luar biasa, para penolong dan pahlawan yang muncul dari semua lapisan masyarakat, dan bagaimana kita bersama-sama dapat beradaptasi dengan new normal."
 
Ia melanjutkan, “Melalui Hold Still, saya ingin menggunakan kekuatan fotografi untuk membuat rekaman abadi dari apa yang kita semua alami, yaitu untuk menangkap cerita individu dan mendokumentasikan momen penting bagi keluarga maupun komunitas ketika kita menjalani kehidupan di tengah pandemi ini.”
 
Potret baru sang duchess yang diambil oleh fotografer andalan keluarga Cambridge, Matt Porteous, juga ditampilkan dalam buku tersebut. Foto tersebut menunjukkan Kate dalam balutan jumper merah di taman rumahnya di Anmer Hall sembari memegang kamera profesional. Walaupun foto karyanya sendiri tidak ditampilkan di dalam buku tersebut, ia tetap membagikan foto-foto keluarganya untuk potret resmi kerajaan.
 

Foto: Courtesy of Instagram @mattporteous

Foto: Courtesy of Instagram @mattporteous

 
Uang yang diperoleh dari penjualan akan digunakan untuk berbagai macam program amal. Sebanyak 50 persen dari hasil bersih penjualan akan digunakan untuk membantu National Portrait Gallery dalam terus menjalankan program pendidikan dan komunitas di seluruh Inggris. Setengah lainnya pun akan digunakan untuk mendukung program amal kesehatan mental terkemuka, Mind, termasuk inisiatif dukungan yang dijalankan di komunitas lokal di seluruh negeri.
 

 
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada Bazaar, Direktur National Portrait Gallery, Dr Nicholas Cullinan, mengatakan: “Tanggapan publik terhadap Hold Still, yang dipelopori oleh Yang Mulia The Duchess of Cambridge, sangatlah fenomenal. Foto-foto yang dikirimkan telah membantu menciptakan potret yang menyatukan kita semua akan kehidupan dalam lockdown."
 
Paul Farmer, selaku Kepala Eksekutif dari Mind, menambahkan: “Pandemi Covid-19 adalah keadaan darurat (yang menyangkut) kesehatan mental dan juga fisik. Kehilangan nyawa, dampak dari lockdown, dan resesi apapun yang ada di depan mata kita menandakan bahwa tidak pernah ada waktu yang lebih penting untuk memprioritaskan kesehatan mental kita. Koleksi potret yang menginspirasi ini menggambarkan dampak pandemi dalam semua kompleksitasnya, tetapi juga bagaimana kreativitas, seni, dan hubungan antarmanusia dapat membantu kita menemukan makna dalam tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.”
 
Selain menampilkan 100 gambar yang diambil dari pameran dan cerita yang menyertai satu sama lain, buku ini juga akan memperlihatkan kembali sorotan dari pameran komunitas yang diadakan pada Oktober 2020 silam, di mana menampilkan sejumlah potret yang dibagikan di papan reklame di seluruh Inggris.
 
Hold Still: A Portrait of Our Nation in 2020 dapat di-pre-order melalui National Portrait Gallery.
 
 
Hold Still: A Portrait of Our Nation in 2020 – Pengantar dari Duchess of Cambridge
 
Ketika kita melihat kembali pandemi Covid-19 dalam beberapa dekade mendatang, kita akan memikirkan tantangan yang kita semua hadapi, seperti kehilangan orang tercinta, isolasi panjang dari keluarga dan teman kita, serta beban yang ditimpakan pada para pekerja utama. Tetapi, kami juga akan mengingat hal-hal positif yang tercipta darinya: Tindakan kebaikan yang luar biasa, para penolong dan pahlawan yang muncul dari semua lapisan masyarakat, dan bagaimana kita bersama-sama dapat beradaptasi dengan new normal."
 
Melalui Hold Still, saya ingin menggunakan kekuatan fotografi untuk membuat rekaman abadi dari apa yang kita semua alami, yaitu untuk menangkap cerita individu dan mendokumentasikan momen penting bagi keluarga maupun komunitas ketika kita menjalani kehidupan di tengah pandemi ini.

Pada Mei 2020 silam, kami meminta publik untuk mengirimkan foto-foto yang menunjukkan pengalaman hidup mereka selama lockdown dan kami sangat senang dengan tanggapannya. Lebih dari 31.000 kiriman telah diterima dari orang-orang dari segala usia dan latar belakang, tentunya dari semua bagian Inggris. Seratus gambar akhir dipilih, menciptakan potret kolektif dari bangsa kita. Dari foto-foto staf NHS yang merawat mereka yang berjuang melawan virus hingga keluarga yang berbagi momen lembut melalui jendela tertutup, masing-masing gambar memberikan wawasan tentang apa yang orang lain alami selama waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.
 
Bagi saya, kekuatan gambar ada dalam kisah pedih dan pribadi yang ada di belakangnya. Saya sangat senang memiliki kesempatan untuk berbicara dengan berbagai fotografer dan pengasuh, untuk mendengar cerita mereka secara langsung, mulai dari saat-saat kegembiraan, cinta, dan semangat komunitas hingga kesedihan yang mendalam, rasa sakit, isolasi, dan kehilangan.
 
Tema umum dari percakapan tersebut adalah bagaimana lockdown mengingatkan kita tentang pentingnya hubungan antarmanusia dan nilai besar yang kita tempatkan pada hubungan yang kita miliki dengan orang-orang di sekitar kita. Meskipun kita terpisah secara fisik, gambaran-gambaran ini mengingatkan kita bahwa, sebagai keluarga, komunitas, dan bangsa, kita saling membutuhkan satu sama lain lebih dari yang pernah kita sadari.
 
Terima kasih kepada Nicholas Cullinan dan rekan juri kami atas waktu yang mereka investasikan dalam proyek ini dan pertimbangan bijaksana mereka selama proses penjurian. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di National Portrait Gallery yang telah merangkul Hold Still dengan sangat antusias dan juga atas dedikasi serta dukungan mereka dalam membantu mewujudkan proyek ini. Terima kasih juga saya ungkapkan kepada para pekerja lainnya atas semua yang mereka lakukan dalam membantu membawa kembali potret akhir ke komunitas dan orang-orang yang membuatnya, melalui pameran komunitas kami dan buku ini.
 
Terakhir, saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah meluangkan waktu untuk mengirimkan gambar. Cerita Anda adalah bagian terpenting dari proyek ini. Saya berharap 100 gambar terakhir menampilkan pengalaman dan emosi yang ditanggung selama momen luar biasa dalam sejarah ini, memberikan penghormatan atas upaya menakjubkan dari semua orang yang telah bekerja untuk melindungi orang-orang di sekitar mereka dan juga memberikan ruang bagi kita untuk berhenti sejenak dan merenungi periode yang tak tertandingi ini.
 
(Penulis: Omid Scobie; Artikel ini disadur dari Bazaar UK Alih Bahasa: Fatimah Mardiyah; Foto: Courtesy of Bazaar UK).