Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Menurut Giorgino Abraham, “Hidup Enak dan Mudah” Adalah Mispersepsi Terbesar terhadap Generasi Milenial

Walaupun generasi tersebut memiliki banyak fasilitas yang tersedia, menurutnya mereka juga memiliki tantangannya tersendiri.

Menurut Giorgino Abraham, “Hidup Enak dan Mudah” Adalah Mispersepsi Terbesar terhadap Generasi Milenial
Foto: Courtesy of Instagram @giorgino_abraham

Sama seperti episode-epsiode Brunch with Dave Hendrik yang sebelumnya, kali ini Dave Hendrik kembali mengundang salah satu sineas Indonesia, yaitu aktor Giorgino Abraham. 
 
Lahir pada tahun 1994, Giorgino Abraham adalah bagian dari generasi milenial, yaitu generasi yang dikenal akan kecermatannya dalam menggunakan teknologi dan memiliki daya saing yang tinggi. Berkenaan dengan hal tersebut, Dave Hendrik melontarkan sebuah pertanyaan, yaitu: “Menurut kamu, apa sih pendapat orang yang salah mengenai generasi milenial?”
 
Menurutnya, salah satu mispersepsi utama yang dimiliki oleh para generasi sebelumnya adalah, “Anak-anak muda hidupnya enak, semua sudah disediakan.” 
 
Ia mengaku bahwa memang telah banyak fasilitas yang tersedia untuk digunakan bagi para generasi milenial, yang sebelumnya tidak dapat dirasakan oleh generasi yang lalu-lalu, seperti gadget, smartphone, aplikasi pesan barang, dan lainnya. Ia pun sadar bahwa ketidakhadiran fasilitas tersebut pada masa-masa dahulu membuat para generasi sebelumnya mampu lebih mandiri karena tidak adanya kemudahan bagi mereka. 
 
Namun, menurut aktor kelahiran Belanda ini, mereka lupa bahwa para generasi milenial menghadapi persaingan yang lebih banyak dan tentunya lebih kuat. “Jadi, anak muda milenial sekarang itu tertantang secara tidak langsung. Mereka harus bisa kreatif, di bidang apapun yang mereka lakukan,” jelas pria yang kerap menjadi lawan main dari aktris Clara Bernadeth ini.
 
Ia pun menjadikan dirinya sebagai contoh, yaitu dalam dunia keaktoran. Menurutnya, hingga saat ini, sudah banyak sekali aktor-aktor muda Indonesia yang berbakat. Walaupun tidak ingin menganggap mereka sebagai saingan, ia sadar bahwa ‘kompetisi’ memang ada di dalam lingkungannya. 
 
Ia merasa bahwa besarnya akses dan banyaknya fasilitas yang tersedia menjadi salah satu faktor utama dari keberhasilan mereka. “Mereka semua cukup bagus karena mereka punya akses yang besar sekarang. Mereka punya banyak aplikasi di mana mereka bisa belajar. Buka handphone dan kamu bisa buka aplikasi apa saja untuk menonton, misalnya ‘how to be a good actor’ atau ‘how you should preapare before a shoot’. Semua itu bisa kita pelajari, sedangkan zaman dahulu kita enggak punya kelebihan itu,” papar aktor yang membintangi film Tersanjung ini.
 
Walaupun terkadang beberapa pihak menyalahgunakan akses yang tersedia sehingga menjadi terlena dan tidak produktif, masih banyak generasi milenial yang kreatif dan pantang menyerah dalam lingkaran kompetisi yang tampaknya tak akan ada habisnya ini. 
 
“Jadi, aku senang menjadi bagian dari generasi milenial yang sekarang ini karena aku tertantang untuk harus inovatif terus mengeksplorasi hal-hal baru,” tutupnya.  
 
Simak cerita Giorgino Abraham selengkapnya di tayangan Brunch with Dave Hendrik pada kanal YouTube Harper's Bazaar Indonesia.
 
(Penulis: Fatimah Mardiyah; Foto: Courtesy of Instagram)
 
Baca juga:
 
Sebelum Menekuni Dunia Akting, Ternyata Giorgino Abraham Ingin Menjadi Atlet Sepak Bola
 
Proyek yang lebih disukai oleh Giorgino Abraham: Layar Lebar atau Layar Kaca?
 
Jika Diberi Kesempatan, Giorgino Abraham Ingin Berakting dalam Film Internasional
 
Giorgino Abraham Mengklarifikasi Hubungannya dengan Clara Bernadeth dan Membahas Seputar Pasangan Hidup Ideal Baginya