Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Inilah 7 Bahasan Penting dari Wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle bersama Oprah WInfrey

Mulai dari masalah kesehatan mental Meghan hingga upacara pernikahan rahasia mereka.

Inilah 7 Bahasan Penting dari Wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle bersama Oprah WInfrey

Meghan dan Pangeran Harry, Duke dan Duchess of Sussex, melangsungkan sebuah wawancara eksklusif bersama dengan Oprah Winfrey. Tayangan tersbeut disiarkan di CBS pada hari Minggu lalu di Amerika Serikat dan Senin kemarin di Inggris. Berikut adalah hasil rangkuman kami terhadap tujuh poin penting dari wawancara tersebut. 
 
Meghan mengalami masalah kesehatan mental dan pernah berpikir untuk bunuh diri
 
Duchess of Sussex telah mengalami berbagai isu kesehatan mental ketika dirinya sedang mengandung Archie. Kala itu, dirinya masih tergabung dalam keluarga kerajaan senior. Dalam wawancara terbarunya dengan Oprah Winfrey, Meghan secara terbuka berbicara mengenai upayanya untuk meminta bantuan dari “sang institusi”, namun mereka tidak mengabulkannya. 
 
Sembari menitikkan air mata, Meghan berkata bahwa ketika dirinya berada dalam keterpurukan, ia “hanya tidak ingin hidup lagi”. Ketika ia menderita akibat berbagai laporan tabloid yang menyakitinya, sang duchess mengatakan bahwa ia disarankan untuk tidak meninggalkan rumah selama berbulan-bulan. Ia pun mengaku bahwa pihak istana tidak melindunginya. 
 
“Semua hal tersebut terjadi hanya karena saya bernapas,” kata Meghan. “Saya hanya tidak ingin hidup lagi. Pemikiran tersebut sangat jelas, nyata, menakutkan, dan konstan.”
 
Dirinya menjelaskan bahwa pengurus istana menolak untuk membantunya mencari bantuan psikiater, karena hal tersebut “akan berdampak buruk bagi institusi”. Pangeran Harry pun membenarkannnya, sembari berkata bahwa ia juga pernah berada di “tempat yang sangat gelap” tetapi ia hanya “ingin berada di sana untuknya (Meghan).”
 
“Saya meminta tolong ke salah satu anggota senior,” jelas Meghan. “Dan saya membagikan cerita ini karena, ada banyak orang yang terlalu takut untuk menyuarakan bahwa mereka butuh bantuan, dan saya tahu betapa susahnya untuk tidak sekadar meminta bantuan, tetapi juga diminta untuk tidak melakukannya.”
 
Ia menambahkan bahwa dirinya merasa malu akan perasaannya sendiri: “Saya sangat merasa malu untuk mengatakannya pada waktu itu, dan juga malu untuk mengakui hal ini ke Harry, khususnya karena saya tahu bahwa ia telah mengalami banyak kehilangan.”
 
Harry dan Meghan telah menikah tiga hari sebelum pernikahan resmi mereka
 
Pasangan tersebut mengungkapkan bahwa pada hari pernikahan kerajaan resmi mereka, sebenarnya mereka telah menikah, dan itu hanyalah “tontonan bagi dunia”. Pasangan Duchess ini telah menikah tiga hari sebelumnya dalam sebuah upacara kecil yang diadakan oleh Uskup Agung Canterburry di taman belakang mereka. 
 
“Kami menelepon uskup agung dan kami hanya berkata, ‘Lihat, benda ini, tontonan ini untuk dunia, tetapi kami ingin persatuan antara kami hanya untuk kami berdua,” kenang Meghan. Ia berkata bahwa sumpah dari upacara kecil tersebut telah dibingkai di rumah baru mereka. 
 
Harry pun membenarkan bahwa upacara tersebut hanya dihadiri mereka bertiga, tanpa kehadiran kerabat maupun keluarga. 
 


 
Mereka tidak pernah diberi kejelasan mengenai alasan Archie tidak mendapat gelar pangeran
 
“Mereka berkata bahwa mereka tidak ingin Archie menjadi pangeran, yang mana hal tersebut tidak sesuai dengan protokol, dan juga Archie tidak akan menerima keamanan khusus,” kata Meghan pada Oprah. “Hal ini berlangsung selama beberapa bulan terakhir kehamilan saya.”
 
Ia menambahkan bahwa dirinya dan Harry tidak mempermasalahnya perihal gelar untuk sang anak, namun mereka hanya ingin memastikan bahwa Archie mendapatkan keamanan: “Mereka berkata (Archie tidak akan mendapatkan kemanan), karena ia tidak akan menjadi pangeran. Ia harus tetap aman sehingga kami tidak mengatakan untuk jangan jadikan Archie sebagai pangeran. Tetapi jika Anda mengatakan bahwa gelarlah yang akan memengaruhi perlindungan tersebut, kami belum menciptakan mesin monster ini di sekeliling kami dalam hal clickbait dan tabloid, yang mana telah Anda izinkan untuk terjadi. Oleh karena itu, putra kami tetap harus aman.”
 
Ketika Pangeran Charles menjadi Raja, seharusnya, Archie secara otomatis menjadi pangeran, sebagai cucu dari pemimpin tersebut. Namun, “Bahkan dengan konvensi tersebut”, pengurus istana berkata, “Saya ingin mengubah konvensi itu untuk Archie. ‘Namun, mengapa?” tanya Meghan. 
 
Kekhawatiran mencuat perihal warna kulit Archie
 
Pasangan yang satu ini juga mengungkapkan bahwa seorang anggota kerajaan senior mendatangi Harry dengan “kekhawatiran dan percakapan mengenai seberapa gelapkah kulitnya (Archie) ketika ia lahir”. 
 
Meghan menambahkan bahwa hal tersebut sangat membuatnya khawatir. Ia merasa bahwa “Anggota dengan kulit yang berwarna di dalam keluarga ini tidak diberi gelar dengan cara yang sama seperti cucu-cucu lainnya”. 
 
Mereka menantikan kehadiran anak perempuan
 
Pasangan Sussex ini mengonfirmasi bahwa anak kedua mereka berjenis kelamin perempuan. Hal tersebut menandakan pertama kalinya gender anak bangsawan diumumkan sebelum kelahirannya. 
 
Ketika Oprah bertanya mengenai perasaannya ketika mendengar ultrasound, Harry menjawab: “Menakjubkan.  Sangat bersyukur untuk memiliki seorang anak, satu ataupun dua sudah sangat membahagiakan. Tetapi, memiliki seorang putra dan putri, apa lagi yang bisa Anda minta?” Ia pun berkata, “Saat ini, kami telah memiliki keluarga yang lebih lengkap. Anggota keluarga kami ada empat dan juga dua anjing dan hal tersebut sangatlah hebat.”
 
Mereka mengonfirmasi bahwa bayinya akan lahir pada musim panas ini dan mereka pun tidak berencana untuk memiliki anak lagi. “Cukup dua,” ujarnya. 
 

 
Harry merasa terjebak sebagai seorang bangsawan
 
Duke of Sussex mengakui bahwa ia merasa terjebak dengan kehidupan di masa lalunya, namun tidak menyadarinya hingga ia bertemu dengan Meghan. 
 
“Saya terjebak namun tidak menyadarinya,” katanya pada Oprah. Sang pangeran pun mengaku bahwa dirinya menghindari untuk meminta bantuan keluarganya ketika isu kesehatan mental Meghan memburuk. 
 
“Hal tersebut bukanlah sebuah percakapan yang dapat dilakukan,” jelasnya. “Saya rasa saya merasa malu untuk mengakuinya kepada mereka. Saya tidak tahu apakah mereka akan memiliki perasaan atau pemikiran yag sama. Namun, hal tersebut memang merupakan sebuah lingkungan yang mudah membuat Anda terjebak dan banyak yang sudah mengalaminya.”
 
Ia pun menambahkan, “Banyak pekerjaan yang perlu dilakukan terhadapnya”, berkaitan dengan hubungannya dengan sang ayah, Pangeran Charles. 
 
“Saya merasa sangat kecewa karena ia mengalami hal serupa. Ia tahu bagaiama rasa sakitnya. Dan Archie adalah cucunya sendiri. Namun, pada waktu yang sama, tentu saja saya akan tetap menyayanginya (Pangeran Charles).” Ia pun menambahkan perihal saudaranya, William: “Saya sangat mencintai William, kami telah melalui kesulitan secara bersama-sama. Namun, kami berada di jalur yang berbeda.”
 
Mereka berbicara hal-hal baik mengenai Ratu
 
Walaupun mereka mengkritik kerajaan sebagai the firm, Harry dan Meghan membicarakan hal-hal baik mengenai Ratu. 
 
Meghan menggambarkan kali pertamanya bertemu ratu dengan “indah dan mudah.”
 
“Ratu selalu luar biasa bagi saya,” katanya. “Saya merasa sangat senang untuk berada di sisinya.”
 
Harry pun menjelaskan bahwa mereka memastikan agar neneknya tidak pernah “dibutakan” oleh pengumuman atau berita apapun terkait mereka. 
 
“Saya tidak pernah membutakan nenek saya, saya terlalu menghormatinya,” kata Harry, menjelaskan bahwa saat ini mereka memiliki hubungan yang baik. “Selama setahun terakhir ini, saya telah berbicara dengan nenek saya lebih banyak daripada yang saya lakukan pada tahun-tahun sebelumnya,” tambahnya. 
 

 
(Penulis: Bazaar UK; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih Bahasa: Fatimah Mardiyah; Foto: Courtesy of Bazaar UK)