Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Ratu Elizabeth Disebut "Tidak Akan Menonton" Wawancara Harry dan Meghan bersama Oprah Winfrey

Kerajaan akan meningkatkan keterlibatan terhadap publiknya untuk mengarahkan letak fokus isu.

Ratu Elizabeth Disebut

Ratu tidak menonton wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle bersama dengan Oprah Winfrey pada hari Minggu kemarin di Amerika Serikat dan Senin ini di Inggris. 
 
Duke dan Duchess of Sussex akan membagikan cerita dari sudut pandang mereka mengenai keputusannya untuk mundur dari tanggung jawab dan peran kerajaan dan pindah ke Amerika Serikat serta mengobrol bersama dengan Oprah. 
 
Berdasarkan The Sunday Times, pihak kerajaan akan melakukan "serangan pesona" minggu ini untuk menunjukkan bahwa keluarga kerajaan "berfokus pada masalah yang lebih besar", daripada pertarungan citra "beracun" yang sedang berlangsung dengan Harry dan Meghan.
 
Dalam beberapa hari ke depan, ratu yang berusia 94 tahun itu akan meningkatkan engagement-nya terhadap publik untuk menunjukkan “di mana fokusnya (seharusnya berada)”.
 
“Ratu sedang melakukan beberapa hal,” ungkap sumber dari kerajaan. “Saya tidak yakin siapapun perlu mengharapkannya untuk menonton wawancara tersebut. Ia tidak akan melakukannya.”
 
Petugas senior dari kerajaan pun menambahkan: “Suasana saat ini dalam keluarga kerajaan: Bisakah semua orang tutup mulut mereka dan bisakah kita melanjutkan tugas dan pekerjaan kita seperti hari-hari biasanya.”
 


 
Seseorang yang mengaku sebagai teman dari pasangan itu mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa Meghan menderita kesehatan mental selama dirinya tergabung dalam keluarga kerajaan senior, yang menurut mereka diabaikan oleh anggota istana. 
 
“Pada waktu itu, Meghan sedang dalam kesehatan mental yang sangat buruk saat dirinya masih tergabung dalam keluarga kerajaan, itulah sebabnya saya pikir sangat berbahaya jika istana menyerangnya dengan cara ini,” jelas sosok tersebut. 
 
Dalam sebuah cuplikan wawancara Oprah dan Meghan yang telah dirilis pada minggu lalu oleh CBS, Meghan menuding bahwa pihak istana “menyebarkan kabar bohong” mengenai dirinya dan Harry. Terdapat juga sebuah klaim yang diberikan oleh mantan sekretaris Meghan, Jason Knauf, bahwa Meghan memaksa dua karyawan untuk pergi dan mengganggu karyawan lain. 
 
Perwakilan Meghan pun menolak klaim tersebut dengan mengatakan bahwa pernyataan itu hanyalah angsuran terbaru dari kampanye kotor media terhadapnya. 
 
“Meghan sangat sedih mendengar kabar terbaru ini yang menyerang karakternya, terutama setelah dirinya pernah menjadi korban perundungan dan sangat berkomitmen untuk mendukung para korban lain yang mengalami rasa sakit dan trauma,” bunyi pernyataan dari perwakilannya. 
 
“Ia bertekad untuk melanjutkan usahanya dalam membangun kasih sayang di seluruh dunia dan terus berusaha untuk memberikan contoh yang baik dalam melakukan apa yang benar dan baik.”
 
Mantan rekan kerja Meghan di Suits, Patrick J Adams, bergegas membela Meghan pada hari Jumat lalu. Ia menuduh Istana Buckingham berperilaku tidak baik dan mengatakan bahwa ia “muak” dengan media di Inggris karena segala “sindiran rasis, fitnah, clickbaiting terhadap Meghan tanpa hentinya.”
 
Ia mendeskripsikan Meghan sebagai “seorang wanita yang antusias, baik hati, kooperatif, dan menyenangkan”, dan menyebut istana “cabul” karena “mempromosikan dan memperkuat tuduhan penindasan” terhadap dirinya. 
 
Wawancara Oprah bersama Meghan dan Harry disiarkan pada Minggu, 7 Maret melalui CBS (jam 8 malam) dan Senin, 8 Maret di ITV (jam 9 malam). 
 
(Penulis: Naomi Gordon; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih Bahasa: Fatimah Mardiyah; Foto: Courtesy of Bazaar UK)