Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Menyaksikan Konser Musikal Cinta Tak Pernah Sederhana

Rangkaian puisi karya 26 penyair tersohor diperankan oleh Reza Rahadian, Marsha Timothy, Chelsea Islan, dan Atiqah Hasiholan.

Menyaksikan Konser Musikal Cinta Tak Pernah Sederhana

Titimangsa Foundation bekerja sama dengan PT. Balai Pustaka (Persero) mempersembahkan pentas musikal bertajuk Cinta Tak Pernah Sederhana sebagai pelestarian dan pengembangan karya sastra Indonesia.

Diproduseri oleh Happy Salma dan Agus Noor sebagai sutradara dan penulis naskah, pertunjukkan yang hadir pada tanggal 16 dan 17 Maret lalu, menampilkan kepiawaian bintang film terbaik Indonesia yaitu Reza Rahadian, Marsha Timothy, Chelsea Islan, Atiqah Hasiholan, Sita Nursanti, Teuku Rifnu Wikana, dan Butet Kartaredjasa serta aktor teater senior seperti Wawan Sofwan, Iswadi Pratama, dan penyair Warih Wisatsana dalam menyuguhkan seni teater Indonesia.


Ada juga kehadiran penyanyi Daniel Christianto, Sruti Respati, Heny Janawati, dan pemain harpa Tanah Air, Maya Hasan.

Pementasan dibuka dengan penggambaran sebuah kata. Kata yang membuat kita mengenal dunia dan sosok manusia pertama, Adam (Reza Rahardian). Ia mendapat pengetahuan tentang alam semesta melalui pemahaman bahasa.
Lalu Adam mengerti rasa cinta yang mendorong timbulnya rasa kesepian, maka datanglah seorang perempuan yang disebut Hawa (Marsha Timothy) untuk memenuhi keinginan cinta.


Mereka merupakan pasangan pertama di surga. Keinginan mereka adalah hanya untuk saling mencintai secara sederhana, namun cinta memang tak pernah sederhana, sehingga mereka turun ke bumi dan berpisah.
“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,” tutur Adam dan Hawa saat mereka hendak berjauhan.


Di bumi, ada kehidupan malam dan tindakan berdosa. Sosok perempuan malam (Atiqah Siholan) menampilkan “Dunia Dangdut” dalam goyangannya yang sensual sekaligus menceritakan kisah cintanya dengan seorang penyair (Teuku Rifnu Wikana) dari pinggiran kota metropolitan.


Penyair itu memperjuangkan cintanya. Namun, cinta mereka tak pernah sederhana. Suatu hari, perempuan itu ditangkap karena berdosa dan kemudian meninggal dunia.


Seluruh cast menyanyikan, menuturkan, dan mewujudkan puisi-puisi karya Chairil Anwar, Joko Pinurbo, Putu Wijaya, Sapardi Djoko Damono, WS Rendra dan beberapa penyair kenamaan lainnya dalam konser musikal yang tampil dalam gaya Agus Noor, kaya akan nuansa romantis.


Ada pula kolaborasi fashion pada pertunjukan seni ini. Kostum para pemeran ditata oleh stylist Hagai Pakan dalam balutan busana rancangan Biyan dan Tenun Baron. 


(Foto: Courtesy of Titimangsa Foundation)