Tangan dingin Heaven Tanudiredja melahirkan gelora luks dan definisi keanggunan sesungguhnya. Setelah meraup sukses dari sejumlah karya prestisius di rumah mode Christian Dior Couture arahan John Galliano, Dries Van Noten, dan desainer internasional lainnya, kemudian pada tahun 2009 ia mendirikan label perhiasan bergaya sculptural di ragam butik luks seperti 10 Corso Como Milano, kini untuk kedua kalinya Heaven suguhkan koleksi pakaian.
Bertajuk Collection Two, Heaven Tanudiredja mengusung berbagai jenis metode desain dan pencampuran material untuk koleksi pakaian keduanya.
Di mulai dari teknik bias cut, ketika garmen dipotong secara diagonal agar menghasilkan alunan yang tepat. Di antaranya adalah lengan bervolume besar yang terinspirasi dari Cristobal Balenciaga. Lalu detail beading yang turut menjadi primadona koleksi Fall/Winter 2019 ini merupakan hasil dari kekuatan craftsmanship begitu presisi dan sedemikian rupa. Seperti ketelitian proses memayet, yang membutuhkan waktu 45 menit per 5 sentimeter serta kerapihan dalam menciptakan tiap bunga-bunga kecil. Kali ini ia mengadeng kristal Swarovksi untuk memberi visual detail yang kian magis.
Heaven mengaku bahwa inspirasi koleksi ini datang dari mana. Seperti motif bunga yang tidak sengaja ia temukan dari sebuah koran Flemish tahun 1910-an atau menciptakan sebuah siluet berkat kunjungannya ke suatu ekshibisi di Paris dan melihat kreasi Cristobal Balenciaga yang ditangkap oleh fotografer Irving Penn tahun 1950-an.
Simak artikel selengkapnya di Harper’s Bazaar Indonesia edisi April 2019.
Foto: Courtesy of Instagram @heaventanudiredja.
