Kemasyhuran seorang Iwan Tirta dan keindahan goresan setiap craftsmanship yang beliau hadirkan memberi kekayaan yang selaras dengan filosofi bangsa. Kini, dengan medium berbeda selain kain dan busana, sang maestro tetap menyuarakan tujuan mulianya dalam mempersembahkan karya seni yang sakral secara luas.
Era Soekamto, Direktur Kreatif Iwan Tirta Private Collection dan tim mengolah puluhan ribu motif karya Sang Maestro, Iwan Tirta ke dalam koleksi terbaru bertajuk Swatantra. Empat motif terpilih selaras dengan filosofi Swatantra yang mengandung arti “Mandiri” dalam bahasa Sansekerta yang juga sebuah falsafah pembuatan simbol bangunan suci sebagai bentuk kemandirian sebuah wangsa. Motif-motif tersebut terdiri dari Kawung Cakra Ningrat, Mandala Cakra Ningrat, Kupu Kawung, dan Sawunggaling Tarung.
Keempat motif ini digubah dan diimplementasikan pada medium tile dengan proses digital oleh Niro Ceramic Indonesia. Sehingga, keindahan Batik legendaris ini tidak hanya dapat dinikmati lewat karya adi busana namun juga interior pada hunian tinggal maupun manifestasi arsitektural lain bersifat prestisius. Salah satu yang mencuri perhatian Bazaar adalah Sawunggaling Tarung yang merupakan lambang keagungan raja-raja Jawa silam yang telah digubah dengan sangat indah oleh Era Soekamto. Lambang tersebut menggabungkan karakteristik ayam jantan dan burung merak sebagai filosofi kekuasaan lembut yang mengambarkan sifat bijak dan cinta kasih yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
(Bungbung Mangaraja. Foto: dok. Iwan Tirta Private Collection)