Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Sebenarnya Konsep 'The One' Dalam Hubungan Itu Tidak Ada, Maksudnya?

Konsep 'the one' dikatakan tidak ada karena pengertiannya bagi tiap orang dapat beragam sehingga tidak dapat diuniversalkan.

Dalam Bazaar Instagran Live pada minggu lalu, Harper’s Bazaar Indonesia berbincang bersama Zola Yoana, seorang certified matchmaker, mengenai segala bahasan percintaan yang pastinya terkait dengan jasa biro jodoh. Konsep 'the one' pun kerap disebut selama jalannya perbincangan. Seperti yang Anda ketahui, ungkapan the one biasanya digunakan untuk mengacu pada sosok yang dicinta dan dikasihi. 
 
Penasaran, Michelle Othman, selaku pewawancara, bertanya kepada Zola, “Apa sih konsep orang-orang tentang the one itu? Apa yang tertanam di benak mereka tentang konsep the one?”
 
Hanya dengan satu kalimat, Zola pun menjawab, “Sebenarnya, tidak ada yang namanya konsep the one.” 
 
Menurutnya, the one adalah konsep yang dihasilkan dan dibentuk oleh manusia sendiri. Karena, nyatanya, konsep tersebut tidak tersedia dalam teori percintaan manapun. Rasanya konsep the one adalah hasil cernaan tiap manusia, sesuai dengan perasaan, emosi, dan pikiran mereka. Oleh karena itu, ungkapan tersebut tidak dapat diartikan secara pasti karena dapat dipahami dan diartikan berbeda oleh tiap orang.
 
Namun, secara umum dan luas, Zola mendefinisikan the one sebagai sosok yang dirasa sangat cocok dan tepat untuk Anda. “The one itu kan kita yang buat, tetapi konsep itu sendiri enggak ada. Dengan menyebut ‘the one for me’, berarti ia adalah ‘sosok yang tepat untukku’,” jelas dating expert yang satu ini. 
 
Pada umumnya, sosok yang dirasa tepat adalah ketika ia memiliki pandangan dan nilai yang sama dengan Anda. Anda akan merasa cocok dengannya karena dapat saling memahami satu sama lain dalam berbagai kondisi. Terkadang, sosok yang tepat akan membuat Anda merasa sedang bersama seorang sahabat karena kenyamanan yang telah terbentuk.
 
“Yang value-nya sama, merasa cocok, sama-sama mencari long-term partner, saling mengerti satu sama lain, merasa diinginkan dan dihargai, jadi merasa seperti punya sahabat,” papar Zola.  
 
Jika telah menemukan sosok the one, bagi Anda, kehadiran dirinya dalam hidup Anda sudah lebih dari cukup. Anda merasa tidak perlu mencari yang lain karena ia telah sesuai dengan segala keinginan Anda. 
 
“Jadi, Anda hanya ingin membagi hidup Anda dengannya dan tidak merasa butuh untuk mencari orang lain, (karena Anda akan merasa) sepertinya dia sudah menjadi the one for me,” kata pendiri Heart Inc ini. 

(Penulis: Fatimah Mardiyah; Foto: [email protected])