Demi Lovato sudah siap untuk membagikan cerita mengenai overdosisnya pada tahun 2018 silam.
Dalam sebuah cuplikan dokumenter emosional dari Demi Lovato: Dancing with the Devil, Demi berterus terang mengenai dirinya yang mengalami overdosis obat-obatan yang terjadi tiga tahun yang lalu. “Saya mengalami tiga kali strok. Saya juga mengalami serangan jantung,” katanya dalam cuplikan tersebut. “Dokter yang menangani saya berkata bahwa saya hanya memiliki waktu lima hingga sepuluh menit lagi.”
Pada panel yang diadakan Television Critics Association untuk dokumenter tersebut pada kemarin, pelantun Confident ini menjelaskan lebih lanjut megenai dampak pengalaman yang timbul pada tubuhnya. “Saya mengalami kerusakan otak dan saya masih terus menghadapi efeknya hingga hari ini. Saya tidak menyetir karena saya memiliki titik buta (blind spot) pada penglihatan saya,” ungkap Demi Lovato. “Saya juga sudah lama memiliki kesulitan dalam membaca. Hal tersebut adalah sebuah urusan besar ketika saya bisa membaca sebuah buku, kurang lebih dua bulan kemudian karena saat itu penglihatan saya sangat kabur.”
Ia juga berkata bahwa pengalaman menakutkan itu hadir sebagai sebuah peringatan untuk tidak mabuk. “Saya berurusan dengan banyaknya repercussion dan saya merasa bahwa mereka masih ada untuk mengingatkan saya akan hal yang mungkin terjadi jika saya masuk kembali ke dalam tempat gelap (hal tidak baik),” katanya. “Saya sangat bersyukur untuk pengingat-pengingat tersebut, tetapi saya juga bersyukur karena saya tidak harus melalui banyak rehabilitasi. Rehabilitasi saya datang dari sisi emosional.”
YouTube Originals berupa dokumenter dengan total empat bagian ini akan tayang pada 23 Maret mendatang.
(Penulis: Chelsey Sanchez; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih Bahasa: Fatimah Mardiyah; Foto: Courtesy of Bazaar US)