Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Passing: Film yang Menghebohkan Festival Film Sundance Ini Mungkin akan Tayang di Netflix

Film debut sutradara Rebecca Hall yang dibintangi Tessa Thompson dan Ruth Negga baru saja menghebohkan Festival Film Sundance tahun ini.

Passing: Film yang Menghebohkan Festival Film Sundance Ini Mungkin akan Tayang di Netflix

Setelah memukau di Festival Film Sundance 2021, film karya Rebecca Hall, Passing, kemungkinan akan tayang di Netflix. Media Deadline melaporkan bahwa platform streaming tersebut telah hampir mencapai titik terang dengan kesepakatan biaya 15,75 juta dolar (sekitar 222 miliar rupiah) untuk mendapat hak tayang film yang dibintangi oleh Ruth Negga dan Tessa Thompson sebagai pemeran utama. Saat kami menunggu detail lebih lanjut tentang berita rilisnya, berikut ini beberapa fakta menarik yang perlu Anda ketahui tentang film Passing sejauh ini.

Didasarkan pada novel karya Nella Larsen

Diadaptasi dari karya eponim milik Nella Larsen, yang diterbitkan pada tahun 1929, Passing mengikuti kisah dua wanita kulit hitam dan kehidupan mereka selama era segregasi, pada tahun 1920-an di New York. Dalam versi layar hitam-putih yang ditampilkan oleh Rebecca, Ruth berperan sebagai Clare dan Tessa berperan sebagai Irene,  teman sekolah menengah yang bertemu satu sama lain di kota besar, dan menemukan bahwa mereka masing-masing menjalani kehidupan yang berbeda di "sisi berlawanan dari garis warna," dikutip dari sinopsis resmi yang dibagikan. Clare yang tinggal di Manhattan bersama suaminya yang berkulit putih tidak tahu bahwa ia adalah wanita berkulit hitam dan Irene tinggal di Harlem bersama suaminya, yang merupakan seorang dokter kulit hitam, dan kedua anak mereka. Pertemuan kebetulan kedua wanita itu mengarah pada obsesi, menghasilkan eksplorasi yang lebih dalam tentang identitas rasial dan gender, kinerja, warna kulit, dan represi. 

Passing
Penguin Classics

amazon.com

11.59 dolar (168.660 rupiah)

Rebecca Hall memiliki keterkaitan pribadi dengan cerita tersebut

Pada awalnya, aktris Inggris itu secara terbuka disambut dengan keraguan oleh publik ketika rencana untuk film itu diumumkan, tetapi Rebecca, yang juga seorang wanita kulit putih, memiliki sejarah ras campuran. Ibunya adalah penyanyi opera Maria Ewing, yang ibunya adalah orang Belanda dan ayahnya adalah campuran kulit hitam dankulit putih, menurut LA Times.

"Saya memang tidak memiliki pengalaman menjadi orang kulit hitam di Amerika," kata Rebecca kepada The Hollywood Reporter tentang hubungannya dengan film tersebut. "Saya tidak tahu bagaimana rasanya karena saya adalah orang kulit putih, karena saya hidup di dunia sebagai orang kulit putih. Tapi apa yang saya alami adalah hidup dibesarkan oleh orang-orang yang juga dibesarkan oleh orang-orang yang membuat pilihan itu dan dibentuk oleh komunitas dalam masyarakat rasis. "

Seorang teman memperkenalkan Passing, buku itu, ke Rebecca dan ia "ditinju secara mendalam" saat membaca kisah tersebut, katanya kepada Times. Ia menulis draf pertama naskah film tersebut dalam 10 hari.

Rebecca Hall (kanan) dan ibunya, Maria Ewing (kiri), pada tahun 2002.
Rebecca Hall (kanan) dan ibunya, Maria Ewing (kiri), pada tahun 2002.

André Holland dan Alexander Skarsgård juga masuk ke dalam jajaran pemeran film Passing

André Holland (High Flying Bird, Selma) akan berperan sebagai suami Irene, Brian, dan Alexander Skarsgård (True Blood, Big Little Lies) akan memerankan karakter suami Clare, John. Dan ada lebih banyak nama besar di balik layar seperti Dev Hynes dari Blood Orange akan menggubah musik yang terinspirasi dari musik klasik. Forest Whitaker adalah salah satu produsernya, seperti halnya Nina Yang Bongiovi, yang mengerjakan lagu Fruitvale Station milik Ryan Coogler, lagu milik Chloé Zhao berjudul My Brothers Taught Me, Sorry to Bother You Boots Riley, dan banyak lagi.

Tessa Thompson dan Ruth Negga tertarik pada naskah tersebut

Menurut THR, Rebecca pertama kali mendekati Ruth tentang film tersebut pada tahun 2017. Bintang The Loving ingat pernah berkata, "Libatkan saya segera." Produser eksekutif Angela Robinson kemudian juga menyerahkan naskah itu kepada Tessa. "Saya sangat terkejut dengan betapa nyatanya buku itu dengan kenyataan dan juga bagaimana hal itu membuat saya memahami sebuah kisah dengan cara yang baru dan lebih dalam," katanya. Kemudian, Tessa pun berbincang dengan Rebecca untuk mempelajari lebih lanjut tentang niatnya untuk terlibat dalam film tersebut, "dan itu membuat saya ingin lebih menggarap karya ini menjadi kenyataan."

Seperti yang kita ketahui, kedua aktris utama dalam karya ini juga birasial. Ruth berkata tentang karakternya, "Menjadi orang dari ras campuran, menurut saya adalah hal alami bagi saya untuk memerankan karakter Clare. Perasaan terasingi, menjadi berbeda, tentang mencoba menemukan tempat Anda."

Nantikan update selanjutnya. 

(Penulis: Erica Gonzales; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US)