Tidak mudah mengarungi tahun 2020 yang banyak memaksa kita untuk beradaptasi dengan segala hal baru. Namun, label Tangan menjalani seluruh tahun dengan terus berkarya dan berkolaborasi dengan sesama insan industri kreatif demi memperingati prinsip kebersamaan sekaligus saling menguatkan satu sama lain.
Tahun 2021 tak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya bagi sang label, momen kebersamaan tetap menjadi prioritas utama. Label yang berfokus di aliran desain busana eksperimental dan modern, kembali melebarkan sayap imajinasinya dengan mengajak enam kolaborator dari berbagai latar belakang di dunia kreatif seperti content creator, seniman, hingga label lokal. Keberagaman yang ditawarkan setiap kolaborator yang terlibat, kemudian diartikan lewat 10 koleksi kapsul dengan bermacam cerita dan tema berbeda.
Dengan melibatkan 5 benang merah yang relevan dengan situasi saat ini yaitu moving forward, happiness, ease, equality, dan authenticity. Berikut adalah koleksi kapsul Tangan Bersama Ayla Dimitri, Fahrani Pawaka Empel, Ernanda Putra dan Ellyse Sinsilia, Dsaks, dan label Duma yang dapat Anda simak.
1. Tangan bersama Ayla Dimitri
Terus melangkah maju dan berusaha menjadi lebih baik memiliki keterkaitan dengan satu sama lain, Ayla kemudian mewujudkan pemikiran tersebut dengan turut menjaga lingkungan dan mendaur ulang pakaian miliknya. Di koleksi ini, Ayla mengolah idenya bersama Setali Indonesia, sebuah organisasi yang berfokus di bidang decluterring dan thrifting demi menciptakan siklus mode yang berkelanjutan. Lewat kerja sama keduanya, lahir koleksi jaket dan celana bernapas eksperimental dengan imbuhan bahan denim.
2. Tangan Bersama Fahrani Pawaka Empel
Sosok Fahrani Pawaka Empel yang selalu tak ragu mengekspresikan dirinya dengan bebas, membuat kata authenticity sangat melekat pada dirinya. Di koleksi ini, Fahrani mengambil warna putih dan material organik untuk merepresentasikan pandangannya untuk selalu menjadi diri sendiri. Tanpa melibatkan banyak olahan, tak membuat koleksi ini sarat akan teknik yang penuh ketelitian. Blus yang dijahit menggunakan teknik patchwork disertai aksentuasi drawstring yang bisa diubah menjadi atasan halter neck yang unik dan blus untuk pria dengan bahan senada. Seketika menyuarakan napas berpakaian yang harmonis dan apa adanya.
3. Tangan Bersama Duma
Kolaborasi antara Tangan dan label Duma meleburkan ciri khas Tangan yang eksperimental dengan Duma yang menawarkan kelembutan. Dari koleksi ini, unsur eksperimental dan dramatis ada di dalam sebuah blus 2 piece yang dapat dengan mudah dapat ditransformasikan menjadi 2 atasan berbeda. Hadir juga cardigan bahan wol dengan ciri khas desain Duma dengan warna utama merah muda elektrik yang hidup dan mengundang rasa semangat. Temukan juga rok dengan efek frill berpotongan asimetris yang tak kalah unik dan cantik.
4. Tangan Bersama Dsaks
Bersama Dsaks, Tangan mengolah busana beraliran modest yang diberi napas baru yakni dengan sentuhan eksperimental khas Tangan dan unsur dramatis sebagai cara baru mengenakan pakaian dengan hijab. Di koleksi ini, Dsaks dan Tangan mengartikan keseimbangan, ketenangan, dan kesederhanaan yang dileburkan dengan imajinasi yang tinggi. Hal itu terpancar di permainan tekstur pada rok model tumpuk, jaket yang dibentuk dari beberapa material sekaligus yang berkarakter, hingga celana berpotongan lebar dari bahan linen yang dapat menyeimbangkan tampilan dramatis menjadi tersusun sempurna.
5. Tangan Bersama Ernanda Putra & Ellyse Sinsilia
Sementara itu, pasangan Ernanda Putra & Ellyse Sinsilia memilih pendekatan kepada busana bernapas militer di koleksi kapsul mereka. Busana militer yang mengandung unsur keseragaman dijadikan bentuk representasi atas keinginan mereka untuk merayakan persamaan hak bagi segala ras dan jenis kelamin dengan merancang busana yang dapat dikenakan oleh siapa saja. Kemeja putih yang subtil diberi dekorasi tali yang menggantung di bagian depan kemeja, celana biker dari bahan katun, jaket dengan kompartemen di bagian depan, hingga vest dengan model yang sama untuk pria maupun wanita.
(FOTO: Courtesy of Tangan)