Alexandria Ocasio-Cortez telah mengungkapkan bahwa ia adalah penyintas kekerasan seksual.
Alexandria berbicara tentang traumanya dalam sebuah pesan video yang mengharukan, di mana ia telah menuduh Partai Republik telah menolak disalahkan atas kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol bulan lalu dengan menggunakan "taktik pelaku". Ia juga menceritakan bagaimana rasanya harus bersembunyi di kantornya selama masa pemberontakan, dan bagaimana ia berpikir ia "akan mati".
"Saya selamat dari pelecehan seksual," katanya, lapor BBC. "Dan saya belum memberi tahu banyak orang tentang hal itu dalam hidup saya."
Anggota kongres tidak membagikan banyak detail lebih lanjut tentang penyerangan itu, tetapi mengatakan di Instagram Live bahwa "ketika kita mengalami trauma, dan trauma tersebut akan semakin memberatkan melengkapi".
AOC recounting her horrifying experience hiding in her office during the insurrection.
— Justice Democrats (@justicedems) February 2, 2021
“I thought I was going to die...I have never been quieter in my entire life.” pic.twitter.com/t2P6FU3mFU
Wanita berusia 31 tahun itu mengkritik kaum Republikan yang konservatif, termasuk senator Texas Ted Cruz, karena membantah bertanggung jawab atas penyerbuan Gedung Capitol, yang menewaskan lima orang.
“Ini adalah taktik yang dimainkan oleh para pelaku kekerasan,” jelasnya. "Jadi ketika saya melihat ini terjadi, yang saya rasakan adalah: 'Tidak lagi.' Saya tidak akan membiarkan ini terjadi lagi. Saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi pada saya lagi. Saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi pada orang lain yang telah menjadi korban situasi ini. Dan saya tidak akan membiarkan ini terjadi pada negara kami. Kami tidak akan membiarkannya terjadi."
Ia melanjutkan: “Untuk begitu banyak orang di luar sana, jika Anda pernah mengalami trauma apa pun, hanya dengan menyadari dan mengakuinya sudah merupakan sebuah langkah besar.
"Terutama di dunia di mana orang terus-menerus mencoba memberi tahu Anda bahwa Anda tidak mengalami apa yang Anda alami atau bahwa Anda berbohong."
Ia juga menggambarkan kengerian yang ia rasakan saat bersembunyi di kamar mandi di kantor kongresnya selama kerusuhan, dengan mengatakan: "Saya pikir saya akan mati... saya tidak pernah sangat takut selama hidup saya."
(Penulis: Jessica Davis; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar UK)