Musim lalu, desainer fashion asal Indonesia, Anniesa Hasibuan, mencatatkan sejarah di dunia fashion global sebagai desainer pertama yang menampilkan koleksi dengan hijab di New York Fashion Week. Musim ini, di saat banyak label yang memanfaatkan kesempatan dengan menampilkan pernyataan politis mereka, ia juga tidak ketinggalan.
Ia merespon kebijakan anti-imigran yang baru saja dicanangkan di Amerika Serikat dengan menampilkan model imigran dan generasi kedua dari imigran.
"Bagi saya, fashion adalah dunia terbuka. Saya tidak ingin mendiskriminasi," ujarnya kepada elle.com. "Kemampuan untuk mengekspresikan perbedaan di bisnis ini adalah nilai yang saya pegang. Keberagaman adalah makna fashion bagi saya."
Saat casting, para model diwawancarai tentang pandangan mereka terhadap apa yang tengah terjadi di dunia politik Amerika. "Saya sangat sedih dengan pelarangan terhadap orang Muslim. Pertama-tama, ibu saya adalah seorang Muslim, dan saya merasa agama seharusnya tidak menjadi alasan seseorang berimigrasi," ujar seorang model, Chantal Kammerman yang berkebangsaan Swiss-Afrika, dalam video wawancaranya.
Anniesa sendiri berharap ia dapat terus mempromosikan dan menyebarluaskan image bahwa seorang wanita yang berhijab juga dapat tampil stylish dan glamorous seperti wanita lainnya.
Berikut video fashion show Anniesa Hasibuan.
(Artikel ini disadur dari Harper's Bazaar US. Alih bahasa: Stella Mailoa. Foto: Dok. Instagram)