Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Snoafers: Perpaduan Sneakers dan Loafers Sebagai Simbol Perubahan Fashion Modern

Lagi-lagi, tren fashion baru yang tidak lepas dari kritik.

Snoafers: Perpaduan Sneakers dan Loafers Sebagai Simbol Perubahan Fashion Modern
(Foto: Courtesy of Puma)

Snoafers—perpaduan unik antara sneakers dan loafers—telah resmi menjadi salah satu tren paling kontroversial saat ini. Dijuluki sebagai “sepatu ayah kontroversial” versi baru, snoafers menciptakan gelombang dalam dunia mode. Dengan desain hibrida yang menggabungkan keanggunan klasik dari moccasin dan kenyamanan fungsional sneakers, snoafers mendefinisikan ulang batasan gaya dan membuat pernyataan berani tentang evolusi mode.

(Foto: Courtesy of Puma)


Sekilas, snoafers mungkin terlihat seperti perpaduan yang aneh antara dua gaya yang berbeda: struktur elegan loafers dan kepraktisan santai sneakers. Namun, perpaduan keduanya ini menangkap esensi tren modern yang mengutamakan fleksibilitas, kenyamanan, dan keunikan. Snoafers ditujukan bagi mereka yang berani mengambil pilihan yang tidak konvensional, melampaui batasan apa yang dapat diterima dalam busana kasual maupun semi-formal.

Peleburan gaya, khas tren “normcore”


Snoafers sangat terkait dengan gerakan normcore, sebuah tren fesyen yang merayakan kesederhanaan dan menolak estetika yang berlebihan. Normcore menekankan pada tampil membaur daripada mencolok, dengan fokus pada pakaian sederhana dan praktis yang mengutamakan keaslian. Bayangkan jeans polos, kaos tanpa merek, dan sneakers—pakaian yang lebih mementingkan kenyamanan daripada kemewahan. Dengan mengadopsi elemen kasual sekaligus gaya yang lebih rapi, snoafers dengan sempurna mewujudkan esensi dari normcore. Pesona unik snoafers terletak pada kemampuan untuk menghadirkan nostalgia retro sekaligus memenuhi kebutuhan fungsional masa kini.

Mengaburkan batasan & mendefinisikan ulang mode

New Balance 1906L
(Foto: Courtesy of New Balance)

Munculnya snoafers menandai gerakan yang lebih luas dalam dunia mode—gerakan yang mengaburkan garis antara kategori dan mendorong eksperimen. Jika dulu sneakers hanya digunakan untuk gaya kasual dan loafers untuk suasana formal, snoafers membuktikan bahwa gaya tidak dapat dibatasi oleh suatu aturan tertentu.

Desain yang melampaui batas ini telah menarik perhatian individu yang ingin lemari pakaian mereka beradaptasi dengan berbagai situasi. Snoafers dapat dengan mudah dipadukan dengan celana kain untuk tampilan smart-casual atau dipasangkan dengan denim oversized untuk gaya santai akhir pekan. 

(Foto: Courtesy of Mizuno)

Meskipun snoafers semakin populer, mereka tidak lepas dari kritik. Siluetnya yang tidak konvensional dan sifatnya yang hibrida bisa memicu perdebatan. Seperti tren sepatu ayah yang terkenal sebelumnya, snoafers telah memunculkan diskusi di kalangan pencinta mode. Apakah mereka visioner atau sekadar aneh? Namun, kontroversi ini justru mungkin menjadi alasan mengapa snoafers berpotensi menjadi populer secara luas. Seperti halnya tren apa pun yang menantang norma, snoafers adalah bukti evolusi selera dan lanskap fashion yang terus berubah.

Snoafers mungkin bukan selera semua orang, tetapi tanpa diragukan tren ini menjadi cerminan zaman. Sebagai simbol gerakan normcore dan refleksi cinta akan segala hal retro dan fungsional, snoafers menantang kita untuk berpikir ulang tentang aturan gaya dan merangkul hal yang tak terduga. Apakah Anda snoafers menjadi tren baru yang akan Anda cintai?