Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Mengenal Negara-Negara Terkaya di Dunia

Dari Qatar hingga Brunei Darussalam berikut negara-negara terkaya di dunia!

Mengenal Negara-Negara Terkaya di Dunia

Dibalut dalam gemerlap tradisi dan sentuhan gaya yang memukau, keberlimpahan kekayaan suatu negara menjadi cerminan keberhasilan ekonominya. Di tengah dinamika global, beberapa negara muncul sebagai puncak kejayaan ekonomi.

BACA JUGA: Agenda Angsukayana: Menghidupkan Kembali Warisan Batik Mangkunegaran

Negara-negara ini tidak hanya menonjol dalam pendapatan nasional, tetapi juga memiliki infrastruktur, sumber daya alam, dan kebijakan ekonomi yang mendukung. Bersama Bazaar, mari jelajahi negara-negara terkaya di dunia!

Qatar

Courtesy of Pexels

Qatar dikenal sebagai salah satu negara penghasil minyak dan gas terbesar di dunia. Negara ini memiliki cadangan gas alam cair (LNG) sebanyak 900 triliun kaki kubik dan memproduksi sekitar 970.000 barel minyak mentah setiap harinya hingga Juni 2022. Faktor lain yang berkontribusi terhadap kekayaan Qatar adalah keberadaan Otoritas Investasi Qatar (QIA). QIA memiliki peran penting dalam mengelola keuangan negara dan berhasil meningkatkan aset hingga mencapai US$335 miliar atau sekitar Rp5.2 triliun sejak tahun 2005.

Selain itu, keberhasilan Qatar dalam meraih kekayaan juga dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang relatif sedikit dan berbagai program pembangunan, termasuk proyek Pelabuhan Hamad dan investasi dalam peternakan sapi perah. Semua ini mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran Qatar. Meskipun dihadapi beberapa tantangan, termasuk pembatasan dari negara tetangga, Qatar berhasil menjaga kekayaannya melalui strategi yang cermat.

Luksemburg

Courtesy of Pexels

Luksemburg, dinobatkan sebagai negara terkaya di dunia dengan PDB per kapita mencapai US$118.000 atau sekitar Rp1.690.000.000. Dengan populasi sekitar 620.000 penduduk, Luksemburg menonjol sebagai negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia, menjadi indikator perkembangan ekonomi, kesejahteraan penduduk, dan rencana perekonomian di masa depan.

Luksemburg menggunakan sebagian besar pendapatannya untuk pembangunan perumahan, dana kesehatan, dan pendidikan, menunjukkan fokus pada kesejahteraan masyarakatnya. Selain itu, kepemimpinan Luksemburg dalam tingkat kepemilikan mobil di Uni Eropa dan keputusan untuk menggratiskan angkutan umum pada 2020 menunjukkan inovasi dan perhatian terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan penduduknya.

Swiss

Courtesy of Pexels

Menurut laporan Global Wealth Report 2021, Swiss menjadi negara dengan kekayaan per penduduk dewasa tertinggi di dunia, dengan rata-rata US$673.690 atau sekitar Rp10.460.000.000. Keputusan Swiss untuk tetap netral dalam konflik global, terutama selama Perang Dunia, menjadikannya satu-satunya negara di Eropa yang tidak mengalami serangan bom. Meskipun demikian, bangunan-bangunan bersejarah di Swiss tetap menjadi saksi bisu bagaimana negara ini terbentuk dengan beberapa momen yang penuh tantangan.

Dengan menjaga netralitasnya, Swiss telah berhasil menjadi salah satu negara terkaya di dunia, hal ini dapat dibuktikan melalui kualitas pendidikan yang tinggi dan lembaga-lembaga publik yang transparan dan efektif turut berkontribusi pada reputasi positif negara ini. Faktor kunci yang membuat Swiss menonjol antara lain adalah sistem perbankan yang handal, industrialisasi merata, stabilitas politik, sistem warisan yang terstruktur yang memungkinkan negara ini untuk berdagang dengan kedua belah pihak dalam konflik, seperti yang terjadi pada Perang Dunia II.

Norwegia

Courtesy of Pexels

Norwegia, dengan GDP per kapita mencapai US$89.203 atau sekitar Rp1.380.000.000, menduduki posisi terkemuka sebagai salah satu negara terkaya di dunia. Kekayaan ekonominya terutama didukung oleh sumber daya alam, khususnya minyak dan gas, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan nasional. Bahkan, negara ini dikenal sebagai negara paling bahagia di dunia menurut World Happiness Report 2017, berkat jaring pengaman sosial yang kuat, termasuk kebijakan cuti untuk orang tua, asuransi kesehatan universal, dan dukungan finansial.

Menurut World Economic Forum, Norwegia bukan hanya menjadi negara terbaik untuk ditinggali, tetapi juga memimpin dalam ekonomi berdasarkan Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif. Indeks ini mempertimbangkan berbagai dimensi kemajuan ekonomi. Dengan penekanan pada pertumbuhan dan pengembangan, penyertaan masyarakat, dan keadilan serta keberlangsungan antargenerasi, Norwegia berhasil menciptakan kondisi yang mendukung kesejahteraan masyarakatnya, menjadikannya negara yang diakui secara global tidak hanya untuk kemakmuran ekonomi tetapi juga kebahagiaan dan inklusivitas.

Singapura

Courtesy of Pexels

Singapura terpilih masuk dalam daftar dengan kekayaan rata-rata setiap penduduk sebesar US$332.990 atau sekitar Rp5.170 milar. Singapura diakui sebagai negara maju dan termakmur di Asia Tenggara berkat faktor-faktor penting. Pertama, dengan wilayah yang terbatas untuk pertambangan, negara ini cerdas mengandalkan sektor industri dan jasa untuk menaikkan pertumbuhan ekonominya. Keputusan ini mengundang investasi dan tenaga ahli, mendorong kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga mencapai 5,4 persen.

Selanjutya, kesuksesan ekonomi Singapura juga ditopang oleh pertumbuhan pesat, kondisi politik yang stabil, populasi yang stabil, dan sektor publik yang efisien, menjadikan negara ini sebagai ikon kemakmuran. Negara ini juga menjadi pusat jalur perdagangan dunia dengan membangun pelabuhan yang sangat strategis. Dengan posisi yang terhubung ke jalur lintasan perdagangan dunia, pelabuhan Singapura menjadi tempat ramai bagi kapal dagang dari berbagai negara. Keberadaan pelabuhan ini, yang juga berperan sebagai transshipment hub, menjadikan Singapura pusat kegiatan ekspor dan impor terkemuka di Asia Tenggara hingga dunia. 

Brunei Darussalam

Courtesy of Pexels

Brunei Darussalam, yang disebut sebagai negara dengan ekonomi terkuat di Asia Tenggara, membanggakan kekayaan alamnya yang melimpah, terutama dari cadangan minyak bumi dan gas alam. Mendapati julukan "Negara Petro Dollar," Brunei Darussalam memperoleh pendapatan tinggi dalam mata uang dolar AS, menjadikannya negara terkaya kelima di dunia menurut Forbes. Prestasi tinggi dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga menjadi ciri khasnya, menempatkannya sebagai negara maju kedua di Asia Tenggara setelah Singapura. Di bawah kepemimpinan Sultan Brunei yang tegas, sistem hukum yang menggabungkan hukum Inggris dan syariat Islam diterapkan untuk menjamin kesejahteraan dan ketertiban di negara ini.

Meskipun berpenduduk relatif sedikit, Brunei Darussalam berhasil menarik perhatian dunia sebagai negara terkaya kedua di ASEAN. Selain mengandalkan sektor minyak dan gas, pertumbuhan sektor pertanian dan perikanan turut berkontribusi, memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduk. Dengan penjualan minyak bumi yang mendominasi pendapatan nasional, Brunei Darussalam mempertahankan posisinya sebagai salah satu pengekspor minyak terbesar di Asia Pasifik.

Uni Emirat Arab (UEA)

Courtesy of Pexels

Uni Emirat Arab (UEA) telah meraih posisinya sebagai salah satu negara terkaya di dunia, dikenal sebagai produsen utama gas dan minyak bumi. Tak mungkin membahas UEA tanpa menyebut satu kota yang tak dapat diabaikan, yaitu Dubai. Dubai berhasil mencuri perhatian dengan menjadikannya ibu kota ekonomi serta pusat glamor. Bergeser ke wilayah Abu Dhabi, keberhasilan pengelolaan sumber daya alamnya, membawa dampak positif yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi UEA.

Selain sektor energi yang menjadi pilar utama, pembangunan infrastruktur melalui proyek konstruksi besar-besaran telah memberikan kontribusi positif terhadap reputasi UEA sebagai destinasi investasi yang menjanjikan. Langkah-langkah inovatif ini tidak hanya membantu UEA untuk tetap menjadi pemimpin dalam industri minyak dan gas, tetapi juga mendiversifikasi ekonominya melalui perluasan basis manufaktur. 

BACA JUGA:

Eksplorasi Mendalam Tentang Jenis-Jenis Karya Seni Rupa

Panduan Merawat dan Menjaga Jam Tangan Anda

(Penulis: Riza Arya; Foto: Courtesy of Pexels)