Seperti yang kita ketahui, fast fashion atau produksi mode secara masif untuk mengikuti tren, dapat memberikan berbagai dampak negatif–mulai dari lingkungan sampai hak asasi manusia (HAM). Industri fast fashion menyumbang 8 - 10% emisi karbon secara global. Persentase ini bahkan lebih besar jika menggabungkan emisi semua penerbangan internasional dan pengiriman laut.
Selain itu, produksi fast fashion juga menggunakan sekitar 93 miliar meter kubik air setiap tahunnya. Polusi dan limbah pun menjadi dampak negatif yang bisa membahayakan bumi kita. Tidak hanya berdampak pada lingkungan, seringkali kita melihat berita mengenai eksploitasi sumber daya dan tenaga kerja manusia guna memenuhi peminatan fast fashion yang begitu besar.
Dampak negatif dari fast fashion yang begitu banyak dan kualitas pakaian yang tidak long lasting ini, mendorong banyak fashion influencer dan jenama lokal untuk menggaungkan gerakan untuk mendukung label fashion ramah lingkungan, atau dikenal dengan slow fashion.
Mengenali kriteria fashion ramah lingkungan
Untuk menciptakan sebuah jenama yang ramah lingkungan, perlu diperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut:
- Jenama menggunakan bahan ramah lingkungan seperti bahan yang bersifat daur ulang, animal cruelty-free, atau menggunakan bahan organik.
- Proses produksi dilakukan dengan lebih hemat energi, tanpa mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia, supaya prosesnya dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
- Memiliki upaya untuk mengurangi limbah dan polusi seperti menggunakan pewarna alami, mengurangi penggunaan plastik, dan menyediakan program atau tempat daur ulang dari sisa kain yang digunakan.
- Mendukung peningkatan standar sosial pekerjanya serta mendukung lingkungan yang lebih baik.
- Memiliki desain yang timeless sehingga bisa digunakan sampai bertahun mendatang
Jenama fashion lokal yang memiliki prinsip ramah lingkungan
Kita turut berbangga karena Indonesia memiliki jenama lokal yang sudah memprioritaskan sustainability dalam prosesnya, dengan misi membawa kualitas terbaik untuk pelanggan sekaligus meningkatkan taraf hidup pekerjanya. Berikut deretan jenama lokal yang eco-friendly yang dapat Anda lirik.
Sejauh Mata Memandang
Berdiri sejak tahun 2014, Sejauh Mata Memandang terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia seperti makanan, alam, dan banyak hal lainnya. Sejak berdiri pun, jenama lokal yang satu ini sudah mengutamakan menggunakan bahan alami, biodegradable, dan ramah lingkungan seperti penggunaan katun organik, pewarna alami, dan kain regenerasi.
Selain dari pilihan bahan yang digunakan, Sejauh Mata Memandang juga berkerja sama dengan pengrajin lokal dengan menjunjung tinggi praktik tenaga kerja yang etis dan memberikan upah serta kondisi kerja yang layak untuk pengrajinnya. Hal ini membiarkan Sejauh Mata Memandang dengan pengrajin lokal untuk mewariskan budaya Indonesia dan memastikan keberlangsungan hidup pekerjanya. Jenama ini fokus untuk memperhatikan kualitas dan pakaian yang timeless untuk mendorong pembelinya untuk lebih bijak dan mengurangi budaya konsumtif.
Pijak Bumi
Tidak hanya pakaian, Indonesia memiliki jenama yang berfokus membuat alas kaki yang tidak hanya sustainable tapi juga nyaman untuk digunakan. Pijak Bumi berdiri pada tahun 2016 yang berfokus pada desain sepatu yang berkelanjutan, inovatif, dan unik. Jenama lokal ini menggunakan bahan berkelanjutan seperti karet alam, kulit yang disamak secara alami, dan bahan daur ulang untuk memastikan produknya berkualitas dan tahan lama.
Pijak Bumi juga memiliki program Re:Bumi, sebuah aksi penuh ketulusan yang secara bertanggung jawab mengelola limbah yang dihasilkan sepanjang siklus hidup produk–dari awal hingga akhir–, untuk memastikan keberlanjutan dari produk yang diciptakan.
Sare/Studio
Dengan keyakinan sederhana; bahwa hidup dimulai dari rumah, Sare/Studio menciptakan produk-produk yang tidak hanya meningkatkan penampilan penggunanya tetapi juga memberikan kesejahteraan. Sare/Studio menghadirkan lounge wear yang berfokus pada detail, kualitas, dan fungsionalitas. Sehingga, tidak hanya untuk dipakai di rumah, tetapi bisa menjadi baju untuk menjalani aktivitas di luar rumah sekalipun.
Sare/Studio selalu mengutamakan untuk memilih kain alami yang dapat terurai secara sempurna dan didaur ulang. Pilihan kain yang bertanggung jawab ini juga bisa memberikan kenyamanan lebih untuk penggunanya. Untuk mendukung sustainability, Sare/Studio juga menggunakan kemasan yang menggunakan bahan daur ulang untuk mengurangi dampak limbah kemasan.
Itulah deretan jenama lokal yang terus-menerus mengedepankan slow fashion yang lebih bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Tidak hanya membuat Anda tampil penuh gaya, tetapi juga tidak merugikan bumi sehingga lebih nyaman di hati.