Gema untuk mengenakan kain, batik, dan kebaya yang kemudian diaplikasikan sebagai busana sehari-hari makin ke sini makin terdengar. Salah satu sosok yang gencar mengajak aksi ini adalah Dian Sastrowardoyo. Ditemui di salah satu rangkaian acara Lazada Women's Fest di JIEXPO Convention & Theater, Kemayoran, sabtu lalu (12 November 2022), Dian merasa jika bicara tren fashion di mana pun, termasuk di Indonesia seolah tidak ada pembedanya. "Coba, tren high street fashion di Indonesia dan di Filipina kayak serupa kan? Seperti tidak ada identitasnya dibanding dengan bangsa lain. Saya kagum dengan remaja Harajuku di Jepang sana yang bisa mengaplikasikan kimono sebagai salah satu item-nya. Belum lagi tren Baju Sari di India, yang sekarang mulai diterapkan oleh perempuan di sana buat ke kantor dan parlemen. Padahal kalian tahu tidak? Mengenakan Baju Sari itu jauh lebih ribet dari pada kain dan kebaya. Perlu melilit-lilit kain sepanjang 20-an meter di tubuh buat jadi satu tampilan dengan Baju sari, jadi kenapa tidak kita mencoba mulai pakai kain tradisional?," ungkap Dian.
Pernyataan Dian tadi lantas disambut seru oleh Anjas Wibisana, yang dikenal sebagai Direktur Remaja Nusantara (Swaragembira), ia yang pada hari itu memadukan kain tradisional dengan atasan kemeja tersebut memberi tips jitu buat pemula yang ingin mulai berkain, "Pertama tentukan dulu jenis kainnya, pilih yang paling nyaman dipakai dan mudah dibentuknya. Dimensinya dulu dipahami, standarnya ukuran buat kain bawahan adalah lebar 2 meter dan tinggi 1 meter, sedangkan bahannya pilih yang katun dan rayon karena mudah dikreasikan. Hindari dulu pakai kain bahas viscose yang licin, atau songket yang kaku," jelas Anjas.
Ia juga menjelaskan memang benar penggunaan kain atau kebaya bahkan batik itu terkesan kolot dan kuno, stigma itu harus mulai dihilangkan khususnya oleh generasi muda sekarang. Maka tak heran Michelle Tjokrosaputro yang sekarang menjabat sebagai CEO Dan Liris, berinisiatif mengembangkan konsep modern pada label Bateeq yang ia bawahi. "Saya yang sedari awal pesimis untuk meneruskan label batik ini justru didorong oleh orang tua saya untuk pola pikirnya: 'Jangan hanya protes, tapi create and think!'. Makanya saya pun dekonstruksi batik di sini dengan batik zaman sekarang. Ya, kami membuat batik tapi juga ada cerita dan historinya. Apalagi Gen Z sekarang juga sangat aware dengan konsep sustainability. Jadi bikin karya yang tak hanya sekadar unik, namun bertanggung jawab. Semisal dengan motif original, dan serat-serat yang dibuat secara berkelanjutan," ujar Michelle.
Pembicaraan ini semakin menarik ketika para narasumber membaur bersama penonton untuk mendemokan beberapa cara pakai yang mudah dan praktis. Dimulai dari Anjas yang mengajarkan pakem pakai kain buat pria dan wanita, sampai Dian yang punya beberapa cara pakai kain favoritnya.
Ya, seperti ajak Dian sedari awal acara bahwa kita mengubah pola pikir itu dan mulai menginfusi kultur Indonesia dalam keseharian, "Buat teman-teman yang masih kuliah, bisa tidak kita mulai menginkoporasi pakai kain atau busana Nasional itu digabungkan dengan baju 'seragam' kita ke kampus atau misalnya pakai sneakers, atau seperti host kita yang memadukan dengan blazer, kain, dan sneakers. Jadi ada ciri khas bangsa Indonesia ini kita bawa ke kantor, ketemu sama klien, meeting. Biasanya kita menganalogikan, kalau berbusana ke kantor atau ke kampus itu harus nyaman. Ya oleh karena itu kita juga ditantang bagaimana mengkreasikan pakaian kebaya atau kain itu menjadi sesuatu yang nyaman. Sering terdengar 'Ah, pakai kain ribet, susah ke toilet'. Saya buktinya bisa membuat kain ini menjadi pieces yang nyaman layaknya bawahan rok, dan memudahkan buat aktivitas termasuk ke toilet," katanya. Harapannya dengan kita mulai lagi mengenakan kebaya atau kain atau busana nasional ke dalam kehidupan sehari-hari, turut menegaskan identitas kita sebagai bangsa Indonesia.
Topik yang seru di atas merupakan satu dari beberapa talkshow bersama lebih dari 20 tokoh inspiratif dengan berbagai background, termasuk Maudy Ayunda yang bicara finansial untuk generasi muda agar mendapat cuan sejak dini. Lazada seolah mengerti beragam kebutuhan perempuan Indonesia lewat rangkaian topik menarik tentang self-growth, karier, dan bisnis, hingga isu terkait fashion serta fashion yang begitu erat dengan perempuan.
Dengan tajuk "Berani Bersinar", Lazada Women's Fest yang merupakan all-in-one event guna mendukung perempuan agar semakin bersinar juga turut meluncurkan kolaborasi produk eksklusif yang melibatkan 10 label lokal dan 10 kreator konten pilihan. Mereka secara istimewa menciptakan koleksi khusus edisi terbatas yang secara perdana hadir di sana dan hanya bisa dibeli secara eksklusif di Lazada mulai tanggal 11 November, bertepatan dengan 11.11 Diskon Sebesar-besarnya.
Terbagi menjadi dua pilar, yakni LazLOOK (fashion) dan LazBeauty (beauty) dengan detail sebagai berikut:
LazLook:
1. CALLA THE LABEL X CATHY SHARON
Kolaborasi ini lahir karena terinspirasi dari mood Fall/Winter dengan warna earth tone, yang kemudian menggunakan aset motif bunga ciri khas Calla dan diberi imbuhan aksentuasi dedaunan bernama "poplar". Paduan tersebut didesain agar tampak feminin dan classy sesuai karakter Cathy Sharon, sedangkan potongannya fokus pada loose, detail ruffle dan oversized yang nyaman.
2. HAICLO X MARSHA ARUAN
Sebuah koleksi yang dibuat interaktif sebab dapat dipindai atau scan menggunakan filter Instagram guna memunculkan image atau ilustrasi ketika diarahkan pada busananya dengan teknologi AI (Artificial Intelligence). Motifnya sengaja dibuat eksploratif dengan tetap mempertahankan tampilan chic. Tajuk busana kasual, street wear sampai formal ini juga dibuat dengan nama yang menarik, di antaranya Blazer Cut Off, Sorry Not Sorry Skirt, Flirty Chap Shirt, Literally Pleated Pants, Bae Corset Top, dan Honestly It’s a Dress. Diikuti pula dengan Bestie’s Cropped Hoodie, Fyp Skirt, Scan Me Patterned Sweater, Dope Fishnet Top, Lowkey Rib Knit Shirt, dan Yolo Wavy Pants.
3. KADAKA X KYRA NAYDA
Koleksi kolaborasi ini mengeluarkan busana basic yang bisa dipakai buat sehari-hari, namun tetap ada sentuhan klasik dari pola kotak-kotak.
4. KIYORA X DEWI PARAMITA
Ingin membuat kesan monoton pada busana kerja yang biasa berkutat pada warna hitam dan putih, jadilah koleksi spesial bagi para wanita agar dapat mencoba office look yang lebih colorful, bright, dan percaya diri.
5. GONEGANI X HAMIDAH RACHMAYANTI
Koleksi modest bertajuk Meeda Series dengan opsi dress dan syal atau scarf yang tak hanya sekadar mengikuti tren "Cewek Mamba, Cewek Bumi, dan Cewek Kue" namun juga dapat mendukung penampilan dengan fitur yang menunjang, juga material yang premium, sehingga para wanita dapat beraktivitas dengan tetap nyaman, stylish, dan percaya diri.
LazBeauty:
1. MINE X CINDY KARMOKO
Ada dua wewangian dengan karakter berbeda yaitu: Tatami yang beraroma daun teh dan bunga putih dengan campur tangan ambrette, cocok buat siang hari; dan Ethreal dengan wangi sensual diklaim cocok digunakan di segala suasana khusunya malam hari.
2. MAD FOR MAKEUP X CINDERCELLA
Cindercella bersama Mad for Makeup membuat Herculift Rice All Day Serum Brow Gel yang memiliki formula layaknya brow lift instan yang tahan selama 8 jam, tidak menggumpal, dan dilengkapi dengan micro-comb brow detangler, serta mampu membantu merangsang pertumbuhan dan memperkuat alis.
3. SKIN THEORY X PUTRI CAYA
Kolaborasi ini melahirkan Beauty in Simplicity Bundle yang dengan mudah menjadi bagian dari DNA perawatan kulit konsumen, dan menjadi rutinitas baru yang akan membuat kulit terasa nyaman. Isinya antara lain:
- Extra Strong Daily Peel Pad (10 pcs)
- Strong Daily Peel Pad (10 pcs)
- Mild Daily Peel Pad (10 pcs)
- Face Towel “Skin Theory x Puchh”
- Clear Pouch “Skin Theory x Puchh”
- Antioxidant Suncream, 30 ml (1 pc)
- Special gift card Skin Theory x Puchh
4. JACQUELLE X SHANI AMELIA
Gemar menyampaikan konten secara menggemaskan, maka pada kolaborasi ini tercipta Claymask & Magic Wash Purple Shell Bundle yang memiliki kelebihan untuk menuntaskan persoalan jerawat, dan Magic Wash Pooh & Piglet Bundle, yang memiliki kelebihan sebagai pembersih wajah dan sisa kotoran.
5. SASC X LULA LAHFAH
SASC bersama Lula mengeluarkan seri Young Luv Collections yang terdiri dari; Lovesick Lip Tint (warna nude coral); Desire Lip Tint (shade rose pink mauve dengan infusi skincare triple ceramide, asam hialuronat, squalane, kolagen, dan UV defense), dan GLOW or NEVER Ultra-Fine Face Mist (face mist kemasan kaleng pertama di Indonesia dengan aroma sexy floral dengan kandungan skincare yang mampu memberi efek natural dewy finish makeup, dan berfungsi sebagai booster hidrasi instan).
Tak berhenti sampai di situ saja, festival ini juga dimeriahkan dengan sederet penampilan musik yang dibawakan sederet musisi ternama Indonesia seperti Isyana Sarasvati, Afgan, Yura Yunita, Melly Goeslaw, Mahalini, Maliq & D'Essentials, Tiara Andini, sampai JKT48.
(Foto: Courtesy of Lazada)