Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Ghea Panggabean Terima Rekor MURI, Sebagai Perancang Busana Indonesia yang Melestarikan Budaya Indonesia

Ia disebut sebagai perancang busana selama 40 tahun yang konsisten melestarikan kain nusantara dalam tata karya busana modern.

Ghea Panggabean Terima Rekor MURI, Sebagai Perancang Busana Indonesia yang Melestarikan Budaya Indonesia
Courtesy of MURI

Ghea Panggabean baru saja menerima penghargaan tinggi Indonesia!

Baca juga: Cara Ghea Panggabean Merawat Koleksi Busana dan Kain-Kain Antik Miliknya

Kemarin (23/11), langsung dari Mall of Indonesia, Kelapa Gading, lebih tepatnya di Museum Rekor Dunia Indonesia, perancang lokal menjadi salah satu penerima penghargaan "Mahakarya Kebudayaan" sebagai perancang busana yang konsisten mengubah kain dan budaya Indonesia ke dalam tata karya busana modern selama 40 tahun. Penghargaan ini tentunya adalah suatu apresiasi yang luar biasa bagi Ghea sebagai perancang dan sebagai seorang perempuan yang telah mendedikasikan hidupnya untuk pelestarian budaya dan industri busana Indonesia. Penghargaan MURI yang diberikan kepadanya diberikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama dengan pendiri Museum Rekor MURI, Jaya Suprana, dan  dipandu oleh Aylawati Sarwono, dengan pembawa acara yaitu putrinya sendiri, Shari Semesta.

Courtesy of MURI
Courtesy of MURI


Courtesy of MURI
Courtesy of MURI

“Di balik setiap Rekor MURI yang menggambarkan prestasi, di sana ada kerja keras yang luar biasa," ucap Anies Baswedan dalam pidatonya. Ia juga sempat membahas mengenai museum itu sendiri dengan mengatakan, "Jangan pernah anggap remeh pesan-pesan yang ada di dalam museum-museum seperti ini. Jadi, harapannya adalah anak-anak kita yang nanti datang ke sini, mereka bisa mendapatkan inspirasi, kunjungan ke museumnya bisa jadi hanya 2 hingga 3 jam, tapi inspirasi yang menempel pada dirinya, bisa bertahan seumur hidup perjalanan anak itu," katanya mengenai MURI. 

Penghargaan yang diberikan selain sebagai apresiasi atas prestasi dan dedikasi Ghea mengolah potensi budaya Indonesia, tetapi juga karena konsistensinya melestarikan kain jumputan Indonesia yang awalnya membuat Ghea jatuh cinta dan mengubahnya di awal tahun '80-an hingga sempat membuat Ghea mendapat julukan “Ratu Jumputan”.  Kain jumputan ini juga yang sekarang didaur ulang oleh anak-anak dan teman-temannya di gerakan Gelang Harapan untuk membantu pasien kanker dan, juga membantu menularkan harapan baik di segala bidang.

Baca juga:

Mengenal Desainer Indonesia: Ghea Panggabean

10 Desainer Fashion Indonesia Paling Berpengaruh

Bentuk Patriotisme Ghea Panggabean Terhadap Tekstil Indonesia yang Membawanya Keliling Dunia

(Penulis: Gracia Sharon, Foto: Courtesy of MURI)