Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Supermodel Berhijab Halima Aden Memilih Mundur dari Fashion Terkait Keyakinannya

“Hal yang saya salahkan di industri ini adalah kurangnya penata gaya perempuan Muslim.”

Supermodel Berhijab Halima Aden Memilih Mundur dari Fashion Terkait Keyakinannya

Halima Aden, model ternama yang menjadi salah satu yang pertama kali mengenakan hijab di panggung peragaan busana dan langsung menjadi salah satu wajah yang paling menyenangkan untuk ditonton, telah mengumumkan bahwa ia akan mundur dari industri fashion setelah dirinya terlalu sering dipaksa mengkompromikan keyakinannya.

Halima, melalui Instagram Story-nya, membagikan serangkaian momen, baik pemotretan maupun peragaan busana, ketika ia tidak dapat menjadi dirinya sendiri. Hal ini meliputi kehilangan waktu berdoa serta ketika ia mengenakan hijab tradisional.

Dalam rangkaian foto, yang kemudian disimpan oleh Halima dalam Instagram Highlight akunnya, sang model menjelaskan bahwa waktu di rumah yang ia habiskan bersama keluarga di masa pandemi telah memberikan pandangan baru dalam dirinya yang membuatnya memutuskan untuk mundur dari pekerjaannya dalam industri fashion.

“Saya hanya dapat menyalahkan diri saya yang lebih memedulikan kesempatan dibandingkan apa yang saya pertaruhkan,” tulisnya, menambahkan bahwa ia mengubah siapa dirinya untuk menyenangkan orang lain dan mendapatkan banyak kesempatan. Halima menjelaskan perjuangannya menjadi seorang minoritas di dalam kelompok minoritas di industri model. “Hal yang saya salahkan dari industri ini adalah kurangnya penata gaya Muslim,” tambahnya.

Dengan foto yang dibagikan, Halima memuji situasi dan desainer, termasuk Rihanna (yang memperbolehkan sang model mengenakkan hijabnya) dan mengkritisi lainnya, termasuk pihak-pihak yang memintanya mengenakan sepasang celana jins di kepala dibandingkan hijab tradisional miliknya.

Keputusan Halima untuk terbuka akan hal ini telah mendapatkan banyak dukungan dari rekan modelnya, termasuk Leomie Anderson, serta Gigi dan Bella Hadid, yang mendorong para pengikutnya untuk melihat unggahan Halima sehingga mereka dapat lebih memahaminya. “Saya harus membuat kesalahan tersebut untuk menjadi panutan yang dapat Anda percaya,” tulis Halima kepada pengikutnya.

“Ingat, saya tidak memiliki siapapun yang melalui perjalanan ini sebelumnya sehingga kesalahan-kesalahan tersebut adalah sebuah pembelajaran. Saya telah berbuat baik, tetapi itu tidak cukup. Kita harus memiliki diskusi ini untuk benar-benar mengubah sistem.”

(Penulis: Amy De Klerk; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Artikel ini disadur dari BAZAAR US; Foto: Courtesy of BAZAAR US)