Untuk merayakan peluncuran buku terbarunya, A Promised Land, Barack Obama hadir khusus di akun resmi TikTok milik Penguin Teen. Dalam klip tersebut, sang mantan presiden mengatakan, “Buku ini mengekspresikan harapan besar yang saya miliki untuk Anda. Ambil ini dan berikan kepada yang lain.”
Obama pun memberikan buku tersebut kepada orang lain di luar kamera, memperbolehkan pengguna TikTok untuk melakukan duet dengan video aslinya (sebuah fitur TikTok yang dapat Anda gunakan untuk menyatukan dua video).
@penguin_teen Take this, and pass it on ##PassTheBook ##PassAPromisedLand ##BarackObama ##PresidentObama ##APromisedLand ##Booktok ##fyp
♬ original sound - Penguin Teen
@jennaslitpicks ##duet with @penguin_teen Now, I have Mr. president and our First Lady together on my shelves. ##PassAPromisedLand ##PassABook ##ad ##booktok ##BarackObama
♬ original sound - Penguin Teen
Selain mempromosikan memoar terbarunya, Obama telah merayakan kemenangan rekannya, Joe Biden dalam pemilihan presiden beberapa waktu lalu. Setelah kabar kemenangan Joe, Obama merilis ucapan selamat kepada mantan wakil presidennya. “Selamat kepada teman-teman saya, @JoeBiden dan @KamalaHarris, Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat selanjutnya,” ungkapnya melalui cuitan di Twitter.
“Saya merasa sangat bangga untuk mengucapkan selamat kepada Presiden kami selanjutnya, Joe Biden dan Ibu Negara, Jill Biden,” lanjutnya. “Saya juga tidak kalah bangga mengucapkan selamat kepada Kamala Harris dan Doug Emhoff atas kemenangan bersejarah Kamala sebagai Wakil Presiden kami selanjutnya.”
“Dalam pemilihan umum ini, di tengah situasi yang tidak pernah dialami sebelumnya, jumlah warga Amerika yang memilih telah meningkat jauh lebih banyak dari sebelumnya,” tulis Obama. “Setelah setiap suara terhitung, Presiden terpilih Joe dan Wakil Presiden terpilih Kamala telah meraih kemenangan mutlak dan bersejarah.”
Menyambut masa depan, Obama menambahkan, “Ketika ia berjalan ke dalam Gedung Putih pada Januari, ia akan menghadapi berbagai tantangan luar biasa yang belum pernah dihadapi Presiden sebelumnya, pandemi yang menyerang, kesenjangan ekonomi dan sistem peradilan, demokrasi yang terguncang, dan iklim yang mengalami kerusakan.”
(Penulis: Amy Mackelden; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Artikel ini disadur dari BAZAAR UK; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)