Ada nama di dalam dunia fashion dan lifestyle yang kerap berkesinambung dengan keeleganan, kemewahan, dan kecanggihan. Satu di antaranya adalah Chanel. “Kesederhanaan yang menjadi kunci dari semua keanggunan sejati,” itulah yang dikatakan Gabrielle Chanel pada Harper’s Bazaar US di tahun 1923. Kini, rumah mode yang telah ia bangun memiliki peranan besar dalam lanskap fashion.
Ada juga alasan mengapa reputasi Chanel sangat mendunia, tak lain karena berhasil mempertahankan savoir-faire dari para pendahulunya. Menyatukan craftmanship dan savoir-faire dengan kreativitas, nilai inilah yang menjadikan House of Desrues terbaik dalam bidangnya.
Menjalin kemitraan dengan Chanel sejak tahun 1965, di mana ia membuat kancing pertamanya pada jaket bouclé khas Chanel untuk Gabrielle. House of Desrues yang dibangun oleh Georges Desrues ini adalah Métier d’art pertama yang diakuisisi oleh Chanel sebagai sarana untuk melestarikan dan mengembangkan keahlian uniknya.
Untuk setiap koleksinya, House of Desrues akan memberikan 50 model kancing, dan dari jumlah tersebut, 20 akan dipilih untuk digunakan. Lalu, setiap model akan diwakili dalam delapan ukuran dan warna berbeda.
Setidaknya ada enam langkah yang harus dilewati sebelum sebuah produk siap untuk diiluncurkan hingga akhirnya jadi milik Anda. Beberapa metode yang dikerjakan menyangkut penentuan tembaga atau perak, pengukiran, pewarnaan, dying process, enamelled, hingga teknik memahat. Tentunya, seluruh proses pengerjaan yang dilakukan dengan tangan ini memiliki keindahan tersendiri.
Ada banyak tangan yang berjasa di balik setiap koleksi Ready-to-Wear dan Haute Couture Chanel, tepatnya lebih dari 250 pengrajin. Berbasis di sebuah desa kecil yang jaraknya dapat ditempuh sekitar satu jam berkendara dari ibu kota Prancis, Plaily, jumlah tadi terdiri dari para ahli warna, desainer, enamellers, penata gaya, 3D developers, model makers hingga pengukir.
Tidak ada dua desain yang identik di bawah nama House of Desrues. Inovasi baru seolah tidak pernah berhenti melewati pintunya. Selalu mencari bahan dan bentuk baru untuk setiap koleksi. Tak hanya itu, eksplorasi material yang menantang sekalipun selalu menarik untuk House of Desrues.
Seperti yang Anda bisa lihat pada koleksi Cruise 2020/21, di mana House of Desrues menafsirkan kembali kode dan simbol logo Chanel yang terpilih. Tautan rantai berkulit hadir dalam bentuk gelang, jewelled belts, dan kalung yang diselimuti oleh lambang bunga camelia, busur, serta manik-manik pada rantai kalung.
Tahukah Anda dibutuhkan tiga hingga empat minggu untuk menyelesaikan produksi khusus buttons saja pada satu koleksi? Melalui ketekunan dan kerja keras para artisan tersebut lah Anda dapat menikmati keindahan yang signifikan di setiap koleksi Chanel.
(Foto: Courtesy of Chanel)