Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Instruktur Yoga Berpeluang Mengalami Cedera Pinggul Serius

Operasi penggantian sendi pinggul perlu dilakukan bila kondisi sudah memburuk.

Instruktur Yoga Berpeluang Mengalami Cedera Pinggul Serius

Yoga sudah dipraktikkan sejak ribuan tahun lalu dan kian hari aktivitas ini semakin berkembang.

Selain memiliki manfaat di segi spiritual, yoga dianggap sebagai salah satu bentuk latihan terbaik untuk menjaga fleksibilitas, keseimbangan, dan pengencangan tubuh. Oleh karena itu, tidak heran jika ribuan orang Inggris mengikuti kelas yoga setiap minggunya. Menurut statistik dari situs Finder, orang Inggris bergabung dalam kelas yoga setiap minggunya mencapai angka 460.000.

Untuk memenuhi permintaan, jumlah instruktur yoga di Inggris pun semakin bertambah. Menurut catatan statistik terbaru dari situs yang sama, di sana terdapat lebih dari 10.000 instruktur. Sayangnya, mereka berisiko mengalami cedera pinggul.




Benoy Matthew yang merupakan seorang ahli fisioterapi pinggul dan lutut ternama yang berbasis di Inggris memperingatkan bahwa jumlah pasiennya yang semakin bertambah adalah mereka yang bekerja sebagai guru yoga.

Ia mengungkapkan kepada BBC bahwa empat dari lima instruktur yoga per bulan memaksa tubuh mereka agar sesuai dengan gerakan tertentu meskipun mereka sebenarnya tidak mampu melakukannya.

Pada kebanyakan kasus, pasiennya ingin mendapat masukan tentang bagaimana cara agar tubuh mereka bisa mengikuti posisi-posisi yang ada. Bahkan kasus terburuknya, mereka membutuhkan operasi pinggul termasuk penggantian sendi pinggul secara total.

"Orang-orang sulit membedakan antara rasa kaku dan rasa sakit," ujar sang ahli. "Jangan abaikan jika Anda merasa seperti dicubit atau ada yang mengganjal di pangkal paha. Anda harus tahu batas kemampuan diri sendiri."




"Kita semua tahu tentang manfaat yang bisa diperoleh dari yoga. Saya juga mempraktikkannya sendiri," tambahnya. "Namun tak jauh berbeda dengan olahraga lainnya, yoga juga bisa mengakibatkan cedera. Kita tidak bisa menganggapnya semuanya baik-baik saja."

Benoy juga menyampaikan, "Saya tidak ingin mengecam yoga, mengingat aktivitas ini sudah berlangsung selama ribuan tahun. Tetapi Anda harus memahami diri Anda sendiri. Apa yang bisa diraih oleh seseorang belum tentu bisa dilakukan oleh orang lain. Orang-orang cenderung menyamaratakan posisi daripada memahami apa yang bisa mereka capai."

Ia juga mengatakan bahwa ego ikut berperan di sini sehingga Anda ingin mencoba untuk sebisa mungkin mengikuti posisi tertentu alih-alih berhenti pada satu kondisi yang membuat Anda nyaman.

"Hanya karena orang di sebelah Anda mampu melakukan suatu posisi, bukan berarti itu penting untuk Anda lakukan juga," jelasnya.




Dari 22 tahun ia berkarir sebagai fisioterapis, Benoy Matthews telah menjadi spesialis pinggul dan lutut selama delapan tahun. Ia mengatakan bahwa masalah yang dialami oleh instruktur yoga bisa bertambah bila mereka tidak melakukan olahraga lainnya.

"Mereka mungkin melakukan yoga selama enam hari seminggu dan merasa sudah cukup tanpa melakukan olahraga lainnya seperti kardio atau cross training,“ imbuhnya. "Sama halnya jika Anda melakukan hal yang sama terus-menerus, maka akan timbul masalah. Anda perlu memadukannya dengan latihan-latihan yang lain."

Menurut Benoy, instruktur yoga yang menemuinya masih berusia muda, yakni sekitar 40 dan 42 tahun. Pada kasus-kasus berat, pasiennya harus menjalani prosedur artroskopi atau penggantian sendi pinggul.

Ia juga berpendapat bahwa instruktur yoga baru sebaiknya harus bisa menilai kemampuan tubuh mereka dan sejauh apa yang bisa mereka lakukan.



(Penulis: Ciara Sheppard; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of Bazaar UK)