Di setiap konstruksi selalu terselip cerita yang menyertainya. Tidak terkecuali Pullman Bandung Grand Central, hotel baru dari brand Pullman milik Accor yang sudah berdiri sejak November 2020. Sebagai penginapan bintang lima yang ada di ibu kota Jawa Barat, Pullman Bandung Grand Central menyuntikkan elemen-elemen budaya setempat yang kental di bagian-bagian bangunannya dan mengusung seni tradisional yang menarik untuk disimak.
Pertama adalah unsur klasik yang sudah dapat kita lihat dari tampilan luar hotelnya. Bangunannya yang berarsitektur art deco dari era kolonial Belanda antara abad ke-18 sampai ke-20 menjadi acuan inspirasi komplek hotel dan desain fasad secara keseluruhan. Salah satu unitnya yakni Pullman Bandung International Convention Center dibuat menyerupai Gedung Sate yang terkenal sebagai landmark ikonis dan bersejarah Kota Kembang.
Berjalan memasuki area lobi, Anda akan disambut dengan hangat oleh keanggunan instalasi tembaga berwujud relief burung merak Jawa Barat yang berfusi dengan sentuhan vintage Eropa. Corak merak berwarna cokelat kayu yang tersusun dari geometri heksagonal juga bisa Anda temui di bagian resepsionisnya.
Dominasi burung merak nyatanya tidak berhenti sampai di situ saja. Ornamen burung cantik itu turut muncul sebagai headboard di kamar Deluxe dan Executive Room yang mana gambarnya berpadu dengan pola batik. Seni yang disebut sebagai The Batik Peacock tersebut hadir sebagai simbol akar budaya Jawa Barat sekaligus memberikan sentuhan kultur otentik Indonesia di ruangan tempat Anda beristirahat. Selain itu, gambar tersebut dibuat untuk merepresentasikan pelayanan secara tulus dan totalitas yang dipersembahkan oleh para staf hotelnya. Berada di dalam Grand Ballroom Pullman Bandung. wujudnya kembali muncul lewat gambaran dua sosok penari Tari Merak yang ditampilkan dengan anyaman bambu Batik Kawung.
Pullman Bandung Grand Central diisi 279 kamar dan suite dengan jendela-jendela besar yang menawarkan pemandangan kota Paris van Java. Selain kamar Deluxe dan Executive Room, Pullman Suite juga dihiasi dengan instalasi unik berupa mahkota Arjuna dari Pandawa Lima yang menggambarkan elegansi dari kelima Pullman Suites di sana.
Karya seni tradisional lainnya bisa Anda lihat saat beranjak menuju area Mezzanine. Di sana terdapat instalasi layaknya sebuah prasasti berisi lirik lagu berjudul Bandung Selatan Di Waktu Malam karya Ismail Marzuki. Uniknya, lirik itu ditulis dengan aksara Sunda kuno yang dulu digunakan di antara abad ke-14 dan ke-18. Tak jauh dari tangga menuju Mezzanine adalah outlet Food and Beverages. Tepatnya di Sadrasa Kitchen & Bar, Anda akan menemui sepasang sendok dan garpu yang menampilkan kecantikan karya khas Indonesia lewat ukiran berbentuk wayang.
Bila Anda berkesempatan memasuki ruang meeting dan spa, arahkan pandangan Anda ke gagang pintunya yang bentuknya dibuat seperti Kujang. Dalam hal ini, seni Kujang merepresentasikan karya cantik sebagai wujud perlindungan. Kujang sendiri merupakan senjata tradisional Jawa Barat yang hingga kini masih dilestarikan serta memiliki nilai sakral sebagai simbol status, kehormatan, dan jimat bagi petinggi Padjajaran.
Dengan banyaknya seni tradisional yang ada, bukan berarti Pullman Bandung Grand Central mengabaikan unsur moderintas. Anda bisa bertemu dengan Mano, The Robot di lobi hotel yang diklaim sebagai robot lobby ambassador dengan teknologi Artificial Intelligent pertama di Indonesia. Mano bertugas untuk memberikan segala informasi hotel yang dibutuhkan tamu termasuk spot-spot wisata Bandung yang ada disekitarnya. Didesain untuk aktif sepanjang hari, robot ini juga akan berkeliling di lobi saat siang hari serta menyapa para tamu sebelum kembali ke tempatnya setelah delapan jam.
Fasilitas kebugaran juga menjadi salah satu area yang tidak luput dari sentuhan teknologi canggih. Pullman Bandung Grand Central menyediakan ICAROS VR, sebuah teknologi yang menggabungkan virtual reality dan teknik gamifikasi untuk menemani Anda berlatih meningkatkan refleks, keseimbangan, dan latihan otot. ICAROS VR ini dapat diakses melalui POWER FITNESS di area lifestyle lantai dua hotelnya.
Pullman Bandung Grand Central bisa menjadi pilihan bermalam bagi Anda yang mencari penginapan mewah namun tetap memiliki makna estetik. Perpaduan nilai tradisional Jawa Barat dan kecanggihan teknologi yang ditawarkan tentu akan membuat pengalaman menginap Anda berkesan. Selain bentuk bangunannya yang mudah dikenali, lokasinya yang berada tak jauh dari Gedung Sate ini pun terbilang mudah dijangkau karena Anda hanya perlu berkendara selama 15 menit dari gerbang tol Pasteur, 30 menit dari bandara Husein Sastranegara.
Foto courtesy of Pullman Bandung Grand Central