Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Akulturasi Dua Budaya China dan Prancis dalam Koleksi Lanvin Spring/Summer 2021

Peleburan antar budaya China dan Prancis terlihat sangat kental pada kreasi ciptaan Bruno Sialelli.

Akulturasi Dua Budaya China dan Prancis dalam Koleksi Lanvin Spring/Summer 2021
(Foto: Courtesy of Lanvin)

Kembali mempresentasikan koleksi teranyarnya untuk koleksi musim Spring/Summer 2021, rumah mode asal Prancis yang berada di bawah arahan Creative Director Bruno Sialelli menyoroti serta merayakan perkawinan antar warisan budaya China dan Prancis serta perjalanannya dalam "menembus ruang angkasa dan waktu".

Dipamerkan langsung dari Taman Yu (yang jika diterjemahkan juga berarti sebagai Taman Kebahagiaan), Shanghai pada hari Sabtu, 17 Oktober silam, lokasi ini dipilih sebagai simbol kontras antara pedesaan dan perkotaan, serta sejarah dan modernitas.

(Foto: Courtesy of Lanvin)
(Foto: Courtesy of Lanvin)


Untuk karya di musim Spring/Summer 2021, Bruno kembali kepada nilai-nilai khas dari rumah mode yang telah eksis sejak 131 tahun yang lalu.  Merefleksikan waktu di samping rasa hormatnya terhadap sejarah, di bawah arahan Bruno, Lanvin berhasil menggunakan masa lalu untuk menciptakan masa depan. Sebut saja salah satu tajuk utama dari rangkaian koleksi ini, yaitu Jeanne Lanvin’s signature robe de style.

Sebuah gaun menakjubkan yang terinspirasi dari siluet abad ke-18, dengan volume ekstra yang elegan, lalu ditata ulang dalam teknik penjahitan tajam dan bahan mantel yang lembut sekaligus mewah. Tak lupa sebuah pita berwarna juga diposisikan prima "memeluk" bagian pinggang, menjadi sebuah simbol kebersamaan dan feminin, sementara sandal balerina berwarna emas melengkapi keanggunan dari keseluruhan tampilan.

(Foto: Courtesy of Lanvin)
(Foto: Courtesy of Lanvin)

Kemudian, ada juga motif dedaunan eksotis yang kaya warna dari Forêt, menjadi cerminan sempurna dari latar belakang Taman Yu ditemukan menghias beberapa karya baik pada koleksi wanita maupun pria. 

(Foto: Courtesy of Lanvin)
(Foto: Courtesy of Lanvin)

Keistimewaan lainnya yang tidak dapat dipungkiri adalah adanya pengaruh besar dari budaya China pada dunia seni dan mode di tahun 1920-an yang akhirnya menjadi dasar dari terciptanya koleksi musim ini. Beberapa tradisi kental dari kebudayaan China dapat dilihat terinjeksi dalam koleksi ini seperti motif ikan mas Wen yang disulam di atas bahan beledu sutra berwarna emas.

Atau ada juga bentuk ikan merah dan emas, yang merupakan simbol dari kemakmuran dan keberuntungan dituangkan dalam sebuah gaun berwarna pink muda yang kemudian dipadukan dengan sentuhan chain-mail di bagian pundak dan ujung gaun.

(Foto: Courtesy of Lanvin)
(Foto: Courtesy of Lanvin)

Sedangkan untuk aksesori, minaudière masih kembali dihadirkan pada kreasi musim ini namun dengan pendekatan yang sedikit lebih berbeda seperti hadirnya sentuhan motif ikan yang dipernis pada badan tas atau juga sebagai dekoratif dan perhiasan kecil dengan jumbai dan rantai emas.

Bagi Bruno Sialelli, hari ini, fashion harus menjadi sesuatu yang berharga dan juga pragmatis. Koleksi ini adalah terjemahan Lanvin untuk sebuah tempat baru dan waktu yang baru--namun tetap dengan etos yang sama, yaitu mengacu pada keanggunan, optimisme, dan  joie de vivre.
 

(Foto: Courtesy of Lanvin)