Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

20 Mantel Ikonis Dalam Catatan Sejarah Dunia Perfilman

Penampilan yang membekas di kepala tanpa biaya sewa.

20 Mantel Ikonis Dalam Catatan Sejarah Dunia Perfilman

“Apa jaket yang kerap berdiam dalam benak Anda?” Sebuah pertanyaan spontan dari seorang pengguna Twitter, Pete Anderson berhasil membuat tim BAZAAR.com memikirkan berbagai jenis luaran dari film-film yang membekas di kepala kita. Mulai dari jaket bulu yang berukuran besar dikenakan para perempuan kota hingga motif leopard dari para bintang film hingga jaket kulit yang melekat pada perfilman era '90an, dan masih banyak lagi.

Mulai dari gestur para aktor – senyum, tatapan – dan busana yang mereka kenakan ketika melakukan hal tersebut menjadi kenangan setelah bertahun-tahun. Warna, bahan, kancing, hingga panjang lengan pakaian – adalah detail, hal-hal kecil yang membantu karakter tersebut terbangun. Hasilnya, kita melihat diri kita di dalam pakaian mereka, terinspirasi dari koleksi busana, dan hingga pada satu titik, mengikuti perilaku mereka. Mungkin, tidak selalu. Jangan pernah remehkan seseorang yang tampil fantastis meski tidak memberikan contoh yang sesuai di kehidupan nyata.

Berikut, Bazaar telah mengumpulkan daftar jubah paling ikonis dalam sejarah perfilman – beserta produk serupa yang dapat Anda miliki sekarang.

Casablanca (1942)

Jubah trench menjadi elemen penting dalam beberapa film sepanjang sejarah, seperti A Foreign Affair (1948) dan Kill Bill (2003). Namun penampilan besar kemungkinannya muncul ketika karakter Rick Blaine – diperankan oleh Humphrey Bogart – dengan sosoknya yang santai dan memesona, mengenakan luaran gabardine dalam film Casablanca. Rick adalah sosok laki-laki yang tidak banyak bicara, tetapi memiliki pernyataan yang sangat berkesan. Ia membiarkan gestur dan penampilannya mengekspresikan isi pikirannya. Jubah rancangan Burberry miliknya ini berhasil menunjukkan kesederhanaan dan kepribadiannya yang misterius.

The Kensington Heritage Trench Coat

Burberry

nordstorm.com

$1990 (29.141.560 rupiah)

Butterfield 8 (1960)

Sosok Gloria Wandrous – diperankan oleh Elizabeth Taylor – seorang model yang menjalin hubungan dengan Weston Liggett, seorang eksekutif dan sudah menikah. Setelah bertengkar dengan kekasihnya, ia mencuri jubah mink milik istri Weston yang menjadi kelanjutan cerita dalam film tersebut. Namun, luaran yang berhasil menempati daftar ini adalah jubah kasmir krem dengan dekorasi bulu yang besar (berbicara tentang kemewahan) dan ia kenakan pada awal film. Sesuai dengan sosok Gloria (dan juga Elizabeth), penampilan ini menggambarkan glamor kelas atas.

Shearling-Trim Faux-Leather Coat

Françoise

matchesfashion.com

$2615 (38.294.060 rupiah)

Breakfast at Tiffany’s (1961)

Daftar ini tidak akan lengkap tanpa menyebutkan gaya busana dari film Breakfast at Tiffany’s. Film yang dibintangin sosok ikonis, Audrey Hepburn ini berhasil membuat little black dress, sepatu kitten heels, dan perhiasan mutiara sebagai hal yang esensial. Namun, satu pakaian yang tidak banyak mendapatkan apresiasi adalah jubah jingga rancangan Hubert de Givenchy yang dikenakan sang tokoh, Holly Golightly ketika menikmati Kota New York bersama tetangga – sekaligus pujaan hatinya, Fred. Kami menambahkan jubah satu ini dalam koleksi wajib.

4G Dagger Coat

Givenchy

farfetch.com

$1297 (18.993.268 rupiah)

Belle de Jour (1967)

Untuk film yang mengisahkan tentang perbudakan dan kekerasan seksual, Belle de Jour adalah sebuah peraga busana virtual dari jubah berkancing – semua adalah karya tangan Yves Saint Laurent. Catherine Deneuve (sosok yang telah menjadi inspirasi desainer tersebut) memerankan sosok Séverine Serizy, seorang ibu rumah tangga muda yang memenuhi keinginan seksualnya dengan menjadi prostitusi kelas atas di siang hari. Kesan feminin dan konservatif dari luaran sangat bertolak belakang dengan keinginan dalam dirinya. Namun, tampilan ini berhasil menutup keinginan terdalamnya.

Double-Breasted Wool and Angora Coat

Saint Laurent

mytheresa.com

$3590 (52.571.960 rupiah)

Funny Girl (1968)

Dalam film pertama Barbra Streisand, sang bintang memerankan sosok Fanny Brice, seorang penyanyi dengan suara yang luar biasa tengah mengejar mimpinya menjadi bintang besar. Proses pertumbuhan dan perubahan yang dialami tokoh tersebut – mulai dari sosok perempuan yang lucu dan menyenangkan asal Brooklyn dengan gaun layaknya seorang pelaut hingga menjadi penyanyi papan atas bertabur kemewahan dalam balutan jubah motif leopard – terpancar dalam penampilannya sepanjang film musikal ini.

Leopard-Print Coat

Yves Salomon

farfetch.com

$3626 (53.128.152 rupiah)

Three Days of the Condor (1975)

Film genre thriller politik tidak banyak dikemas untuk menduduki tren fashion, kecuali film satu ini. Kisah Joe Turner – diperankan oleh Robert Redford – seorang analisis CIA baru yang didorong terlibat dalam penutupan kasus pembunuhan oleh pemerinta. Ia seharusnya menjadi laki-laki biasa, dan peacoatnya (penampilan yang dirancang untuk marinir Amerika Serikat, kemudian terkenal di era 70an) bertujuan untuk menggambarkan karakter tersebut. Namun, ketika dikenakan oleh pria tampan seperti Robert, luaran ini menjadi lambang budaya modern – dan tidak hanya bagi laki-laki.

Tailored Peacoat

Chloé

farfetch.com

$1845 (27.032.940 rupiah)

Mahogany (1975)

Mulai dari Lady Sings the Blues (1972) hingga Double Platinum (1999), Diana Ross secara konsisten tampil dengan gaya yang menawan dalam beberapa film yang ia bintangi. Perannya dalam film Mahogany adalah penampilannya paling megah, ketika ia memerankan sosok Tracy Chambers, perancang busana baru yang menyadari industri fashion digerogoti oleh orang-orang jahat. Namun sebelum mencapai kesuksesan, Taylor benar-benar membalut dirinya dengan kilau dan kemewahan, khususnya jaket trench putih ketika menyusuri jalanan di Paris, bersama dengan seorang fotografer.

The Carina Oversized Trench Coat

Michelle Waugh

matchesfashion.com

$1495 (21.904.740 rupiah)

Hannah and Her Sisters (1986)

Woody Allen adalah sosok yang setidaknya, problematis. Namun, tanpa keraguan besarnya kontribusi sang sutradara dalam industri film, khususnya berkaitan dengan fashion. Annie Hall, tentunya, mendapatkan banyak pujian (lemari Diane Keaton yang berisi koleksi legendaris), tetapi berbicara tentang jaket, Hannah and Her Sisters menempati posisi dalam daftar kami. Film ini mengisahkan tokoh yang diperankan Woody, Mickey serta hubungannya dengan sang istri, Hannah dan kedua adik perempuannya (film ini sudah memiliki judul yang padat) Dari ketiga karakter Dianne Wiest, Holly adalah sosok yang paling bergaya. Ia adalah seorang aktris yang tengah meniti karier, mantan pecandu narkoba, dan tamu tetap dalam sebuah klub punk, serta jubahnya yang besar (pada era 80an), dengan lengan tergulung dan dihiasi bros, menggambarkan jiwanya yang bebas.

Double-Breasted Tweed Coat

MSGM

farfetch.com

$1100 (16.117.200 rupiah)

Clueless (1995)

Tokoh utama dalam film ini, Cher Horowitz (diperankan oleh Alicia Silverstone), adalah siswa sekolah menengah yang bergaya dan kaya di Beverly Hills, pemilik misi untuk menjodohkan semua orang yang ia temui – terkadang dengan hasil yang sangat kacau. Namun keahliannya memadukan busana jauh dari kata buruk. Mulai dari kemeja kotak-kotak kuning dari Dolce & Gabbana hingga bodycon merah dari Alaïa di bawah jaket trim (yang ia kenakan ketika benda-bendanya dicuri di Valley).

Shearling-Trim Coat

Saks Potts

coltorboutique.com

$1307 (19.150.164 juta)

A Perfect Murder (1998)

Gwyneth Paltrow adalah sosok perempuan idaman di era 90an, dan penampilannya yang paling bergaya di sebuah film sepanjang dekade adalah A Perfect Murder. Pembuatan ulang dari karya klasik Alfred Hitchcock, Gwyneth berperan sebagai Emily Taylor, penerjemah di PBB yang juga memiliki kekayaan sebesar 100 juta Dollar Amerika Serikat. Suaminya – setelah mengetahui perselingkuhannya dan berhadapan dengan masalah finansial – mempekerjakan kekasihnya (aneh, bukan?). Namun sebelum dramanya dimulai, kami dapat melihat bagaimana Emily memanfaatkan uangnya dengan baik, mengenakan rancangan cantik dari Michael Kors for Celine. Tentunya, setiap penampilan sangat memukau, tetapi satu busana yang benar-benar menarik perhatian adalah jubah suede cokelatnya dengan syal lapel besar.

Annecy Coat

Totême

farfetch.com

$915 (13.406.580 rupiah)

Out of Sight (1998)

Out of Sight tidak mendapatkan apresiasi yang harusnya diterima berkaitan dengan busana. Film arahan Steven Soderbergh yang mengisahkan tentang polisi dan pencuri adalah satu film yang mengandung seksisme dalam catatan sejarah dengan keterlibatan banyak aktor ternama (Jennifer Lopez, George Clooney, Don Cheadle, dan Catherine Keener) mengenakan gaya busana terbaik di akhir era 1990an. Karen Sisco (diperankan oleh Jennifer) layak dikagumi, pakaiannya – mulai dari rajutan dengan warna kecokelatn hingga rok dengan potongan pada bagian paha hingga jaket kulit terbaik sepanjang masa – adalah sebuah gambaran trend busana terbaik dekade tersebut.

Leather Pirello Trench Coat

Remain

harrods.com

$707 (10.358.964 rupiah)

The Thomas Crown Affair (1999)

Michael Kors for Celine kembali masuk ke dalam daftar, kali ini dengan penampilan Rene Russo dalam The Thomas Crown Affair. Dalam film tersebut, ia memerankan Catherine Banning, seorang agen investigasi yang tengah mencari sebuah lukisan karya Monet yang dicuri dari Museum Metropolitan oleh seorang eksekutif keuangan yang kaya raya, tampan, dan paling penting, bosan. Pengejaran tidak seperti kucing dan tikus, tetapi kucing dan kucing. Keduanya saling memiliki kecerdasan dan gaya busana yang sangat menawan. Sebab, film ini berlatarkan sebuah karya seni kelas atas, jaket mewah pilihan Catherine sesuai dengan atmosfir yang terbangun.

Luisa Suede Coat

The Row

saksfifthavenue.com

$5990 (87.765.480 rupiah)

The Matrix (1999)

Kisah berlatar masa depan, ketika manusia bertarung dengan mesin, The Matrix adalah film aksi yang dilengkapi dengan efek-efek yang luar biasa dan tak lekang waktu. Hal yang sama dapat dikatakan pada kostumnya. Setelan PVC yang rapi, kacamata hitam dengan bingkai kecil, dan jaket kulit yang menandai akhir 1990an menjadi penampilan yang kuat pada dekade ini. Jaket yang dikenakan Trinity (Carrie-Anne Moss) memiliki pengaruh yang besar dalam menggambarkan karakternya yang kuat dan keras serta menginspirasi banyak desainer saat ini.

Croc-Effect Patent-Leather Coat

Alexander Wang

net-a-porter.com

$2150 (31.501.800 rupiah)

Almost Famous (2000)

Untuk sebuah film yang dirilis pada awal 2000an, Almost Famous berhasil menghadirkan gaya busana pada awal 1970an terbaik dibandingkan film lain pada awal dekade tersebut, Film arahan Cameron Crowe ini menggambarkan pengalamannya ketika menjadi seorang reporter dari sebuah majalah musik, mengikuti perjalanan tur sebuah band rock dan berbagai cerita di dalamnya. Sebuah surat cinta bagi musik dan kebebasan, serta gaya pada era tersebut – yang terangkum dalam jubah suede, dan shearing-lined yang dikenakan karakter Kate Hudson dalam kemenangan Academy Award.

Shag Fringed Suede Coat

Pinko

farfetch.com

$995 (14.578.740 rupiah)

In the Mood for Love (2000)

Film arahan Wong Kar-Wai adalah mahakarya visual yang mengisahkan sebuah cinta yang bertepuk sebelah tangan dari dua orang yang tinggal di Hong Kong pada awal 1960an. Su Li-zhen (diperankan Maggie Cheung) adalah seorang sekertaris yang pendiam dan menemukan bahwa suaminya menjalin hubungan dengan istri tetangannya, Chow Mo-wan. Ketika Su dan Chow menyadari ketidaksetiaan di dalam hubungan, cara mereka untuk berdamai dengan hal tersebut adalah melakukan apa yang dilakukan oleh pasangan masing-masing. Seiring berjalan waktu, mereka mulai menyukai satu sama lain, semakin kuat ketika Chow mengajaknya untuk pergi bersama ke Singapura. Namun, Su sempat ragu, tetapi ketika ia kemudian memutuskan untuk mengejar Chow dalam balutan jaket merah – sebuah kostum yang menggambarkan cinta dan gairah.

Belted Long Coat

Bernardo

nortdstorm.com

$130 (1.904.760 rupiah)

The Royal Tenenbaums (2001)

Dunia sutradara Wes Anderson digambarkan dalam keunikan, kecerdasan, dan gaya. Bicara tentang karyanya, sebagian lebih eksentrik, sebagian lain cerdas, tetapi tidak ada yang berhasil menghadirkan gaya busana memukau selain The Royal Tenenbaums. Sosok karakter yang menutup penampilan aktor lain adalah Margot Tenenbaum (Gwyneth Paltrow), satu-satunya putri dari keluarga eksentrik yang beranggotakan sosok yang jenius. Gaya busananya, sama dengan kepribadiannya, adalah perpaduan dari Sylvia Plath, C.Z. Guest, Courtney Love, dan Eloise (dari serial buku anak-anak) – yang tergambar dari jubah mink rancangan Fendi miliknya.

Faustine Belted Faux Fur Coat

Stand Studio

mytheresa.com

$344 (5.040.288 rupiah)

Brown Sugar (2002)

Dalam film Brown Sugar, Sanaa Lathan berperan sebagai Syd, editor kepala dari sebuah majalah hip-hop yang perlahan mulai menyadari bahwa dirinya jatuh cinta kepada sahabat masa kecilnya, Dre, pemimpin sebuah perusahaan rekaman. Mereka adalah pemimpin dalam industri musik, yang tergambar dari bagaimana mereka berpakaian baik di dalam ruang rapat maupun dalam pertemuan yang lebih kasual – khususnya jaket kulit cokelat yang Syd kenakan di taman ketika berbincang dengan Dre tentang hip hop sesungguhnya.

Faux Leather Belted Trench Coat

Sam Edelman

nordstorm.com

$165 (2.417.580 rupiah)

The Devil Wears Prada (2006)

The Devil Wears Prada? Masuk ke dalam daftar salah satu film paling bergaya? Bukan sesuatu yang mengejutkan. Ini adalah sebuah film yang pastinya bahwa disukai pencinta fashion. Andrea Sachs (Anne Hathaway), seorang lulusan yang baru memulai kariernya di sebuah majalah fashion ternama. Pada hari pertamanya, ia tidak memulainya dengan baik, ketika ia mendapatkan pelajar dari atasannya, Miranda Priestly (diperankan oleh Meryl Streep) tentang banyaknya perjuangan dalam membangun industri ini. Andrea belajar dari kesalahannya – yang menjadi contoh terbaik dalam sebuah makeover – menghadirkan berbagai penampilan rancangan desainer yang diambil langsung dari lemari koleksinya. Paling menarik? Jaket putih dengan ikat berbahan wol pada bagian depan yang diinginkan setiap editor majalah.

Lima Wool-Blend Coat

Joseph

mytheresa.com

$1245 (18.241.740 rupiah)

Sex and the City (2008)

Carrie Bradshaw (diperankan oleh Sarah Jessica Parker) tidak akan ditemukan tak bernyawan dalam balutan puffer Patagonia. Karakter dalam serial favorit Sex and the City memiliki gaya busana yang memadukan esensi New York (sedikit dari Upper East Side dan sisanya dari West Village) – yang berarti tidak ada yang salah. Ketika ia memasuki layar lebar, Carrie juga menghadirkan penampilannya yang dramatis. Bukti: jubah bulu yang liar tetapi menakjubkan.

Faux Fur Coat

Acne Studios

mytheresa.com

$2240 (32.820.480 rupiah)

The Photograph (2020)

Dalam film The Photograph, Mae Morton (Issa Rae) adalah asisten kurator museum yang cantik, perhatian, dan pemalu – termasuk dalam pekerjaannya. Pilihan busananya – jubah oversized, sweter rajut yang mewah, gaun dengan warna cerah – menunjukkan kompleksitas karakternya dalam sebuah ekspresi yang tidak tergambar dalam dialog.

Oversized Checked Trench Coat

Sea

Farfetch.com

$1593 (23.340.636 rupiah)

(Penulis: Barry Samaha; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Artikel ini disadur dari BAZAAR US; Foto: Courtesy of BAZAAR US).