Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Apakah Fashion Menjadi Magnet Utama Dalam Serial Emily in Paris?

Analisa gaya busana perempuan asal Chicago yang dikirim langsung ke Paris.

Apakah Fashion Menjadi Magnet Utama Dalam Serial Emily in Paris?

Jika ada satu orang yang dapat dinobatkan sebagai karakter dengan gaya berpakaian paling menarik perhatian tahun ini adalah Emily Cooper, alias pemeran utama di serial televisi Emily in Paris.

Bagaimana menceritakan serial terbaru karya pembuat Sex and the City, Darren Star? Serial ini mengisahkan seorang perempuan Amerika yang terbang dari Chicago ke Paris untuk menjadi seorang pengelola media sosial, dan sejujurnya, saya merasa khawatir dengan seseorang yang hanya memiliki 48 pengikut di Instagram, tetapi ini hanya kekhawatiran saja. Dengan perbedaan kultur yang terjadi di dalamnya, sebuah pandangan klise tentang masyarakat Prancis dan Amerika secara umum, ditambah dengan kisah cinta segitiga dengan kekasih sahabat barunya, Camille, membuatnya menjadi sosok antagonis sesungguhnya dibandingkan Sylvie, atasannya. Kemudian, dilengkapi dengan berbagai gaya busana yang menjadi versi Paris, dan itulah inti dari Emily in Paris.

Banyak hal yang masih harus diperbincangkan, tetapi kini mari membahas penampilannya, beberapa yang membuat saya memandang gambar tersebut dengan penuh kagum dan rasa iri, serta lainnya yang membuat tergelak tawa ketika saya melihat pengguna media sosial mencemooh penampilan tersebut.

PENAMPILAN PERTAMA

Emily baru saja mendarat dan siap untuk memberikan sentuhan khas pada kantor barunya. Blus biru muda dengan gambar Menara Eiffel dari Alicia + Olivia lucu, untuk Chicago mungkin, tetapi ketika dikenakan di Paris, memberi kesan pakaian ini dibeli di toko cinderamata di daerah Montmartre dengan harga sangat tinggi. Jadi … ini penampilan yang sempurna? Namun, rok mini dengan corak kulit ular karya Ronny Kobo boleh digunakan. Selanjutnya, mari membahas sepatu pilihannya. Emily Cooper mengenakan sepatu bot dengan corak Paris yang langka dari Christian Louboutin. Okay, Emily, kami melihat Anda. Permainan dimulai.

PENAMPILAN KEDUA

Kita melihat fashion Emily Cooper mulai menghilang dengan gaun dari Dope Tavio yang dapat saya gambarkan sebagai sesuatu yang sangat membingungkan. Renda hot pink? Camouflage? Holografis? Tartan? Semuanya dipadukan menjadi satu? Siap untuk dideportasi! Namun, Emily yang seharusnya menjadi sosok perempuan yang tidak tahu fashion, dan ia melangkah keluar apartemen dengan kardigan dari koleksi Chanel Cruise 2020, dilengkapi dengan tas koleksi musim gugur Chanel pada 2017 silam, serta sepatu bot dari Vivienne Westwood. Emily adalah salah satu perempuan yang lebih banyak memiliki uang dibandingkan gaya, sangat disayangkan.

PENAMPILAN KETIGA

Tidak sesuatu yang terlalu mengejutkan di episode ketiga, kecuali Anda memerhatikan jumlah koleksi Chanel milik Emily. Ia menyusuri kota Paris dengan tas selempang dari rumah mode ternama tanpa peduli – saya perlu mengetahui berapa upah bulanannya, karena penampilan ini mahal. Dalam episode ini, saya cukup senang dengan penampilannya dalam balutan kombinasi blazer kemeja hitam putih karya Veronica Beard, dipadukan dengan tas flap kulit dari Chanel, sepasang sepatu pump bertali dari Christian Louboutin, dan topi beret merah. Penampilan yang manis, harus saya akui itu.

PENAMPILAN KEEMPAT

Saya yakin Emily memahami fashion lebih dari yang ia akui. Perempuan satu ini bukanlah seseorang yang berpenampilan biasa, tetapi menyusuri jalan dengan koleksi dari runway, seperti jas metalik dari peragaan busana bertemakan luar angkasa pada 2017 dipadukan dengan syal twill berlogo Chanel – yang seharusnya menjadi salah satu yang ia lepas sebelum keluar dari rumah, jika mengikuti saran Coco.

PENAMPILAN KELIMA

Ia berhasil memikat saya dengan rok sutra dari koleksi musim semi Technicolor Baroque Versace yang rilis 2019 silam dan mengecewakan di saat yang sama dengan kardigan sequin dari koleksi musim semi Chanel 2020. Chanel dan Versace sangat bertolak belakang, dan ketika keduanya disatukan, dan ditambah tas Snapshot dari Marc Jacobs adalah penampilan yang gagal menurut saya. Saya tidak tahu siapa Emily jika dilihat dari gayanya selain definisi berantakan yang mahal, tetapi saya rasa jika Anda ingin tampil berantakan, ini adalah cara terbaik.

PENAMPILAN KEENAM dan KETUJUH

Ketika Emily berkunjung ke rumah mewah keluarga Camille, bersama dengan kekasih Camille, yang pernah Emily cium meski tahu keduanya telah menjalin hubungan. Sejenak lupakan tentang moralitas yang menjadi tanda tanya, perempuan asal Chicago satu ini berhasil tampil menawan dengan penampilannya di akhir pekan tersebut. Blus ruffle putih dipadukan dengan jaket merah tartan karya Vivienne Westwood, sebuah penampilan yang menghiasi fantasi saya. Namun satu pertanyaan yang mengganjal dalam diri saya adalah, bagaimana perempuan Kaukasia asal Chicago dengan berbagai pakaian dari Chanel dan tas dihiasi gantungan kunci Menara Eiffel, dapat mengenakan koleksi dari Hood By Air dalam penampilannya?

PENAMPILAN KEDELAPAN

Kebingungan saya berlanjut di tengah episode final yang penuh kekacauan dengan penampilan Emily dalam balutan, tidak hanya satu, tetapi dua penampilan dari Off-White. Paduan jaket puffer putih dan beret merah muda membuat saya mengangkat tangan. Off-White dirasa menjadi sebuah brand yang kurang cocok bagi Emily, tetapi kembali lagi, Emily tidak memiliki brand yang spesifik dalam penampilannya.

PENAMPILAN KESEMBILAN

Ia mengakhirinya dengan makanan penutup, penampilan yang sangat manis berpotensi membuat saya alami diabetes. Dalam balutan jaket houndstooth dan rok berwarna senada dari Chiara Ferragni, Emily membuat saya berpikir mungkin ini adalah momen penebusan atas penampilannya, tetapi ia menambahkan topi Diorissimo, jaket tweed hijau, sarung tangan kulit berwarna hijau, dan tas bucket berwarna hitam dari Kate Spade untuk melengkapi kekacauan penampilannya. Itulah intinya.

(Penulis: Louis Pisano; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Artikel ini disadur dari BAZAAR US; Foto: Courtesy of BAZAAR US)