Memoar terbaru Mariah Carey, The Meaning of Mariah Carey menilik lebih dalam momen dan memori yang membentuk kehidupan dan karier sang mega bintang. Dalam bukunya, Mariah cerita momen bersama sosok-sosok yang menginspirasinya – termasuk mendiang Putri Diana.
Sang Putri memberikan pengaruh ke dalam diri Mariah, termasuk dalam inspirasi gaun pernikahan Mariah yang dirancang oleh Vera Wang ketika menikahi pemimpin eksekutif Sony Music, Tommy Mottola pada 1993. Namun, momen pertemuan Mariah dan Putri Diana dalam sebuah pesta di tahun 1995 menjadi sorotan.
Menuru sebuah media, Mariah menuliskan bahwa ia bertemu Diana di sebuah pesta di Kota New York, mengingat peran sang putri dalam kehidupan populer dan juga warisannya selama 25 tahun.
“Ia memiliki tatapan itu, rasa takut karena tidak pernah dibiarkan sendiri. Kami seperti hewan yang tersudutkan di balik (acara) couture,” tulis Mariah. Pelantun We Belong Together membagikan detail evolusi perhatian publik dan budaya paparazzi yang instrusif di akhir tahun 1990an dan awal tahun 2000 hingga era modern dengan kehadiran media sosial.
Namun, Mariah menambahkan bahwa kehadiran media sosial memberikan dampak yang positif, memberikan ruang bagi penggemar untuk bergabung dan mendukung idola mereka. Sebuah dukungan virtual yang dipercaya Mariah dapat membantu sang putri merasa tidak kesepian.
“[Dalam media sosial], penggemar akan membela kami dan membentuk sebuah komunitas yang kuat sehingga tidak ada media yang dapat mengalahkan pengaruh mereka,” tulis Mariah. “Kami adalah media tersebut. Saya berharap Putri Diana dapat hidup lebih lama untuk memiliki Instagram atau Twitter. Saya berharap ia dapat hidup untuk melihat orang-orang yang menjadi media.”
(Penulis: Bianca Betancourt; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Artikel ini disadur dari BAZAAR US; Foto: Courtesy of BAZAAR US)