Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Apakah Anda Bisa Bekerja Apabila Mempunyai Rekan Kerja yang Toxic?

Mulai dari pimpinan yang menguntiti, hingga gaslighters, berikut sebuah buku panduan untuk mengatasi rekan kerja yang mempunyai niat yang tidak baik.

Apakah Anda Bisa Bekerja Apabila Mempunyai Rekan Kerja yang Toxic?
Courtesy of BAZAAR UK

Pada saat teman saya menceritakan, ia akan meninggalkan pekerjaan impian pada tahun ini. Ia menjelaskan kenapa ia mesti meninggalkannya dengan alasan ia memiliki rekan kerja yang toxic, dengan manajer yang bersikap tidak baik terhadapnya selama dua tahun. Yang menyedihkan ia bukan orang pertama yang meninggalkan pekerjaan yang saya ketahui karena rekan kerja yang tidak menyenangkan. 


Saat ini kami membicarakan dan berpendapat mengenai kecemasan dalam lingkungan kerja yang modern, tetapi pemicu stress biasanya terdapat terhadap rekan kerja kami. 


“Ini sesuatu keengganan untuk mengakui saat memiliki karyawan yang menyebabkan permasalahan, tetapi ini inti dari permasalahan tersebut,” ucap Tessa West, seorang profesor psikologi di Universitas New York dan penulis dari sebuah buku berjudul Jerks at Work: Toxic Co-workers and What to Do About Them. “Anda akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan rekan kerja antara dengan keluarga sendiri, jadi tak heran bahwa ini meningkatkan kecemasan.” 


Buku dari penulis Tessa West mengidentifikasi tujuh jenis toxic berbeda dalam sifat rekan kerja, dari rekan kerja yang mencuri ide Anda, ini disebut dengan Credit Stealers hingga memuji atasan Anda dan bersikap buruk sesama rekan dibawah, ini jenis toxic yang bernama Kiss Up, Kick Downers. Dengan hal ini adalah sifat yang tidak baik terhadap junior, memesan kerja keras dan pesona hanya untuk atasan mereka. Ini lingkungan kerja yang tidak baik, di mana ambisi kompetitif muncul, tetapi Tessa mempercayakan bahwa kebudayaan ini akan dapat di tantang jika kami benar-benar memperhatikan bagaimana kami menanggapinya dan bagaimana bekerja bersamanya. Tak heran, ini sesuatu yang tidak pernah diajarkan. Latihan IT? Tentu saja. Latiah orang-orang? Tidak sama sekali. 


“Tidak cukup untuk menjalani usaha yang bagaimana memiliki pembicaraan yang produktif, cara untuk negosiasi, memberi pendapat dan menyelesaikan ketidak sepakatan di tempat kerja,” ujar Tessa. Untuk memulai dengan apa yang dikatakan, kami perlu untuk melihat bagaimana cara kami berkomunikasi. Email adalah sesuatu interaksi yang sangat buruk. Ini dapat menjadi sesuatu yang tak ada nada tuli dan tumpul, dan menimbulkan salah pengertian. “Apakah yang akan terjadi adalah memiliki celah antara orang yang akan membaca email tersebut dan sebenarnya ingin disampaikan,” Tessa berkata. “Seandainya ia juga merasakan rekan kerja bersikap tidak baik berdasarkan sebuah email, membalasnya dengan mencoba untuk menganggap melalui pembicaraan langsung atau melalui Zoom.” 


Tessa menjelaskan jenis pekerjaan toxic yang serupa, dengan satu cara untuk mengerti bagaimana rekan kerja bersikap buruk, dan Anda dapat untuk mempelajari bagaimana cara untuk mengelola interaksi tersebut. Seperti ketua yang lalai atau disebut dengan Neglectful Bosses yang akan melibatkan Anda untuk merasakan panik. Tuntutan mereka akan membuat Anda merasa stress tetapi akan mendahului bagaimana cara memiliki ketua yang mempunyai sifat seperti itu, dengan Anda membataskan kerugiannya. “Ini terlihat seperti berlawanan dengan intuisi, tetapi jika Anda tidak bertanya kepadanya akan mengurangi rasa panik,” Tessa mengukapkan. “Anda bahkan perlu untuk mengelola terhadap mereka.” Untuk Free Riders, ia akan menyatat pertemuan untuk setiap orang untuk kontribusi dalam sebuah proyek  dan akan mengekspos pemasukan mereka. Ini sebuah solusi untuk mendapatkan ahli  dan kebebasan dari seseorang yang mempunyai niat buruk terhadap Anda dan juga dapat sebut sebagai Gaslighters, ia menyarankan sebuah strategis untuk membuka sifat seseorang yang membuat sifat tidak baik.  


Cara yang paling penting adalah mengolah persahabatan dalam lingkungan kerja. Mereka adalah, yang dikatakan dengan Tessa sebuah penangkal untuk yang membuat Anda terasa tidak menyedihkan. “Tidak semua harus menjadi seseorang yang dipercayakan untuk memberikan sebuah rahasia, tetapi sebatas perhubungan pertemanan biasa saja,” ia menjelaskan. “Orang seperti  itu dapat untuk mendukung Anda saat ada orang yang disebut Bulldozer mengambil ahli di sebuah pertemuan atau membantu Anda melawan yang mengambil ide Anda dengan cara untuk memastikan ide Anda akan dikenali dengan benar. Untuk melawan rekan kerja dengan baik ini salah satu solusi yang penting untuk tidak merasa sendiri.” 


Keengganan untuk mengakui karyawan untuk menyebabkan permasalahan, tetapi sebenarnya ini inti permasalahanya.  


Betul Anda bisa menghadapi pengganggu di tempat kerja. Saat menjelang terhadap  “micromanager”, ia mengatakan: “jangan masuk dengan permasalahan  tersebut, tetapi dibicarakan. Salah satu cara adalah untuk memikirkan tujuan seorang manajer dan tujuan Anda. Untuk celah di antara, bagaimana cara untuk menutupi-nya? Anda mesti mencapai tahap di mana Anda merasakan untuk melaporkan rekan kerja mengenai aksi buruk mereka. Saat melakukan itu, Tessa menjelaskan bahwa sangat penting untuk mengumpulkan bukti terhadap sifat yang tidak baik, tak hanya dari ucapan saja” ini juga untuk orang lain mempunyai permasalah seperti ini dengan sebuah rekan kerja.” 

Courtesy of BAZAAR UK
Courtesy of BAZAAR UK


Dengan sedih, hanya beberapa orang yang mempunyai keberanian untuk menghadapi rekan kerja yang toxic. Banyak sekali yang terlalu takut dengan posisi yang tidak setara dengan melaporkan senior yang mempunyai sifat yang tidak baik atau menyakinkan diri bahwa itu kecemasan diri sendiri yang membuat Anda melihat senior seperti itu. Penyebaban yang di merujuk dari Tessa adalah “Bleeding of talent” di mana orang seperti teman saya meninggalkan perusahaan tersebut untuk menghindari sifat buruk salah satu rekan kerja yang membuat kehidupan ia selama kerja menderita. Karena oleh itu, buku yang ditulis oleh Tessa memfokuskan untuk manajer yang senior. Dengan perbedaan sifat yang sulit dalam pendaftaran gaji akan lebih muda untuk menghadapinya. “Kesalahan terbesar yang pernah dilakukan pada saat mereka merendahkan bagaimana orang nyaman untuk membicarakan kepada mereka mengenai permasalahan seperti ini,” Tessa mengatakan. “Jadi, saat mereka butuh untuk lebih waspada mengenai apa yang seharusnya sedang terjadi dalam tim mereka.” 


Tentu saja, pasti ada kemungkinan mereka membaca buku dan menyadari bahwa mereka mempunyai sifat yang tidak baik dalam lingkungan kerja… “Kami semua pernah menjadi orang seperti itu,” ucap Tessa dengan menghibur. “Semoga sekarang Anda tahu untuk berhenti!”


Apa saja jenis toxic dalam sebuah rekan kerja? 


Kiss up/ Kick downers 


Menghargai rekan di atas mereka, tetapi bersikap tidak baik dengan rekan dibawah mereka dengan sifat kompetitif yang tidak diperlukan. 


Bulldozer 


Menjadi orang yang ingin mengambil ahli di semua kegiatan seperti pertemuan, dalam kerja bersama bahkan memutuskan keputusan. 


Credit Stealer 


Seseorang yang akan mengambil kepemilikan ide seseorang  


Free Rider 


Seseorang yang mempunyai niat baik dan ramah, mereka ahli dalam untuk mendapatkan penghargaan untuk tidak melakukan apa-apa. 


Micromanger 


Petugas menguasai yang memiliki batas kesabaran dan tidak mempunyai penghargaan terhadap waktu dan pembatasan Anda. 


Neglectful Boss 


Periode yang lama terhadap ketiadaan yang mengikuti dengan membuka perasaan panik dan menulangi itu. 


Gaslighter 

Seseorang yang memberikan tujuan untuk menutupi pekerjaan yang buruk dan tidak etis.

Penulis: Marie-Clarire Chappet;  Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Alyssa Tagor; Foto: Courtesy of Bazaar UK