Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Simak Investasi yang Dianjurkan oleh Konsultan Keuangan di Tahun 2021

Konsultan finansial, Prita Ghozie membagikan pandangannya mengenai investasi yang harus dilakukan di tahun 2021.

Simak Investasi yang Dianjurkan oleh Konsultan Keuangan di Tahun 2021
(Foto: Courtesy of Instagram @bazaarindonesia)

Masih dalam semarak awal tahun 2021, Brunch with Dave Hendrik episode yang disiarkan pada Sabtu, 16 Januari 2021 silam kembali mengangkat perbincangan tentang investasi yang dinilai tepat untuk dilakukan di sepanjang tahun 2021. Untuk topik kali ini, Dave kembali mengundang sosok konsultan finansial, Prita Ghozie agar dapat membagikan pandangannya kepada para pembaca setia Harper’s Bazaar Indonesia.

Mari simak perbincangannya di bawah ini:

(Foto: Courtesy of Instagram @bazaarindonesia)
(Foto: Courtesy of Instagram @bazaarindonesia)

“Hai, Prita! Jadi kita hari ini akan membahas tentang investasi yang tepat di tahun 2021. Coba, kalau insight-nya mbak Prita apa nih coba?” buka Dave.


“Oke, jadi sebelum aku masuk lebih dalam ke investasinya apa, aku ingin mengajak semua pembaca Bazaar untuk look back ke diri kita sendiri. Apa sih sebenarnya yang sudah kita learn di tahun 2020. Dan menurut aku itu penting sekali karena kita mesti paham apa PR kita itu apa. Dengan tahu PR kita apa saja, akhirnya orang tahu. Misalnya ada orang PR-nya masih starting dan bergulat dengan berbagai hutang, dari mulai pusing dari cicilan rumah, kemudian mungkin cicilan-cicilan yang dia punya saat itu. 

Kemudian next step-nya ada mungkin orang yang cicilannya sudah tak bermasalah, tetapi rupanya dia baru sadar bahwa dia tidak punya emergency fund sama sekali. Nah, masuk lagi di atasnya misalnya cicilannya sudah mulai tertata, kemudian emergency fund-nya sudah mulai ada, namun dia baru sadar bahwa rupanya selama ini dia tidak punya investasi at all

So first thing first, menurut aku setiap orang itu mesti paham kita sudah berjalan 2020, kemudian sekarang sudah masuk di bulan Januari yang sudah hampir habis juga sudah di pertengahan, kalian sudah sampai mana? Mungkin kalau dulu sudah pernah nonton Brunch with Dave Hendrik yang edisi ramadhan itu ada perubahan tidak dari ketiga hal yang saya sebutkan tadi. 

Harapan saya sih kita semua sudah naik kelas. Jadi yang dulu misalnya masih ribet dengan berbagai hutang-piutang segala macam, sekarang mungkin ribetnya di emergency fund. Kalau emergency fund-nya juga sudah beres sekarang baru milihnya investasi. So, you need to do that sebagai langkah pertama. Setelah itu, langkah keduanya baru melihat investasi apa ya kira-kira yang akan menguntungkan. 

Nah, ini menarik sekali Dave karena sejarah itu selalu mengungkap ya yang namanya krisis itu pasti akan ada yang membawa positif dan breaking down. Itu sudah pasti. Semua yang namanya pelajaran krisis pasti seperti itu. Tahun 2020 semua orang yang sudah punya emas itu langsung bergirang kesenangan. 

Kemudian orang-orang yang misalnya dia pintar memilih saham yang mana, sampai sekarang itu pasti lagi joget-joget. 

Nah, tetapi kalau ada orang yang saat itu tidak beli emas dan salah memilih saham, ya sekarang ibaratnya hanya diam saja. Atau dia baru sekarang sadar dan mau ikut-ikutan atau FOMO, nah itu malah bahaya. Artinya, untuk 2021 ini, tips yang kedua dari aku adalah tidak boleh FOMO saat memilih investasi,” papar Prita.


Mendengar pemaparan Prita mengenai banyaknya kecenderungan orang untuk ikut arus dalam berinvestasi, Dave pun sontak tertawa “Karena itu kan godaan hidup sekarang sekali ya mbak Prita karena teman-teman semua pasti iya. Fear of missing out itu gampang sekali ketepak melihat orang lain main saham atau bitcoin dan langsung ikut. Padahal ngerti saja tidak. Seperti tidak ingin ketinggalan saja. Jadi ini poin yang menarik sekali ya, berinvestasi itu tidak boleh FOMO.”


Nah, kalau kita sudah mengerti berinvestasi itu tidak boleh FOMO, berarti itu karena apa? Tetap harus berdasarkan our own financial goals. Karena pasti goals-nya Dave sama dengan goals-nya Prita, sama semua penonton itu pasti berbeda. Selain itu, kita juga harus memiliki our own vision. Ini penting sekali, jika kita tak memiliki vision kita sendiri, kita ingin investasi apapun pasti akan salah. Karena kita akan selalu berpikir kendaraannya itu apa padahal what you need to do adalah kita mau ke mana? Tujuannya mau apa? Mau sampai di mana? Sehingga kita baru bisa tahu misalnya either pakai sepeda, bajaj, atau ferrari, atau mau pakai apa,” jelas Prita.


“Itu such a great point ya teman-teman sekalian. Bicara mengenai investasi kata Prita Ghozi elo harus tahu dulu tujuannya ke mana supaya bisa tentukan, investasi kan kendaraannya, kendaraan yang cocok untuk mencapai tujuan elo tuh apa. Nah, ini ada pertanyaan menarik dari penonton. Pertanyaannya kalau annual income-nya berubah-ubah seperti apa? Berarti kan sekarang banyak ya yang kerjanya tidak tetap mungkin ya,” tanya Dave.


It’s a very good question. Kalau misalnya annual income kita berubah-ubah, maka teman-teman mesti percaya diri.  Maksudnya seperti ini, tahun 2020 annual income aku misalnya katakan satu miliar, tapi tahun-tahun sebelumnya annual income aku misalnya hanya 500 juta. Tapi ada potensi di tahun 2020 itu ada kejadian yang sifatnya once in a blue moon. Which is apa aku tidak tahu karena aku tidak tahu pekerjaan teman-teman dan jangan pakai itu sebagai patokan. Teman-teman pakai patokan annual income kira-kira selama tiga tahun kebelakang. Dirata-ratain itu berapa, nah itulah yang kita pakai,” papar Prita.

Sedangkan kiat untuk mulai berinvestasi rumah, Prita juga punya rumusnya. Jangan sampai invenstasi Anda ini melebihi kapasitas yang sebenarnya. "Jadi hitungannya adalah 5 dikali jumlah pendapatan kita selama setahun. Misalnya, dalam setahun pendapatan Anda 1 miliar, dikali lima berarti 5 miliar. Nah, berarti Anda hanya diperbolehkan mencari rumah di bawah 5 miliar. Supaya kondisi keuangan Anda aman," jelasnya lagi.

Nantikan perbincangan lengkap Dave Hendrik bersama dengan konsultan finansial, Prita Ghozie di seri Brunch With Dave Hendrik yang akan ditayangkan di kanal YouTube Harper's Bazaar Indonesia segera!

Baca juga:

FOMO atau JOMO, yang Manakah Anda? 

(Foto: Courtesy of Instagram @bazaarindonesia)