Wakil Presiden terpilih, Kamala Harris, akan terus memikirkan tentang ibunya di hari pelantikan di mana ia membuat sejarah baru sebagai Wakil Preside wanita pertama dengan kulit hitam dan keturunan Asia Selatan, katanya dalam wawancara baru-baru ini dengan Good Morning America.
“Saya akan memikirkan semua gadis dan anak laki-laki,” ucap mantan Senator Amerika Serikat untuk daerah California, kepada Robin Roberts selama wawancara. “Anda tahu, sebelum pandemi melanda, para Ayah dan ibu membawa mereka dan berkata, “Anda tahu, Anda bisa saja melakukan apapun.” Saya dibesarkan oleh seorang ibu yang selalu berkata kepada saya, “Kamala, Anda mungkin orang pertama yang melakukan banyak hal – pastikan Anda bukan yang terakhir.” Itulah yang saya rasakan saat ini.”
Tentu saja, momen ini akan segera datang: pelantikan bersejarah Kamala akan berlangsung di tanggal 20 Januari.
Kamala juga mengatakan bahwa dia merasakan rasa tanggung jawab yang sangat besar dalam peran barunya, dan suaminya, Douglas Emhoff, juga melakukannya.
“Dia sadar bahwa kita masih memiliki begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengingatkan anak-anak kita tentang setiap jenis kelamin sehingga mereka tidak boleh dibatasi oleh persepsi terbatas yang mungkin dimiliki beberapa orang tentang siapa mereka dan apa yang mereka bisa lakukan,” tuturnya.
Wakil Presiden terpilih juga berbicara tentang kemitraan kuat yang telah dia kemabgnkan dengan Presiden-Elect Joe Biden, dan masa depan mereka memimpin negara bersama.
“Joe dan saya terpilih untuk melakukan pekerjaan, yaitu membangun kembali lebih baik dan memperjuangkan yang terbaik dari diri kita sebagia bangsa,” katanya. “Dia dan saya sebagai mitra, jika kita bisa melakukan itu bersama-sama, saya pikir negara kita akan menjadi lebih baik karenanya.”
Tidak diragukan lagi bahwa orang tua Kamala, Dr. Shyamala Gopalan dan Donald Harris, membantunya menjadi seperti sekarang ini – dan dia akan menjadi inspirasi bagi banyak orang pada tanggal 20 Januari. Berikut hal yang perlu Anda ketahui tentang kedua orang tua Kamala Harris:
Orang tua Kamala Harris bertemu di perguruan tinggi
Mereka berdua kuliah di University of California Berkeley untuk sekolah pascasarjana, di mana mereka akhirnya bertemu, menurut The Mercury News. Setelah lulus dari Universitas Delhi India pada usia 19 tahun, Shyamala pindah ke Berkeley untuk mendapatkan gelar doktor di bidang nutrisi dan endokrinologi. Donald lulus dari University College of the West Indies di Jamaika sebelum menimba ilmu di Berkeley.
Pasangan ini bertemu setelah bergabung dengan sekelompok siswa yang bertemu pada hari Minggu untuk berbicara tentang penulis kulit hitam yang diabaikan oleh kurikulum sekolah, dan untuk berdebat tentang politik, dekolonisasi, dan aktivisme, The Mercury News melaporkan.
Shymala menarik perhatian Donald setelah dia memperkenalkan dirinya seusai salah satu pidatonya, menurut New York TImes. Dia mengingat sebuah publikasi bahwa Shymala menonjol dalam penampilan dibandingkan yang lainnya dalam kelompok pria dan wanita.”
Dan dia memikatnya. “Ini semua sangat menarik bagi saya, dan saya berani bilang, sedikit menarik,” ucap Donald yang sekarang adalah seorang profesor ekonomi emeritus di Stanford, mengatakan kepada NYT. “Pada pertemuan berikutnya, kita berbicara lagi, dan pada pertemuan setelah itu. Sisanya sekarang adalah sejarah.”
Menurut Shymala, dia tidak pernah berniat tinggal di Amerika, berencana kembali ke India. Tetapi bertemu Donald mengubah banyak hal. “Saya tidak pernah datang untuk tinggal,” katanya kepada seorang reporter SF Weekly pada tahun 2003. “Itu cerita lama: Saya jatuh cinta dengan seorang pria, kami menikah, dan tak lama setelah itu, anak-anak pun hadir dalam kehidupan kami.”
Pasangan itu mengucap janji suci saat mereka masih duduk di bangku sekolah.
Ibu Kamala adalah putri seorang diplomat India dan lahir di India
Shymala adalah seorang Indian-Amerika keturunan Tamil yang lahir di negara bagian tenggara Tamil Nadu. Ayahnya, P.V. Gopalan, adalah seorang pegawai negeri senior dan anggota dari kasta Brahmana Tamil kuno yang istimewa, elit, dikutip dari Biography. Ibu Shymala, Rajam, adalah seorang aktivis hak-hak perempuan dan mengadvokasi peningkatan akses ke kontrasepsi bagi perempuan India. Keluarga Shyamala menekankan pentingnya pendidikan bagi semua anak mereka.
Kamala ingat pernah mengunjungi kakek dan neneknya di India, dan membagikannya di Instagram.
Dia menulis dalam kolom caption: “Ketika saya masih seorang gadis muda mengunjungi kakek-Nenek saya di India, saya akan bergabung dengan kakek saya dan teman-temannya dalam jalan pagi mereka di sepanjang pantai karena mereka akan berbicara tentang pentingnya memperjuangkan demokrasi dan hak-hak sipil. Jalan-jalan itu membuatku menjadi diriku yang sekarang ini.”
Sebagian besar wanita India menerima pendidikan terbatas pada saat itu, dan setelah lulus dari perguruan tinggi wanita di New Delhi, Shyamala – yang belum pernah mengunjungi Amerika Serikat – diam-diam mendaftar ke Universitas California di Berkeley. Ayahnya akhirnya menggunakan uang dari tabungannya untuk membayar tahun pertama sekolahnya, menurut Biography.
Shyamala mulai bersekolah di Berkeley pada tahun 1958 – dua tahun sebelum Donald – mengejar gelar pascasarjanya di bidang nutrisi dan endokrinologi.
Dan ayahnya lahir di Jamaika
Donald lahir di Jamaika pada tahun 1938. Dia adalah putra dari orang tua Afro-Jamaika, dan dia memiliki sebagian besar sekolahnya di negara itu. Dia akhirnya lulus dari Universitas Hindia Barat.
Donald akhirnya mendapatkan beasiswa bergengsi untuk melanjutkan studi lanjutan di bidang ekonomi dan mengambil jalur yang berbeda dari penerima beasiswa sebelumnya yang memilih untuk belajar di Inggris. Sebaliknya, terinspirasi oleh gerakan hak-hak sipil, Donald melamar ke Berkeley.
Dia diterima dan berimigrasi ke Amerika Serikat untuk mengejar gelar doktornya dari Universitas California Berkeley, di mana dia bertemu Shyamala. Dia akhirnya menjadi warga negara Amerika Serikat yang dinaturalisasi, menurut biodatanya di Stanford.
Ia mengajar di Universitas Stanford dari tahun 1972 hingga 1998, saat ia mengambil pensiun dini. Dia menggunakan waktunya untuk bekerja pada mengembangkan kebijakan publik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memajukan keadilan sosial.”
Kamala pernah berkunjung ke Jamaika bersama keluarganya saat kecil
Donald sering membawa anak-anaknya berkunjung ke negara asalnya untuk mengajari mereka tentang warisan mereka, lapor sebuah esai yang dia tulis untuk Jamaica Global Online. “Salah satu kenangan paling jelas dan terindah yang saya miliki tentang periode awal bersama anak-anak saya adalah tentang kunjungan yang kami lakukan pada tahun 1970 ke Orange Hill,” tulis Donald. “Kami berjalan dengan susah payah melalui kotoran sapi dan gerbang besi berkarat, naik-turun bukit, di sepanjang jalan sempit yang tidak terawat, sampai ke ujung tanah milik keluarga, semua dalam keinginan saya untuk menunjukkan kepada gadis-gadis tempat saya berjalan setiap hari selama berjam-jam sebagai anak laki-laki.”
Orang tua Kamala bertemu di sebuah kelompok belajar penulis kulit hitam
Setelah dia mulai di Berkeley, Shyamala bergabung dengan kelompok membaca di luar kampus yang mempelajari karya-karya penulis berkulit hitam yang diabaikan, menurut The New York Times. Perkumpulan itu kemudian dikenal sebagai Asosiasi Afro-Amerika. Anggotanya termasuk aktivis berpengaruh, seperti Huey P. Newton, salah satu pendiri Partai Black Panther. Pada tahun 1962, Donald bergabung dengan kelompok tersebut dan keduanya terikat pada pandangan politik mereka.
Sementara Shymala awalnya berencana untuk pulang ke India setelah menyelesaikan gelarnya, di mana dia kemungkinan akan menjalani proses perjodohan, dia akhirnya menikahi Donald tahun berikutnya.
Kedua orang tua Kamala adalah aktivis hak sipil yang berpengaruh
Berbicara kepada kerumuman maya di Konvensi Nasional Demokratik 2020 pada bulan Agustus, Kamala mengatakan bahwa orang tuanya “jatuh cinta dengan cara yang sangat mencerminkan Amerika – saat berbaris bersama untuk keadilan dalam gerakan hak-hak sipil tahun 1960-an,” menurut sumber People.
“Orang tua saya akan membawa saya ke protes – diikat erat di kereta dorongku,” tambahnya. Shyamala bahkan bertemu Martin Luther King Jr. ketika dia berbicara di Berkeley pada tahun 1967.
Kakek den neneknya juga memiliki cita-cita progresif
Orang tua Kamala tidak hanya terlibat dalam gerakan hak-hak sipil dan mengadvokasi kemajuan sosial, tetapi kakek-neneknya juga memiliki pandangan serupa. Dia membuka tentang hasrat mereka untuk mengakses kontrasepsi dalam sebuah unggahan Instagram yang dibagikan September ini.
“Kakek-nenek saya sangat fenomenal. Kakek saya berjuang untuk dan merupakan pembela kebebasan India, sementara nenek saya bepergian ke seluruh India dengan pengeras suara di tangan untuk berbicara dengan wanita tentang mengakses alat kontrasepsi. Semangat dan komitmen mereka untuk meningkatkan masa depan kami menuntun saya ke tempat saya hari ini,” tulis Kamala.
Kedua orang tuanya bercerai saat Kamala masih kecil
Shyamala dan DOnald berpisah ketika Kamala baru berusia lima tahun, menurut BBC. Pasalnya, sesuai buku Kamala, The Truths We Hold: Donald mengambil posisi profesor di University of Wisconsin-Madison. Shyamala mengajukan gugatan cerai ketika Kamal berusia tujuh tahun dan memenangkan hak asuk atas Kamala dan saudara perempuannya, Maya, dua tahun kemudian. “Mereka tidak bertengkar tentang uang. Satu-satunya yang mereka pertengkarkan adalah siapa yang mendapat buku,” tulis Kamala dalam memoarnya.
“Saya tahu mereka sangat mencintai satu sama lain, tetapi mereka telah menjadi seperti minyak dan air,” tulisnya lagi dalam memoarnya, menurut NYT.
Dalam memoarnya, sang senator juga menulis bahwa orang tuanya berjuang dengan ketidakcocokan dan bahwa dia dan saudara perempuannya menghabiskan sebagian besar waktu mereka dengan ibu mereka. Dia berkata bahwa mereka akan melihat Ayah mereka, Donald, di akhir pekan dan menghabiskan musim panas bersamanya di Palo Alto.”
“Seandainya mereka sedikit lebih tua, seidkit lebih dewasa secara emosional, mungkin pernikahan itu bisa bertahan. Tapi mereka masih sangat muda. Ayah saya adalah kekasih pertama ibu saya,” Kamala juga mengungkapkan dalam memoarnya.
Orang tuanya jarang berbicara setelah perceraian
Perpecahan itu membuat Shyamala sangat marah sehingga, selama bertahun-tahun, dia hampir tidak berinteraksi dengan Donald, menurut NYT. Kamala mengenang bahwa, ketika dia mengundang kedua orang tuanya ke sekolah menengahnya, dia takut ibunya tidak akan muncul.
“Dia sangat tidak senang dengan perpisahan itu, tetapi dia sudah terbiasa dengan itu dan dia tidak ingin berbicara dengan Don setelah itu,” kata saudara laki-laki Shyamala, Gopalan Balachandran, kepada New York Times. “Ketika Anda mencintai seseorang, maka cinta berubah menjadi kepahitan yang sangat keras, Anda bahkan tidak ingin berbicara dengan mereka.”
Ibu Kamala membesarkannya menjadi wanita kulit hitam yang kuat
Kamala berbagi penghormatan kepada ibunya untuk Bulan Sejarah Kulit Hitam: “Ibu saya sangat ingin membesarkan saudara perempuan saya, Maya, dan saya sebagai wanita kulit hitam yang kuat. Dia menggabungkan ajarannya tentang kewajiban sipil dan keberanian dengan tindakan, termasuk membwa kami pada Kamis malam ke Rainbow Sign, pusat budaya orang kulit hitam di dekat rumah kami.”
Dia melanjutkan: “#BlackHistoryMonth ini, saya ingin mengangkat ibu saya dan komunitas di Rainbow Sign yang mengajari kami segala hal yang mungkin, tidak terbebani oleh apa yang telah terjadi.”
Kamala sangat merindukan ibunya
Pada bulan Agustus, dia memberikan penghormatan kepada Shymala dalam sebuah unggahan Instagram. “Ibuku selalu berkata, ‘Jangan hanya duduk-duduk dan mengeluh tentang sesuatu. Lakukan sesuatu.’ Saya sangat berharap dia ada di sini bersama kami minggu ini,” tulis Kamala di kolom caption.
Shyamala dan Donald sama-sama memiliki karier yang mengesankan
Ibu Kamala adalah peneliti kanker payudara terkemuka yang bekerja di UC Berkeley, Universitas Illionis, dan Universitas Wisconsin, dan pada akhirnya menjadi bagian dari Komisi Khusus Kanker Payudara, menurut berita kematiannya. Obituari itu juga menunjukkan bahwa Shyamala “memberikan kontribusi besar pada bidang hormon dan kanker payudara, menerbitkan panelitiannya di jurnal yang tak terhitung jumlahnya dan menerima banyak penghargaan. Penemuannya memicu sejumlah besar kemajuan mengenai peran progesteron dan reseptor selulernya dalam biologi payudara, dan kanker.”
Donald adalah seorang ekonom terkemuka yang bekerja di UC Berkeley, Universitas Wisconsin-Madison, dan Universitas Stanford, menurut biografi Stanford-nya. Penelitiannya difokuskan pada “mengeksplirasi konsepsi analitis dari proses akumulasi modal dan implikasinya terhadap teori pertumbuhan ekonomi, dengan ujuan memberikan penjelasan tentang karakter intrinsik pertumbuhan sebagai proses perkembangan yang tidak merata,” menurut Biography.
Donald juga menjabat sebagai konsultan ekonomi untuk Pemerintah Jamaika sebagai penasihat ekonomi untuk beberapa perdana menteri.
Kamala sangat dekat dengan ibunya
Kamala telah berbicara banyak tentang hubungannya dengan ibunya di muka umum, memujinya karena menjadi wanita yang kuat. “Saya adalah putri dari seorang ibu yang mendobrak segala macam batasan,” tulis Kamala di Instagram pada bulan Mei. “Shyamala Harris tidak lebih dari lima kaki, tetapi jika Anda pernah bertemu dengannya Anda akan mengira dia setinggi tujuh kaki. Dia memiliki semangat dan keuletan yang begitu besar dan saya bersyukur setiap hari telah dibesarkan olehnya.”
Shyamala meninggal karena kanker usus pada 11 Febuari 2009
“Itu adalah salah satu hari terburuk dalam hidup saya,” Kamala menulis dalam artikel opini New York Times yang mereleksikan hari di tahun 2008, ketika ibunya memberi tahu dia bahwa dia telah didiagnosis menderita kanker usus besar. “Apakah putri saya akan baik-baik saja?” adalah salah satu pertanyaan terakhir yang Shyamala tanyakan pada perawat rumah sakit. Kamala berkata, “dia fokus menjadi ibu kami sampai akhir.”
Dia menambahkan: “Dan meskipun saya merindukannya setiap hari, saya membawanya ke mana pun saya pergi. Saya memikirkan pertempuran yang dia perjuangkan, nilai-nilai yang dia ajarkan kepada saya, komitmennya untuk meningkatkan perawatan kesehatan bagi kita semua. Tidak ada gelar atau kehormatan di bumi, saya akan menghargai lebih dari sekadar mengatakan saya adalah putri Shyamala Gopalan Harris.”
Hasil suara Kamala terinspirasi oleh ibunya, Shymala
Kandidat wakil presiden membagikan di Instagram-nya bahwa dia memilih orang-orang seperti ibunya. “#ImVotingFor orang-orang seperti ibu saya, Shyamala, yang mengajari adik saya dan saya bahwa jika Anda melihat suatu masalah, Anda tidak mengeluh tentang itu: Anda melakukan sesuatu tentang itu. Karena dia, saya tahu perubahan itu mungkin ketika kita bekerja keras,” tulisnya dalam kolom caption.
Dia sangat dekat dengan adik perempuannya, Maya
Saudara perempuan Kamala, Maya, yang berumur 53 tahun adalah satu-satunya saudara kandung Kamala, dan mereka sangat dekat.
“Kami menjalin ikatan yang tidak bisa diputuskan,” kata Kamala tentang saudara perempuannya tahun lalu dalam sebuah wawancara dengan Washington Post. “Ketika saya memikirkannya, semua momen menggembirakan dalam hidup kami, semua momen menantang, seluruh momen transisi, kami selalu bersama.”
Maya juga membantu memperkenalkan Kama selama DNC tahun ini, dan berbicara tentang ikatan mereka. “Tumbuh besar, surga membantu anak malang yang mengganggu saya karena saudara perempuan saya akan segera ke sana untuk mendukung saya,” katanya. “Sekarang kami mendukung Anda saat Anda dan Joe berjuang untuk melindungi demokrasi kita.”
Kamala juga membagikan foto manis dirinya dan Maya yang berpose di bawah lonceng di sebuah unggahan Instagram lainnya, di mana dia mencatat bahwa dia telah “mengalami lonjakan pertumbuhan dan ibunya telah melepaskan jahitan hem dari celana panjangnya”.
(Penulis: Korin Miller; Artikel ini disadur dari: BAZAAR UK; Alih bahasa: Sabrina Sulaiman; Foto: Courtesy of BAZAAR UK, Instagram)