Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Bagaimana Tatanan Rambut Spektakuler Para Pemain Bridgerton Dibuat? Ini Penjelasan Sang Hairstylist!

Tampaknya usaha itu tidak sia-sia.

Bagaimana Tatanan Rambut Spektakuler Para Pemain Bridgerton Dibuat? Ini Penjelasan Sang Hairstylist!

Natal ini, hadiah favorit saya tidak ada di bawah pohon, juga tidak dimasukkan ke dalam kaus kaki saya. Hadiah terbaik yang saya terima musim Natal ini adalah berada di Netflix. Walau ini mungkin terdengar aneh, tetapi hadiah terindah tahun ini datang dari seseorang bernama Shonda yang bahkan tidak mengenal saya sama sekali!

Bridgerton, serial melodrama persembahan Shonda Rhimes yang diluncurkan di Netflix pada Hari Natal dan saya berani memastikan mewakili seluruh penonton bahwa kita semua masih belum dapat move on dari mahakarya ini! Bukan hanya jalan ceritanya saja yang brilian, namun kostum yang ditampilkan adalah sebuah kesempurnaan. 

Tatanan rambut updo di mana-mana. Seperti yang terlihat pada karakter Philippa Featherington yang diperankan oleh Harriet Cains, saat menghadiri sebuah pesta.

Dan semua elemen indah yang dipresentasikan itu berkat gagasan dan kerja keras Marc Pilcher, penata rambut dan tata rias serial ini.

"Saya suka melakukan penelitian terlebih dahulu sebelum syuting, mempelajari buku dan lukisan di zaman itu, dan saya selalu menyesuaikan hal-hal yang ada di zaman sekarang agar lebih menarik," katanya. "Saya akan menggambar ide dari film-film lama yang belum pernah dilihat kebanyakan orang."

Di bawah ini, simak cerita di balik wig, pita, dan tiara yang dihadirkan pada serial ini.
 

PENAMPILAN DAPHNE TERINSPIRASI DARI SOSOK AUDREY HEPBURN.

Untuk menggambarkan putri tertua keluarga Bridgerton, Daphne, yang diperankan oleh Phoebe Dynevor, sebagai seorang yang tak tertandingi, Marc mengambil inspirasi dari sosok  legendaris, Audrey Hepburn. "Sangat penting untuk menjaga Daphne tetap sederhana dan natural," ungkapnya.

Penampilan Audrey yang ia maksudkan adalah dari karakternya dalam film War and Peace tahun 1967, yang berlatar pada abad ke-19, tidak seperti Bridgerton. Namun, Marc mengaku tidak benar-benar hanya mengambil referensi dari sosok Audrey saja. "Jelas saya menambah sedikit perubahan lain, termasuk poni Daphne," katanya. "Model poni tersebut jelas tidak umum pada periode itu, tetapi Anda dapat menemukan buktinya di lukisan."

Karakter Cressida yang diperankan oleh Jessica Madsen dan ibunya, Lady Cowper (Joanna Bobin) ketika bersekongkol untuk sebuah pertandingan.

RAMBUT CRESSIDA MEMANG SENGAJA DIBUAT UNTUK MENUNJUKKAN AURA "JAHAT".

Selain mencari inspirasi dari penampilan Audrey Hepburn untuk karakter Daphne, Marc juga mencari referensi sinematik lain dan kali ini datang dari karakter Nellie Oleson (yang diperankan oleh Alison Arngrim) hasil adaptasi serial TV tahun '70-an dari Little House on the Prairie. "Ia berambut ikal girly dan penampilan luarnya sangat manis, tapi memiliki karakter yang kejam dan bitchy di dalam," katanya, seraya menambahkan bahwa keluarga Cowper adalah keluarga terkaya di serial itu, sehingga hak finansial juga dimaksudkan untuk diperoleh, dengan hiasan dan elaborasi maksimal.

Perhatikan baik-baik dan Anda akan melihat tidak hanya motif bunga dan busur menghias aksesori rambut, tetapi juga anyaman keranjang dan tanduk. Dan inilah adalah fakta menarik yang saya beberkan untuk Anda: Ketika Cressida mencoba menjerat Pangeran Friedrich di episode tiga, Marc menciptakan kepang kabel menjadi bentuk sebuah mahkota sebagai isyarat visual bahwa ia harus menjadi putrinya.
 
BUTUH TIM DENGAN ANGGOTA YANG TAK SEDIKIT UNTUK MENCIPTAKAN DAN MENGENAKAN WIG YANG DIKENAKAN OLEH RATU CHARLOTTE

Sesuai dengan jadwal produksi, tim rambut selalu akan menunggu kabar dari bagian kostum untuk bisa melanjutkan penampilan yang mereka buat untuk Ratu Charlotte yang berubah-ubah (diperankan oleh Golda Rosheuvel). Setelah memilih warna wig berdasarkan warna gaun dan perhiasannya, Marc akan membuat sketsa dan mendesain tampilan Ratu. Selanjutnya, Adam James Phillips, penata rambut utama untuk acara itu, akan mengatur dan mendandani wig dengan bantuan tim yang beranggotakan orang yang tak sedikit. “Itu adalah upaya yang tak mudah dan butuh waktu yang banyak untuk menciptakan tampilan Ratu Charlotte selesai tepat waktu untuk syuting,” katanya.

Tentu saja, dengan kesulitan yang besar datang juga hasil yang sesuai ekspektasi. "Saya paling bangga dengan hasil dari wig Ratu," lanjut Marc. "Itu adalah interpretasi saya tentang bagaimana penampilan Ratu Kulit Hitam yang seharusnya, perayaan rambut Afro dan rambut gimbal, tetapi dalam siluet periode itu."

Potret keluarga Featheringtons. Dari kiri: Ben Miller sebagai Lord Featherington, Bessie Carter sebagai Prudence, Polly Walker sebagai Portia, dan Harriet Cains sebagai Phillipa.


CATATAN TENTANG RAMBUT MERAH KELUARGA FEATHERINGTON...

Rambut merah keluarga Featherington sejatinya tidak diciptakan secara serempak! Sementara gagasan bahwa keluarga Featherington adalah keluarga dengan rambut warna merah sesuai novel Julia Quinn, Marc menciptakan rambut warna merah secara individual untuk para aktor. "Kami menemukan warna yang cocok dengan warna kulit para gadis," katanya. "Idenya adalah ketika Anda melihat mereka sebagai sebuah keluarga, itu akan tetap bersinergi."

Dan sementara sebagian besar aksesori rambut yang Anda lihat di acara itu telah dipersiapkan terlebih dahulu, sangat antik, dan berasal dari koleksi pribadi Marc, Anda kemungkinan besar bisa menemukan beberapa barang khas keluarga Featherington saat Anda menjelajah Instagram. "Kami menemukan beberapa perhiasan kostum multi-warna yang sangat luar biasa secara online yang cocok dengan warna gaun mereka yang mencolok," katanya. 

Marina Thompson (diperankan olehRuby Barker) dan tata rambutnya yang "sederhana".

TIDAK SEMUA ORANG MEMAKAI WIG.

Walaupun pada kenyataannya hampir semua orang mengenakannya, tetapi beberapa karakter seperti Lady Bridgerton (Ruth Gemmell), Marina (Ruby Barker), dan Prudence Featherington (Bessie Carter) semuanya tampil dengan rambut asli mereka sendiri dengan model yang ditata sesuai dengan zamannya. "Jika kami merekam salah satu pesta teh atau pesta dansa yang lebih besar, seperti Trowbridge Ball, mungkin ada lebih dari seratus wig dan hiasan rambut di lokasi syuting," kenang Marc.

(Penulis:Hannah Morrill; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar UK)