Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Surealisme ala Viktor & Rolf untuk Haute Couture 2017

Lewat tabrak pola dan material, inilah keunikan yang disuguhkan duo Viktor Horsting dan Rolf Snoeren musim ini.

Surealisme ala Viktor & Rolf untuk Haute Couture 2017

Tidak banyak desainer atau rumah mode yang menampilkan rancangan haute couture dengan cara yang eksentrik, tak biasa.

Umumnya, wujud keanggunan dan sisi feminin merupakan dua poin yang paling mendominasi presentasi haute couture, tidak bagi Viktor & Rolf, label besutan Viktor Horsting dan Rolf Snoeren.


Duo desainer berdarah Belanda tersebut memilih eksplorasi rancangan yang mengawinkan unsur modern dan surealisme pada presentasi haute couture bertajuk Boulevard of Broken Dreams.

Penuh kejutan yang melampui batas logika layaknya aliran seni yang populer di era '20-an, Viktor & Rolf mengawinkan sejumlah teknik, baik braiding, crocheting dan knitting dengan ragam material, salah satunya tulle.



Dalam satu busana, tampak tabrak pola yang terinspirasi dari teknik pembuatan tembikar yang populer di Jepang bernama Kintsugi.

Kintsugi menampilkan ketidaksempurnaan pola tembikar, misalnya saja retakan-retakan yang ditegaskan dengan rangkaian garis berwarna emas.



Pada presentasi haute couture kali ini pun, Viktor & Rolf berkolaborasi dengan Christian Louboutin. Sang maestro alas kaki tersebut menciptakan almond-shaped toe bernuansa vintage dalam rupa warna beragam, seperti merah, nude, serta hitam.

Uniknya, label Christian Louboutin menyertai koleksinya ini dalam metode see now buy now yang dapat langsung dipesan setelah presentasi haute couture tersebut selesai.


(Foto: courtesy of Instagram @viktor_and_rolf @eletrikhman)