Apa yang ada dalam bayangan Anda jika membaca ragam keju berikut ini: Fresh Mozzarella, Halloumi, Feta, Ricotta con Latte, Burrata, Chevre (Goat Cheese), Fromage Blanc, Gouda, Colby, Camembert, dan Crottin (Aged Goat Cheese)? Produk sebuah toko keju atau fromagerie di sebuah kota Eropa?
Semua jenis keju tadi adalah produk asli Yogyakarta buatan Mazaraat Artisan Cheese. Pasangan Jamie Najmi Misnah dan Nieta Pricillia Puspitasari mulai memproduksi keju artisan sejak akhir 2015.
Kata “artisan” berasal dari kata “artisanal” yang memiliki makna segala sesuatu yang diolah secara tradisional dan diproduksi secara terbatas.
Susu sebagai bahan baku utama pembuatan keju memiliki peran krusial. Karena itu Jamie dan Nieta hanya menggunakan susu yang berasal dari sapi pemakan rumput yang rumputnya bebas pestisida atau pupuk kimiawi. Sapinya pun harus bebas suntikan hormon antibiotik pemacu produksi susu, terutama hormon rBGH.
“Kemudian susu harus segera diproses paling lama satu jam dari sejak susu diperah. Setiap cheesemaker di seluruh dunia paham bahwa keju terbaik hanya bisa dihasilkan dari susu lokal yg tidak mengandung bahan kimia serta tidak ditransport lebih dr 30 km sehingga rasa dan kualitas yang dihasilkan dapat maksimal,” demikian jelas Jamie.
Saat ini mereka memproduksi tiga kategori keju, yakni keju segar, aged cheese, serta susu dan krim. Jamie mengatakan, Mazaraat ingin berbagi pengetahuan dalam makanan, khususnya keju agar masyarakat memiliki pilihan dalam menentukan apa saja yang akan dikonsumsi.
Itu sebabnya Mazaraat juga mengadakan kelas pembuatan keju yang kini telah mencapai kelas ketujuh, terakhir diselenggarakan di Jakarta Timur pada akhir 2016. Tahun 2017 ini Mazaraat akan mulai menyelenggarakan kelas memasak berbahan dasar keju. Kelas ini bertujuan agar mereka yang tertarik untuk berbisnis keju dapat mengolah dan bahkan mengembangkan bisnis kejunya
Bengkel kerja merangkap ruang pamer Mazaraat sendiri berlokasi di nDalem Benawan, Rotowijayan 24, Yogyakarta.
Mengutip judul buku karya Spencer Johnson Who Moved My Cheese (1998), maka selayaknya kita juga mempertanyakan siapa yang membuat makanan yang kita konsumsi, termasuk siapa pembuat keju yang kita santap.
So, who made your cheese?